SWARA PENDIDIKAN (DEPOK) – Sambut Tahun Ajaran Baru 2022-2023, seluruh sekolah di Depok, mulai melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari (Senin-Kamis) digelar secara luring dan daring.
Dinas Pendidikan Kota Depok juga telah mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan MPLS. Diantaranya,
- Kegiatan dilakukan secara daring (online) dan luring (offline)
- Wajib melakukan kegiatan yang bersifat edukatif.
- Dilarang bersifat perploncoan atau tindakan kekerasan lain.
- Dilarang melakukan pungutan biaya maupun bentuk pungutan lain.
- Tidak diwajibkan menggunakan selain seragam dan atribut lain.
- Dilarang memberikan kegiatan atau penggunaan atribut kepada peserta didik yang baru yang tidak sesuai dengan aktifitas pembelajaran siswa
Dijelaskan bahwa MPLS merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dalam rangka memperkenalkan para siswa baru pada semua hal yang berhubungan dengan sekolah. Perkenalan tersebut bukan hanya sebatas antar siswa baru saja atau dengan kakak kelas serta guru namun juga pada komponen lainnya. Meliputi, pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan.
Tujuan diadakannya MPLS antara lain,
- Mengenali potensi diri siswa baru;
- Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;
- Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
- Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya;
- Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Depok, Joko Soetrisno yang dihubungi SP mengatakan, muatan materi MPLS ini mengarah kepada pendidikan karakter.
“Materi ini membahas tentang cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pendidikan karakter yang diimplementasikan secara terencana dan berkelanjutan, diharapkan dapat menjadikan seorang anak cerdas secara emosi,” terang Joko.
Kedua, lanjutnya, cara belajar efektif. Materi ini membahas proses belajar mengajar yang berhasil guna. Diharapkan proses pembelajaran itu nantinya mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu/kualitas yang lebih baik serta memberikan perubahan perilaku dan dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil dari pembelajaran itu akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
“Untuk mencapai belajar yang efektif ini, tentu saja dalam proses belajarnya harus dilakukan dengan baik dan benar,” imbuhnya.
Joko menambahkan, pelaksanaan MPLS ini juga melibatkan Pengadilan Negeri Depok, Polres Depok, dan BNN sebagai narasumber. Sedangkan untuk materinya, ada delapan yang akan diberikan. Pendidikan karakter, Tata krama siswa, Cara belajar efektif, Kepramukaan, Kesadaran berbangsan dan bernegara, Wawasan Wiyata mandala, Pembinaan mental agama, dan Kepemimpinan/Leadership.
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SD, Wawang Buang mengatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan MPLS ini adalah terbentuknya karakter pada diri siswa, pembiasaan-pembiasaan positif pada diri siswa yang akhirnya menjadi budaya, sesuatu yang biasa dilakukan di sekolah atau kita bisa sebut culture school atau budaya sekolah.
“Termasuk juga pembiasaan 5 S, (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Inilah yang akan mewarnai keseharian sikap dan prilaku seluruh siswa di sekolah. sebagaimana termaktub dalam Enam Profile Pelajar Pancasila,” ujar Wawang Buang. (gus)