ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Klik Pendidikan
    • Info Pendidikan
    • Info Guru
  • KABAR SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • MENULIS
    • Artikel Guru
    • Artikel Dosen/Mahasiswa
    • Opini
  • TIPS N TRIK
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • INSPIRASI PENDIDIKAN
  • JEJAK PRESTASI
Swara Pendidikan
  • Login
Saturday, October 25, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Mencari Bentuk Ketahanan Pendidikan Lokal

by SWARA PENDIDIKAN
17 October 2017
in Opini
0
Mencari Bentuk Ketahanan Pendidikan Lokal
          

Swara Pendidikan.co.id – (Depok)

Istilah “ketahanan pendidikan” ini dimunculkan dalam sebuah artikel yang ditulis Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Fahthur Rohiman, artikel tersebut merupakan salah satu analisa yang mengurai persoalan serta harapan optimistik yang perlu dipikirkan bagi para pemangku kebijakan tingkat Nasional.

Menurut Rektor UNNES Ketahanan Pendidikan Idealnya harus dari paham tradisi keIndonesiaan selain itu Pendidikan akan dikatakan gagal saat melahirkan orang cerdas tetapi tidak memiliki Integritas moral.

Diakuinya kondisi energi bangsa kita terkuras untuk mewujudkan kehidupan berbangsa yang demokratis. Kendala terbesarnya adalah korupsi. Penyakit moral yang akut ini memorak-porandakan optimisme publik agar menjadi bangsa yang berkeadilan. Di era mutakhir ini, tantangan kita jelas, yakni mewujudkan kehidupan berbangsa yang aman, sejahtera, dan berkeadilan.

BACA JUGA

Santri, Pesantren, dan Kebangkitan Moral Bangsa

Ketika Tamparan Jadi Cermin: Dr. Bambang Sutopo Ajak Dunia Pendidikan Lakukan Refleksi Moral

Analisis Kebijakan Pendidikan Nasional, Fragmentasi dan Tantangan Integrasi Lembaga Pendidikan

Pramuka di Era Digital: Masihkah Relevan Bagi Generasi Milenial dan Gen Z?

Ruang lingkup ketahanan pendidikan yang dikemukan Rektor UNS dalam kontek ke Indonesian pada tingkat tataran Nasional artinya dalam tinjauan perspektif kebijakan berada pada wilayah kebijakan pemerintahan pusat. Dasar analisa tersebut sebagai respon dari keinginan mewujudkan UU sisdiknas.

Karena paham tentang ketahanan pendidikan selain mengacu kepada UU Sisdiknas, harus pula digali lebih mendalam tentang makna dan tujuannya, sehingga menjadi cita – cita bersama insan pendidikan dalan seluruh elemen masyarakat.

Upaya implementasi dari ketahanan pendidikan nasional kedalam bentuk ketahanan pendidikan lokal merupakan tugas berat bagi pimpinan daerah pasalnya Kepala Dinas Pendidikan yang mewakili pemerintahan Kab/Kota haruslah orang yang memiliki kapasitas bukan hanya keilmuan dan wawasan pendidikan akan tetapi kemampuan leadhership menjadi tuntutan sebab dihadapkan kepada ribuan orang yang harus dikelola terkait jumlah siswa dan jumlah guru dan kemampuan membangun pola hubungan dengan berbagai pihak.

Untuk itulah Ketahanan Pendidikan Lokal dalam perspektif kebijakan Kab/Kota menjadi satu hal penting dimana setiap daerah diIndonesia memiliki perbedaan sejarah dan cultur bahkan muncul akulturasi dalam perkembangannya. Hal tersebut mempengaruhi dinamika sosial dimasyarakat pada daerah masing-masing. Namun tetap bertujuan memperkuat Ketahanan Nasional itu sendiri.

Depok sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara sekaligus sebagai wilayah perbatasan diantara dengan Kabupaten dan Kota Seperti Bekasi,Bogor dan Tangerang menjadikan Kota Depok wilayah yang strategis dalam perkembangan Ekonomi dan Sosialnya.

18 tahun perkembangan kota Depok begitu pesat dari jumlah manusianya telah mencapai 2 juta jiwa lebih pada sisi jumlah sebahagian masyarakat kota Depok berasal dari kaum urban, disamping angka kelahiran warga Depok itu sendiri.

Spirit peningkatan mutu dan layanan pendidikan kota Depok sempat mengalami guncangan dengan berbagai persoalan salah satunya lahan di SMKN 3 Depok ditahun 2013-2014 (hingga tahun 2017 masih dalam keadaan menumpang), dan pemberian bantuan seragam sepatu ditahun 2015- 2016 yang menjerat salah seorang pejabat Disdik. Ditambah animo siswa/i yang ingin masuk Sekolah Negeri pada setiap tahunnya dalam kondisi kurang kondusif sejak ditahun 2012 dengan mundurnya Pejabat Dinas Pendidikan.

Dengan berbagai persoalan – persoalan tersebut, belum lagi  yang tidak terekspos melahirkan situasi jumud namun demikian mata rantai persoalan tersebut harus dipikul oleh semua pihak dan tidak bisa dibebankan begitu saja kepada Walikota Depok dan Dinas Pendidikan.

Banyak pihak yang turut memperkeruh situasi ruwetnya pendidikan, intinya Walikota dan Kepala Dinas Pendidikan bukan orang yang paling bertanggung jawab ruwetnya masalah yang terjadi didunia pendidikan kota Depok.

Pertanyaan adalah dari mana memulai? paling tidak konsistensi untuk mau memperbaiki dan mencari jalan menyiapkan generasi muda Kota Depok dengan membangun Ketahanan Pendidikan Lokal .

