ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Internasional
    • KABAR DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • KABAR SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • MENULIS
    • Artikel Guru
    • Artikel Dosen/Mahasiswa
    • Opini
  • TIPS EDU
  • EDU INFO
    • Klik Pendidikan
    • Info Pendidikan
    • Info Guru
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • INSPIRASI PENDIDIKAN
  • JEJAK PRESTASI
Swara Pendidikan
  • Login
Thursday, November 20, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Sepeda Merah Gundul

by SWARA PENDIDIKAN
7 June 2023
in RUANG SASTRA
0
Sepeda Merah Gundul

Foto:Ilustrasi

          

Oleh : Titin Supriatin

Foto:Ilustrasi

 

Sepeda berwarna merah bata teronggok di sudut ruang tamu. Cat yang sudah memudar dan terkelupas hanya menyisakan sedikit warna merah pada besi penopang antara roda depan dengan roda belakang. Ban  kempes, rantai yang putus menambah kesan betapa rusaknya sepeda mini kecil itu. Sekilas angan berkelabat mengingat memori di masa itu. Seperti baru kemarin.

“Awas … minggir!!”. Jeritku saat sepeda yang kukayuh kehilangan keseimbangan akibat rem yang sudah tidak berfungsi. Jalanan kampung penuh kerikil dengan kondisi menurun semakin menambah laju sepeda. Beberapa teman yang sedang bermain berlarian menyelamatkan diri. Di belakangku Bapak berlari sekuat tenaga berusaha menggapai sepedaku supaya berhenti. Namun naas, sepeda terus melaju dengan kencang tak terkendali yang akhirnya membuatku menyerah pasrah mau dibawa kemana sekiranya sepeda ini akan berhenti.

BACA JUGA

Puisi – Untuk Ibuku Tercinta

Puisi –  PGRI Selalu di Hati

Cerbung – “Cinta Pertama” (bagian ke dua)

Puisi – “Nak, ini tangan ibumu!”

“Braakk”.

Sepeda menabrak semak-semak. Aku terjatuh dengan posisi miring kesebelah kiri. Siku tangan, lutut juga kaki tergores bebatuan dan ranting semak yang lumayan tajam. Berdarah? Tentu.

Sakit? Pasti.

Menangis? Iya.

Bapak dengan tergopoh-gopoh menolong. Diangkatnya sepeda yang menindih sebagian badanku. Membantu berdiri sambil mengamati luka pada siku dan kaki.

“Sakit?” tanyanya.

Aku hanya meringis menahan tangis. Malu kalau harus menangis di depan Bapak dan juga teman-teman yang sudah mengelilingiku melihat kejadian tadi.

“Sudah gak apa-apa, ini nanti dikasih obat merah juga sembuh.” Ucapnya . “Kalau mau cepet bisa harus berani jatuh, kalau sudah jatuh biasanya sebentar lagi sudah lancar naik sepedanya,” imbuhnya.

Itulah Bapak, lelaki yang tidak banyak bicara. Hanya bereaksi pada hal-hal yang menurutnya penting untuk direspon. Tindakan nyata lebih terlihat dibanding ucapan dan nasehat. Dan kami sebagai anak-anaknya sudah memahami watak beliau.

“Pak Lik, saya pinjem sepedanya ya?” Yanto, sepupuku tiba-tiba bersuara. Bapak menoleh, sedikit ragu, “Remnya gak pakem, apa kamu bisa?” ucapnya.

“Iso Pak Lik, kecil itu.” Jawab Yanto sedikit pongah. “Yowes sing ati-ati ya!”.

Sepeda kecil merah. Bukan sepeda bagus. Bukan juga sepeda dalam jenis sepeda mini untuk anak-anak. Sepeda merah adalah hasil karya Bapak. Membeli barang-barang di tempat loak, kemudian mengelas dan merangkai menjadi sebuah sepeda yang entah bagaimana bentuknya. Menurut Bapak yang penting bisa dipakai dan bisa jalan. Kami menyebutnya sepeda gundul. Karena bentuknya yang aneh dan tidak punya slebor (istilah spakbor sepeda dalam bahasa daerah di Jawa Tengah). Jika hujan tentu saja lumpur tanah akan berterbangan mengenai punggung kami. Namun kami sangat bangga dengan sepeda itu.

Kakak, aku, adik, sepupu, semua bisa mengendarai sepeda berkat sepeda merah gundul. Terkadang Ibu yang paling sering marah-marah jika sepeda merah gundul dipinjam oleh anak-anak lain. Kebanyakan yang meminjam sepeda merah gundul adalah anak-anak yang baru mulai belajar naik sepeda, bukan tanpa sebab ibu marah, karena jika dipinjam dan digunakan untuk belajar tentu sepeda itu akan sering jatuh yang mengakibatkan kerusakan, dan bisa ditebak, bapak lagi yang akan memperbaiki dengan biaya sendiri.

Bapak orang yang sangat sabar. Jika sepeda merah gundul rusak dia hanya tersenyum sambil berucap, “Ora opo-opo nanti didandani juga bagus lagi”.

Sungguh banyak pahala bagi sepeda merah gundul. Karena sudah menjadi sarana belajar anak-anak sepermainanku bisa naik sepeda. Terkadang juga digunakan kakakku untuk membantu ibu dan nenek membawa hasil kebun. Dipakai buat pergi belanja ke pasar. Dipakai kita bertiga kakak beradik pergi bertamasya ke pantai dekat rumah. Memori yang tidak terhitung.

Tak terasa aku senyum-senyum sendiri. Mengingat masa-masa bersama sepeda merah gundul. Bersyukur dengan segala nikmat yang Allah beri, dengan kesederhanaan kita dapat mengalami sebuah proses pendewasaan.

***


Tentang penulis :  Titin Supriatin, M.Pd. Kepala Sekolah di SDN Cipayung 2. Menyukai dunia literasi, karena dengan berliterasi dapat berbagi informasi dalam pengetahuan yang luas dan tanpa batas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 586

BeritaTerkait

Puisi – Untuk Ibuku Tercinta
Puisi

Puisi – Untuk Ibuku Tercinta

by SWARA PENDIDIKAN
18 November 2025
0
0

Karya - Ameer Assadillah

Read more

Puisi –  PGRI Selalu di Hati

18 November 2025
0
Cerbung – “Cinta Pertama”

Cerbung – “Cinta Pertama” (bagian ke dua)

18 November 2025
0

Puisi – “Nak, ini tangan ibumu!”

18 November 2025
0

Puisi – “Lentera Bangsa”

1 November 2025
0

Puisi “Anak Bangsa”

1 November 2025
0
Next Post
Dukungan Sosial Untuk Orang Tua dengan Anak Penyandang Down Syndrome,  PNJ Adakan Workshop Kewirausahaan

Dukungan Sosial Untuk Orang Tua dengan Anak Penyandang Down Syndrome, PNJ Adakan Workshop Kewirausahaan

ADVERTISEMENT
https://datapers.dewanpers.or.id/media/certificate

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER / MAGANG
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER / MAGANG
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In