Swara Pendidikan (Bojongsari, Depok) – SDI Darul Ulum yang beralamatkan Jl. Parung Tengah No.02/03, Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok merupakan salah satu dari puluhan sekolah dasar yang merasakan kebermanfaatan program Kartu Depok Sejahtera (KDS).
“Bersyukur, dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah kota Depok dengan adanya dana hibah berupa bantuan Kartu Depok Sejahtera (KDS) kepada para siswa siswi kami,”ungkap Kepala SDI Darul Ulum Abdul Aziz S.Pd di ruang kerjanya. Senin (28/10/24).
“Tentunya ini sangat bermanfaat bagi para siswa untuk keperluan pendidikan mereka, misalnya untuk pembayaran SPP dan keperluan kelengkapan sekolah lainnya seperti seragam, sepatu, tas dan lainnya,” ujar Abdul Aziz.
Dia mengaku, awal mendapatkan informasi adanya program KDS ini dari dinas pendidikan kota Depok melalui K3S SD swasta di kecamatan Bojongsari.
Abdul Aziz menambahkan sekitar 25 peserta didik yang sudah merasakan kebermanfaatan program Kartu Depok Sejahtera (KDS).
“Saya berharap jumlahnya bisa diperbesar dan diperbanyak dari ajuan kita bisa minimal 70 persen yang bisa di realisasikan tentunya ini kebijakan pemerintah yang selektif agar bisa tepat sasaran,”jelasnya.
Dikesempatan ini dia juga meyampaikan makna sumpah pemuda yang setiap tahunnya di peringati setiap tanggal 28 Oktober.
“Sebagai generasi muda, peringatan sumpah pemuda ini memberikan arti penting untuk selalu menumbuhkan semangat dan komitmen dalam menggalang persatuan dan kesatuan Negara Indonesia,” tuturnya.
“Jangan sampai negara kita terjajah kembali baik secara fisik maupun secara tekhnologi. Karena itu, kita harus terus mendidik diri sendiri dan masyarakat tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan etis. Mari kita gunakan kemajuan teknologi untuk memajukan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup, bukan sebaliknya,” ajaknya.
Menurutnya, Sumpah Pemuda mengandung makna agar pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai tanah air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan sebagai sebuah bangsa, menumbuhkan jiwa patriotisme dan gotong royong serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Dirinya mengingatkan untuk generasi muda bahwa mereka memiliki warisan budaya yang kaya dan unik. Dengan memahami nilai-nilai tersebut, Gen Z bisa menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia semakin maju beradab tanpa kehilangan jati diri bangsa.
“Makna ini mengajarkan bahwa cinta tanah air bukan hanya perasaan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata untuk menjaga keragaman budaya dan masyarakat serta mencegah konflik antara sesama umat beragama,”tutupnya. (Ameer)