SWARA PENDIDIKAN (DEPOK) – Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kota Depok, Nurhasan menyampaikan bahwa kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2022-2023 di Sekolah Dasar akan dilaksanakan secara luring (tatap muka) selama tiga hari (18-20 Juli).
“Kami juga sudah menyampaikan melalui WhatsApp Grup ke seluruh K3S Kecamatan agar kepala sekolah dan guru selama MPLS untuk berada di sekolah sebelum pukul 07.00 WIB,” ujar Nurhasan melalui selulernya.
Nurhasan menambahkan, Dinas Pendidikan juga akan memonitoring selama pelaksanaan MPLS di setiap Sekolah. Dia juga mengimbau seluruh sekolah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan kebersihan lingkungan sekolah. Terutama toilet atau kamar mandi.
Nur menjelaskan, untuk hari pertama MPLS, kegiatan akan diawali dengan upacara bendera, sambutan Kepala Sekolah, dan komite, serta penyerahan siswa baru kepada Kepala Sekolah di lanjut dengan menyerahkan kepada wali kelas 1. Setelah itu memperkenalkan guru-guru di sekolah dan tugas masing-masing. kemudian dilanjut dengan keliling pengenalan lingkungan untuk kelas 1.
Masih hari pertama MPLS, lanjut Nur. Untuk kelas 2-6 materi yang diberikan tata krama siswa, pengenalan Kurikulum, dan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Hari kedua, ujar Nur, materi MPLS, pembinaan mental dan pendidikan karakter, pengenalan wawasan Wiyata Mandala, penjelasan pembelajaran efektif, dan proyek penguatan Profil Pancasila.
Di hari terakhir, siswa kelas 2-6 akan dikenalkan dengan kegiatan kepramukaan dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang ada di sekolah masing-masing.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris K3S Kota, yang juga kepala SDN RRI Cisalak, Arif Suryadi.
“Khusus untuk kelas 1 karena belum belajar, kegiatan pertama yang dilakukan siswa ketika masuk sekolah adalah pengenalan lingkungan sekolah. Misalnya, dimana kelasnya, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah,”ujar Arif melalui sambungan telpon.
Arif menambahkan, untuk pembekalan materi semua sama, cuma teknisnya diserahkan ke masing-masing sekolah.
“Misalnya untuk pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru melalui nonton bareng video dokumenter kegiatan-kegiatan sekolahnya. Contohnya, seperti di SDN Cinere 2,” tutupnya. (gus)