Tingkatkan Kualitas Literasi Siswa, SDN Depok Baru 1 Aktifkan Perpustakaan

by Redaksi
0 Komentar 47 Pembaca

SD Negeri Depok Baru 1 aktifkan perpustakaan sebagai salah satu langkah strategis dalam mendorong minat baca.

Swara Pendidikan (Pancoranmas, Depok) – Untuk meningkatkan kualitas literasi siswa, SD Negeri Depok Baru 1 aktifkan perpustakaan sebagai salah satu langkah strategis dalam mendorong minat baca. Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Pendidikan SD Negeri Depok Baru 1, Ika Mulyani, kepada Swara Pendidikan ketika di ruang kerjanya, pada Jum’at (14/2/25).

“Ini adalah salah satu langkah kami untuk mendorong minat siswa dalam membaca dan mencintai buku, karena buku adalah sumber pengetahuan dan informasi,” kata Ika Mulyani.

Menurut dia, peningkatan kualitas literasi dan numerasi di tingkat nasional harus dimulai dari sekolah, terutama di tingkat SD sebagai dasar pendidikan.

“Kami fokus untuk menanamkan budaya literasi sejak dini, sehingga anak-anak tidak hanya tumbuh dengan kecintaan terhadap buku, tetapi juga memiliki kebiasaan membaca yang akan terus berkembang hingga mereka dewasa dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut, Ika mengatakan, hampir semua sekolah memiliki fasilitas perpustakaan, namun yang terpenting adalah bagaimana pihak sekolah dan guru dapat menghidupkan perpustakaan tersebut agar benar-benar berfungsi dan bermanfaat dalam proses pembelajaran siswa.

“Kami telah membuat program-program yang menarik agar siswa semakin mencintai buku. Selain di perpustakaan, kami juga menyediakan pojok-pojok baca di setiap sudut sekolah dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan,” tuturnya.

Untuk mendukung hal tersebut, sambung Ika, pihak sekolah telah membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan yang dilaksanakan setiap hari Senin hingga Kamis.

“Setiap kelas memiliki waktu khusus untuk mengunjungi perpustakaan saat jam pelajaran, misalnya ketika pelajaran Bahasa Indonesia, guru membawa siswa ke perpustakaan untuk membaca,” imbuhnya.

Selain waktu  itu, di jam istirahat, perpustakaan dibuka untuk kunjungan bebas bagi siswa dari semua kelas yang ingin membaca.

“Kami sudah menjalankan program ini selama dua bulan, dan alhamdulillah antusiasme siswa sangat luar biasa. Kami mulai melihat perubahan positif, banyak siswa yang menghabiskan waktu di perpustakaan saat jam istirahat,” kata Ika.

Sebagai langkah lanjutan, Ika mengajak para guru untuk mengarahkan siswa agar dapat menceritakan kembali apa yang mereka baca, minimal dalam waktu satu minggu atau satu bulan. Guru dapat menggunakan pertanyaan pemantik seperti ‘kapan’, ‘siapa’, dan ‘di mana’ untuk membantu siswa dalam memahami bacaan mereka.

“Sebagai bentuk apresiasi, sekolah juga memberikan reward kepada siswa yang berhasil menyelesaikan buku. Setiap buku yang selesai dibaca, siswa akan mendapat satu bintang yang ditempel di kelas. Rencananya, pada akhir semester, siswa yang banyak membaca akan diberikan sertifikat sebagai bentuk penghargaan,” tutup Ika. (Amr)

 

 

Baca juga