Swara Pendidikan (Bali) – Kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) kembali di laksanakan antara kolaborasi para dosen dan mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata angkatan 2022. Kegiatan dilaksanakan di Desa Wisata Penglipuran, Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, pada 31 Mei 2024 lalu.
Kegiatan di kemas dalam bentuk sosialisasi dan memberikan contoh packaging yang dapat digunakan oleh masyarakat desa wisata untuk mengemas minuman cem-cem yang merupakan minuman khas desa wisata tersebut.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat, pengabdi mendatangi masyarakat yang menjual minuman loloh cem-cem dan memberikan informasi kepada masyarakat desa terkait pentingnya packaging pada minuman khas daerah tersebut guna menjaga identitas produk dan meningkatkan nilai jual.
Loloh Cem-Cem ini merupakan minuman tradisional berbahan dasar daun cem-cem, kelapa, gula, dan garam. Minuman ini merupakan produk asli Desa Penglipuran sehingga keberadaannya harus tetap dilestarikan agar terjaga kekhasannya.
Loloh cem-cem merupakan produk minuman dengan masa kadaluarsa sangat singkat hanya 1 hari saja. Oleh karena itu, produk loloh cem-cem selalu diproduksi secara segar setiap harinya.
Menurut ketua pengabdian masyarakat Program Pendidikan Vokasi UI, Anisatul Auliya, salah satu elemen penting pada produk minuman cem-cem khas desa Penglipuran terdapat pada bentuk packaging produknya.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan pengabdian masyarakat, kami memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan packaging produk minuman cem-cem yang lebih “kekinian” agar semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba dan membeli produk minuman cem-cem,” ujar Anisatul Auliya yang juga ketua program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, program pendidikan vokasi UI menjelaskan.
Dia menjelaskan, “Kami berikan contoh bentuk packaging yang telah dibuat sebelumnya oleh para mahasiswa dengan mempertimbangkan kualitas bahan packaging, disain produk yang cocok untuk produk minuman, dengan membuat kemasan berupa material botol tebal berukuran 500 ml yang tentunya dapat menjaga kemasan dari paparan sinar matahari yang dapat merusak cita rasa produk.”
“Material botol yang diberikan juga dapat dipastikan lebih ramah lingkungan. Untuk mencerminkan identitas dan merek yang dapat menarik perhatian pembeli,”
Lanjutnya, desain packaging loloh cem-cem dibuat dengan memperhatikan warna, tipografi, dan gambar yang dipilih. Warna yang kami gunakan didominasi oleh warna putih dan hijau serta menggunakan elemen dedaunan yang dibuat lebih “kekinian”.
Desain packaging loloh cem-cem yang kami berikan juga meliputi informasi penting mengenai bahan dasar minuman, khasiat, cara penggunaan, hingga informasi daur ulang botol (reduce, reuse, recycle).
Harapan kami, kegiatan pengabdian masyarakat yang kami lakukan dapat membantu UMKM yang ada di desa wisata Penglipuran Bali serta dengan packaging yang baru ini, para pengabdi meyakini produk minuman loloh cem-cem memiliki nilai jual yang lebih menarik sehingga meningkatkan minat pembeli dengan bentuk kemasan produk yang baru, pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi mayarakat di desa wisata Penglipuran, Bali.
Anisatul Auliya menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini rutin diselenggarakan untuk menambah pengalaman mahasiswa agar ilmu yang sudah didapatkan dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat.**
pengirim: Anisatul Auliya
Editor: Agus