Ketahanan Pendidikan Lokal Ditinjau Secara Filosofi

Ketahanan pendidikan dalam perspektif filosofi upaya membangun gerakan fundamentalis pendidikan, mengembalikan fitrah guru sebagai Agen perubahan, sejalan dengan filosofi pendidikan memanusiakan manusia artinya jiwa mendidik untuk melakukan tindakan yang progress agar menjadi panutan yang digugu dan ditiru dapat mengajak peserta didik menemukan kesenangan dan ketekunan dalam belajar sehingga ilmu yang didapatkan dan dikuasainya dijadikan bermanfaat untuk lingkungan manusia serta alam sekitarnya.

Gerakan fundamentalis pendidikan bukan wacana, bukan konsep rekayasa pencitraan apalagi kegenitan intelektual dengan gaya advokasi seolah tahu dalam pelaksanaan pendidikan.

Akan tetapi gerakan fundamentalis pendidikan merupakan ideologi para guru yang berani tampil untuk mengakui perubahan diri dan lingkungan pendidikan sebagaimana fitrah guru, intinya siapa yang mengaku menjadi guru baik dirumah maupun disekolah ataupun dimana saja bahwa “jiwa guru menjadi keniscayaan” saat meyakini gerakan fundamentalis pendidikan untuk bergerak bersama-sama menuju perubahan menjadi “bangsa yang besar dan kuat”.

Fundamentalis pendidikan tak pernah usang ataupun mati terbukti bahwa Ki Hajar Dewantara sebagai sosok  pendidik ternyata terus hidup sepanjang masa bagi para penerusnya (dalam arti pemikiran dan semangatnya).

Gerakan fundamentalis pendidikan menjadikan setiap langkah membangun dunia pendidikan “menjadikan hidup lebih hidup”.

Adanya gerakan fundamentalis pendidikan akan menabrak tradisi yang sudah mapan,bukan berarti merusak tatanan yang sudah berjalan akan tetapi tatanan pendidikan yang ada dalam kondisi tergerus dari essensi dan tujuan mulianya. Dan itu perlu dibenturkan kepada fitrahnya walaupun menyakitkan.   Untuk itulah keberanian mempelopori dan menanamkan ide dan gagasan untuk diikuti tidaklah mudah.

Ketahanan Pendidikan Lokal Ditinjau dari Kebijakan

Ketahanan Pendidikan Lokal perspektif Kebijakan kota perlu perenungan kembali apakah Gerakan fundamentalis pendidikan secara filosofofi dan perspektif kebijakan sudah saling terkait sehingga bisa menjadi modal rumusan.

Rumusan yang dimaksud adalah memasukkan ketahanan pendidikan lokal dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan diterjemahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kalaulah menurut Prof Dr Fahthur Rohiman Ketahanan Pendidikan Nasional didekatkan kepada paham ke Indonesiaan tentunya Ketahanan Pendidikan Lokal didekatkan kepada kearifal lokal daerahnya.

Arti kata (RPJPD kota Depok sudah saatnya dikaji ulang untuk mensinkronisasikan kebutuhan masyarakat dan masa depan depan kota Depok yang akan berdampak terhadap kemajuan pendidikan baik dibidang mutu pelayanan, peningkatan SDM siswa didik dan sebagai asset bangsa bangsa dimasa depan.

Dari (RPJPD tentunya akan melahirkan (RPJMD) yang mendekati kebutuhan strategis yang diharapkan masyarakat selain itu juga penguatan regulasi yang mencakup kebijakan itu sendiri dapat menopang saat pelaksanaan.

Berharap asumsi diatas menjadi modal awal bahan analisa tantangan kedepan agar menempatkan persoalan dan dan solusi pendidikan di Depok secara strategis sehingga tanggung jawab Pemkot Depok dan DPRD Depok dapat sejalan dan memberikan ruang perubahan dengan melibatkan unsur masyarakat yang lain.

Penulis Ketua LBH Senapati : Doni Sudrajat.SH

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 462

BeritaTerkait

Santri, Pesantren, dan Kebangkitan Moral Bangsa
Opini

Santri, Pesantren, dan Kebangkitan Moral Bangsa

by SWARA PENDIDIKAN
22 October 2025
0
0

Oleh: H. Bambang Sutopo, SEI., MM — Anggota DPRD Kota...

Read more
Ketika Tamparan Jadi Cermin: Dr. Bambang Sutopo Ajak Dunia Pendidikan Lakukan Refleksi Moral

Ketika Tamparan Jadi Cermin: Dr. Bambang Sutopo Ajak Dunia Pendidikan Lakukan Refleksi Moral

16 October 2025
0
Analisis Kebijakan Pendidikan Nasional, Fragmentasi dan Tantangan Integrasi Lembaga Pendidikan

Analisis Kebijakan Pendidikan Nasional, Fragmentasi dan Tantangan Integrasi Lembaga Pendidikan

10 October 2025
0

Pramuka di Era Digital: Masihkah Relevan Bagi Generasi Milenial dan Gen Z?

9 October 2025
0

Novan: Musik Jadi Sarana Belajar dan Menyalurkan Pengetahuan

7 October 2025
0

Cuma Gus Dur, Presiden yang Berani Pecat Menteri karena Dugaan Korupsi

4 September 2025
0
Next Post
Kongres Jilid 2 Majelis Pers Hasilkan 9 Point Rumusan

Kongres Jilid 2 Majelis Pers Hasilkan 9 Point Rumusan

ADVERTISEMENT
Swara Pendidikan

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In