Salah satu tantangan dan aspek penting dalam mendukung pelaksanaan manajemen sekolah adalah tersedianya pangkalan data digital yang komprehensif dan terintegrasi. Namun masih terdapat kendala dalam pembangunan dan arah pengembangan yang belum terkelola secara optimal. Oleh karena itu perlu tata kelola pangkalan data digital yang dapat di akses oleh siswa, guru, dan kepala sekolah secara online.
Tujuannya ialah sebagai studi awal tata kelola pangkalan data digital untuk menunjang manajemen sekolah. Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan pada kepala sekolah dan guru se Kecamatan Limo Kota Depok oleh Prodi Manajemen Pendidikan Universitas Pakuan dalam upaya peningkatan perencanaan berbasis data yang dicetuskan oleh Kemendikbudristek. Kegiatan pelatihan dengan mengadakan workshop secara daring dipandu narasumber Prof. Dr. Sri Setyaningsih, M.Si dan Dr. Triningsih, M.Pd.
Kegiatan dilakukan selama 3 hari di bulan Oktober setiap hari kegiatan ini dilakukan selama 6 jam. Pelaksanaan Pelatihan Perencanaan Berbasis data dilakukan melalui dua tahap, yaitu coaching & diskusi, tindakan berupa pelatihan serta evaluasi.
Kegiatan pelatihan dimulai dengan sesi mulai diri. Pada sesi ini peserta diberikan beberapa pertanyaan pemantik yang bertujuan menggali informasi awal mengenai kegiatan penyusunan program sekolah yang telah mereka lakukan selama ini. Peserta melakukan sesi berbagi cerita dengan peserta lainnya. Hasil yang ditunjukkan dari sesi mulai dari diri adalah sekolah selama ini membuat penyusunan program sekolah dengan berbasis pada data yang terbatas, serta belum ada keterlibatan pihak lain selain kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dalam penyusunan program sekolah. Rapor mutu yang dimiliki sekolah selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai basis data dalam penyusunan program sekolah.
Sesi selanjutnya yaitu sesi eksplorasi konsep. Peserta difasilitasi untuk membaca berbagai macam materi mengenai perencanaan berbasis data dan menonton beberapa video yang menerangkan proses perencanaan berbasis data. Proses ini dilakukan secara mandiri oleh peserta dengan tetap difasilitasi oleh nara sumber.
Menurut Mandasari dan Wahyudin (2021) pembelajaran melalui materi atau video efektif untuk pembelajaran mandiri. Pada sesi ini peserta berusaha secara mandiri untuk memahami konsep melalui materi atau video. Kemudian peserta dibuat dalam kelompok dalam beberapa breakout room, untuk berbagi informasi yang telah diperoleh. Saat proses diskusi, nara sumber memberikan pertanyaan pendukung, supaya proses diskusi dapat berjalan baik dan peserta memiliki konsep yang sama dan tepat mengenai perencanaan berbasis data.”
Lebih lanjut lagi, pada sesi elaborasi pemahaman, peserta digabungkan kembali dalam main room, untuk menyampaikan konsep-konsep serta proses perencanaan berbasis data yang telah didiskusikan di breakout room. Proses elaborasi dilakukan agar para peserta bisa saling melengkapi pemahaman konsep dan proses perencanaan berbasis data. Narasumber berfungsi untuk menyampaikan kembali konsep yang benar jika masih ada kekeliruan pada konsep yang disampaikan peserta.
Narasumber juga akan menambahkan konsep-konsep baru yang bisa mempertajam pemahaman konsep peserta. Konsep utama yang harus dipahami peserta pada sesi elaborasi pemahaman adalah proses membuat perencanaan berbasis data yang ada pada rapor pendidikan. Peserta harus memahami terlebih dahulu fitur-fitur pada rapor pendidikan, serta dapat membaca dan memahami data yang disajikan dalam rapor pendidikan. Lalu data-data ini dijadikan sebagai basis dalam penyusunan program sekolah.”
Selanjutnya, sesi demonstrasi kontekstual. Pada sesi ini peserta diberikan sebuah contoh data dari rapor Pendidikan, yang harus dianalisis. Peserta harus mampu mengidentifikasi masalah dan akar permasalahannya pada level input, proses dan output. Peserta pun harus melihat hubungan akar masalah pada level-level tersebut, Sehingga peserta bisa menyusun rencana atau program yang tepat mengatasi akar permasalahan yang sudah teridentifikasi. Setelah peserta melakukan analisis secara berkelompok, selanjutnya hasil analisis tersebut dipresentasikan untuk mendapatkan masukan dari peserta lain dan nara umber.”
