Swara Pendidikan.co.id (Depok) – Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil meraih tiga gelar juara ajang Kompetisi Net Zero Healthy Building sebagai rangkaian dari GBC IDEAS 2021 yang diselenggarakan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) – bagian dari World Green Building Council – di Kota Baru Parahyangan, Kab. Bandung Barat, dimulai sejak Agustus hingga November 2021.
Gelar tersebut diraih oleh FTUI yang diwakili Tim BREATH(E), Art Center Complex, dan tim SeniMal.
Tim BREATH(E) meraih juara pertama untuk kategori Student Net Zero Healthy Building Design. Sedangkan tim Art Center Complex merebut juara pertama untuk kategori Professional Net Zero Healthy Building Design. Sementara tim SeniMal FTUI meraih juara tiga untuk kategori Professional Net Zero Healthy Building Design.
Tim BREATH(E) yang beranggotakan Ukha Irfandi Hanif (Profesi Arsitek 2021), Dimas (S1 Arsitektur 2017), dan M. Iqbal Ramli (Magister Teknik Sistem Energi 2020). Tim BREATH(E) dalam presentasinya mengusung tema bangunan hunian (apartemen) yang “bernafas” sebagai tempat bertinggal yang nyaman, sehat, mandiri, serta bermanfaat bagi penghuni, lingkungan dan komunitas disekitarnya.
“Desain bangunan Low Rise Apartment Complex yang kami buat mengedepankan passive design dengan memanfaatkan cahaya alami, pengudaraan alami, dan juga pemanfaatan air bekas pakai. Selain itu bangunan ini memberikan kesempatan komunitas di sekitar untuk berkebun dan beraktiitas ekonomi pada atap bangunan. Secara perhitungan energi, desain bangunan ini mampu menurunkan potensi emisi gas karbon sebesar 11,190 tCO2 atau setara dengan sekitar 460 ribu pohon selama 25 tahun,” papar Ukha Irfandi Hanif.
Sementara Tim Art Center Complex yang beranggotakan Tika Hanjani (Magister Arsitektur 2019), Lutfi Landrian (Magister Arsitektur 2019), dan M. Aryo Wicaksono (Magister Arsitektur 2018) mengangkat tema “Desain Pusat Kesenian yang berbeda dari konsep Business as Usual (BAU)”.
“Tim kami membuat desain berdasarkan dari aspek sosial budaya setempat. Melalui strategi pengudaraan alami, merangkul komunitas lokal, menghormati alam sekitar, menghemat energi, dan mengupayakan produksi air bersih dari teknologi pengembunan,” terang Tika Hanjani.
Tika menyebut, desain kami mengintegrasikan tantangan dari praktek lama (BAU) sebagai titik awal untuk memahami dan menyeimbangkan tanggung jawab terhadap lingkungan dan melihat keseluruhan sistem yang saling terkait.
Sedangkan tim SeniMal yang beranggotakan Fiyonda Kokarkin, Amani Tedjowongso dan Darmawan Winaga (Profesi Arsitek 2020) mengedepankan konsep Net Zero Healthy Building.
“Desain net zero healthy building bukan lagi sebagai pilihan, namun merupakan sebuah bagian dari tantangan mendesain saat ini,” ujar Fiyonda Kokarkin.
“Pusat Kesenian dari tim kami dilengkapi dengan beberapa fungsi indoor-outdoor amphitheater yang menyesuaikan dengan konteks lahan, yaitu studio seni dan galeri seni yang ramah lingkungan. Kami ingin agar bangunan ini dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai sarana edukasi seni budaya lokal,” imbuhnya.
Atas prestasi ini, selain mendapatkan total hadiah senilah Rp 60 juta, tim BREATH(E) dan tim Art Center Complex juga akan mewakili Indonesia dalam ajang HongKong GBC’s Advancing Net Zero International Conference pada tanggal 23-26 November 2021.
Para finalis GBC Ideas 2021 juga juga berhak atas training Green Associate, senilai Rp 2,4 Juta per orang, yang diadakan GBC Indonesia secara gratis.
Sementara itu, dalam keterangan persnya, tim FTUI dibawah bimbingan dosen yang berasal dari Departemen Arsitektur FTUI, Dr. Ing. Ova Candra Dewi mengatakan, kompetisi ini terbagi dalam tiga kategori utama. Student Net Zero Healthy Building Design, Professional Net Zero Healthy Building Design, dan Student Net Zero Healthy Building Innovation.
“Kompetisi tahun ini, FTUI mengirimkan lima tim untuk kategori Student dan Professional. Tiga tim berhasil melaju ke babak final dan meraih tiga gelar juara,” ujar Dr. Ing. Ova Candra Dewi yang juga Ketua Program Studi Magister Multidisiplin Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) FTUI.
Ova mengatakan, ketiga tim FTUI ini sebagai bagian dari delapan tim finalis, kemudian mengikuti Bootcamp pemantapan materi yang diadakan oleh GBCI selama dua hari pada Oktober 2021.
Usai mengikuti Bootcamp, lanjutnya, para finalis ini diberi kesempatan kurang lebih tiga minggu untuk mengembangkan desain awal untuk kemudian dipresentasikan pada ajang main show GBC IDEAS 2021.
Ova juga menjelaskan, GBC IDEAS 2021 merupakan sebuah wadah yang bertujuan untuk menampung aspirasi ide inovasi mengenai sektor bangunan yang ramah lingkungan dari berbagai kalangan sebagai wujud untuk mendorong peningkatan kepedulian terhadap penanggulangan krisis iklim.
Ide yang terlahir diharapkan dapat menjadi pilihan solusi untuk mewujudkan Net Zero Healthy Building yang efektif sehingga mampu mengurangi laju pertumbuhan emisi karbon ke lingkungan.
“Siapapun bisa berkontribusi dalam mendukung pembangunan yang keberlanjutan. Yang terpenting kita bisa mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu demi manfaat yang lebih besar untuk manusia dan lingkungannya,” ujar Dr.Ing. Ova Candra Dewi, pakar FTUI dibidang arsitektur dan sustainabilitas. (***)
Pengirim : Amelita Lusia
Editor : Agus