SwaraPendidikan.co.id – Depok
Kesalah pahaman yang terjadi akibat insiden dilokasi proyek gorong – gorong dijalan Margonda Raya dimalam Sabtu (24/9) antara 3 anggota polres dan salah seorang wartawan dari media online sempat menimbulkan gelombang solidaritas secara spontan, sebab kejadian yang baru diketahui semua wartawan sekota depok dari berbagai organisasi wartawan baru Kamis kemarin (29/9), tanpa dikomandoi berencana mendatangi Kapolres pada ba’da Jumat untuk meminta klarifikasi inseden tersebut.
“Persoalan inseden pemukulan itu baru saya ketahui kronologinya pada hari Kamis, adapun kejadiannya (dimalam Sabtu -red) tersebut, dikarenakan laporan pelaksana proyek yang juga spontan memanggil anggota polres melalui handphone seluler. Karena sebelumnya program proyek gorong – gorong pihak Dinas Bimasda dan kontraktor mengajukan permintaan keamanan dari gangguan para preman.
Kejadian malam Sabtu menjelang dini hari sudah ditindak lanjuti oleh Divisi propam, karena itu saya menyambut baik kedatangan para insan pers dengan langsung menyambangi kita dikantor Polres, walaupun sebelumnya pada saat hari kejadian tersebut sudah diselesaikan secara damai,”ungkap Kapolres Depok Harry yang didampingi jajaran Reskrim diruang Sentra Pelayanan Jumat (30/9/2016).
Kapolres mengakui bahwa kesatuannya sangat mustahil melakukan tindakan brutal kepada wartawan sebab menurutnya bahwa salah satu program utama Kepolisian adalah membangun manajemen kemitraan dengan wartawan dari berbagai media.
“Kita membuka hubungan yang lebih komunikatif agar tidak terjadi miss komunikasi sehingga seluruh persoalan dikota Depok dapat ditangani secara bersama dan lebih arif,”aku Harry yang belum genap 4 bulan menjabat Kapolres dikota Depok.
Kedepannya ia berharap optimalisasi komunikasi akan lebih intens dengan memfungsikan Humas Polres Depok untuk kawan –kawan wartawan agar tercipta iklim komunikasi yang berdampak terhadap kemajuan berbangsa dan berNegara khususnya dikota depok,”harap Kapolres.(Pimred – Syahrul)