Beberapa saat yang lalu, saya kedatangan seorang sahabat di kediaman saya, sahabat saya curhat mengenai persoalan yang dialami anaknya. Berikut cuhatannya, “Sekiranya anak-anak kami dapat diberikan cara pemahaman yang mendalam, tanpa ada kata kata yang membuat mereka malu atau bahkan tertekan di depan teman lainnya. Harapan kami sebagai orang tua, bapak dan Ibu guru dapat memotivasi anak kami agar memiliki semangat dan kemauan dalam belajar, tidak takut bertemu gurunya disetiap jadwal pembelajaran. Demikian curhatannya”.
Sebagai seorang aktivis pendidikan, mendengar curhatan orang tua di atas menjadikan saya merenung. Apakah masih ada guru yang mengatakan ‘bodoh’ kepada siswanya ketika kompetensi yang diharapkan tidak tercapai, atau kata-kata lain yang membuat para siswa tidak bersemangat, malas-malasan, bahkan takut dengan gurunya sendiri? Ironis sekali. Benarkah anak itu memang bodoh? Atau sebaliknya, gurunya yang kurang inovatif dan sabar? Bukankah, pada dasarnya, semua anak itu genius. Albert Einsten pernah mengatakan bahwa setiap anak terlahir genius. Pernyataan tersebut mungkin terkesan hiperbolis (berlebihan), namun begitulah kenyataan sesungguhnya.
Tulisan ini sejatinya bukan untuk menyalahkan guru, tetapi ingin menggugah dan membangkitkan semangat para guru, agar menjadi sosok pendidik yang merdeka, dapat menginspirasi dan memicu semangat bagi siswanya agar dapat mengantarkan kesuksesan pada masa akan datang, apalagi saat ini pada ‘era merdeka belajar’.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), era memiliki arti kurun waktu dalam sejarah; sejumlah tahun dalam jangka waktu antar peristiwa penting dalam sejarah; masa. Sesuai dengan rancangan progam pendidikan “Merdeka Belajar” oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menegaskan bahwa, guru dan siswa memiliki kebebebsan dalam berinovasi, mampu belajar dengan mandiri, dan kreatif. Sementara itu di dalam dunia pendidikan, merdeka belajar mencakup kondisi merdeka dalam mencapai tujuan, metode, materi, dan evaluasi pembelajaran baik bagi guru dan siswa memiliki kemerdekaan atau kebebasan berpikir, bebas dari beban pendidikan yang seolah membelenggu agar mampu mengembangkan setiap potensi diri untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif: Guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid – muridnya Dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik.
Bagaimana Caranya Menjadi Guru yang Inspiratif? Berdasarkan sumber buku yang saya baca untuk menjadi guru yang inspiratif salah satunya adalah dengan mengajar menggunakan PAIKEM (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan), Karena dengan mengajar menggunakan PAIKEM dapat menginspirasi murid untuk berpikir, sehingga rasa ingin tahu siswa berkembang, dan perubahan yang terjadi pada diri anak ke arah yang lebih baik akan lebih mudah terjadi.
Menurut National Board For Proffesional Teaching Standar, dalam bonds. Ada 13 Kriteria Standar Guru Inspiratif dan Professional:
- Menguasai materi pelajaran dengan baik
- Mampu menggunakan dengan tepat kemampuan, dalam mengajar dan belajar
- Mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan instruksional pembelajaran
- Mampu melakukan improvisasi dalam mengajar
- Mampu melakukan manajemen kelas dengan baik
- Memiliki kepekaan dalam menanggapi situasi selama pembelajaran berlangsung
- Memiliki sensitivitas terhadap konteks
- Mampu memonitor pembelajaran
- Selalu bertindak berdasarkan data
- Respek terhadap orang lain
- Mempunyai jiwa yang mendidik
- Mampu memfasilitasi murid agar mencapai prestasi tertinggi
- Mampu memfasilitasi murid agar lebih memahami kompleksitas
Dari uraian diatas, dapat terlihat menjadi guru yang inspiratif bukanlah hal yang mudah, namun harus tetap berusaha! dan harus yakin pasti bisa!. Dengan menjadi guru inspiratif diharapkan ada sosok yang mampu memotivasi dan menginspirasi siswa, agar siswa mampu mengoptimalkan setiap potensi yang mereka miliki sehingga berguna bagi masa depan mereka nanti.
jika semangat yang ditanamkan kepada siswa, maka mereka akan senantiasa memiliki energi dan kesegaran untuk mengejar cita-cita hingga meraih kesuksesan. Jadilah guru yang menginspirasi bagi muridnya, membuat mereka percaya akan kemampuannya sendiri dan guru pun bangga melihat perkembangan muridnya, sekecil apapun itu. **
Penulis: EMAN SUTRIADI (AKTIVIS PENDIDIKAN)