Setelah sesi demonstrasi kontekstual telah dilakukan, Langkah terakhir yang dilakukan peserta adalah melakukan sesi rencana aksi. Pada sesi ini kepala sekolah bersama operator sekolahnya membuat rencana kerja penyusunan program sekolah, yang akan dilakukan di sekolahnya. Para peserta pun harus sudah memikirkan apa tantangan yang akan mereka hadapi nanti saat melakukan rencana aksi tersebut, baik dari guru, siswa, sarana dan prasarana atau hal-hal lain.
Selain itu kepala sekolah dan guru pun harus sudah memikirkan solusi apa yang akan dibuat untuk mengatasi tantangan tersebut. Sesi ini juga dimanfaatkan oleh nara sumber untuk memberikan penguatan terhadap kepala sekolah dan operator untuk melaksanakan rencana aksi yang telah dibuat.”
Setelah kegiatan pelatihan dilakukan, selanjutnya dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan mengisi angket kepuasan terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Kepala sekolah dan guru, dapat pula memberikan catatan tambahan. Selain itu, hasil evaluasi juga ditambahkan dengan hasil pengamatan nara sumber pada saat kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa, kegiatan pelatihan dijalankan dengan baik, meskipun dilakukan secara daring.
Selama pelatihan dilakukan peserta dan nara sumber tidak mengalami gangguan jaringan internet. Peserta pun hadir tepat waktu dan mengikuti kegiatan secara penuh. Saat pelaksanaan pelatihan para peserta diberikan lembar kerja untuk membantu peserta melaksanakan berbagai macam sesi pelatihan. Lembar kerja tersebut dikerjakan dengan baik oleh peserta. Peserta merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini, yang mengubah cara berpikir mereka mengenai proses penyusunan program sekolah dan penyusunan pangkalan data digital.
Kegiatan evaluasi dalam konteks pelatihan basis data digital untuk mendukung manajemen sekolah pada kegiatan pengabdian masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan efektivitas dan relevansi dari pelatihan tersebut.
Pertama, evaluasi memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana peserta pelatihan telah memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep yang diajarkan. Melalui penilaian keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh, kita dapat mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian lebih lanjut atau penyempurnaan dalam pendekatan pelatihan. Ini membantu memastikan bahwa pelatihan tidak hanya menjadi suatu kegiatan rutin, tetapi juga memberikan dampak yang nyata dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan peserta untuk mengelola basis data digital dalam konteks manajemen sekolah (Al-Rawashdeh et al., 2021: Pugacheva et al., 2020).”
Kedua, evaluasi juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur dampak jangka panjang dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terhadap peningkatan kualitas manajemen sekolah. Dengan mengidentifikasi perubahan positif atau perbaikan yang terjadi setelah pelatihan, kita dapat mengevaluasi sejauh mana tujuan pengabdian masyarakat ini tercapai. Evaluasi juga dapat memberikan umpan balik kepada penyelenggara kegiatan untuk perbaikan di masa mendatang dan memastikan bahwa program pelatihan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan yang muncul. Dengan demikian, kegiatan evaluasi bukan hanya sebagai langkah terakhir, tetapi juga sebagai suatu proses yang terintegrasi untuk memastikan kelangsungan dan efektivitas upaya pengembangan kapasitas dalam konteks pelatihan data digital untuk mendukung manajemen sekolah (Ramadhani et al., 2023).
REFERENSI
Al-Rawashdeh, A. Z., Mohammed, E. Y., Al Arab, A. R., Alara, M., & Al-Rawashdeh, B. (2021). Advantages and disadvantages of using e-learning in university education: Analyzing students’ perspectives. Electronic Journal of E-learning, 19(3), 107-117.
Mandasari, B., & Wahyudin, A. Y. (2021). Flipped classroom learning model: Implementation and its impact on EFL learners’ satisfaction on grammar class. Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature, 8(1), 150-158.
Pugacheva, N., Kirillova, T., Kirillova, O., Luchinina, A., Korolyuk, I., & Lunev, A. (2020). Digital paradigm in educational management: The case of construction education based on emerging technologies. International Journal of Emerging Technologies in Learning (iJET), 15(13), 96-115.
Ramadhani, I. G., Sari, O. P. A., Wicaksono, M. F., Roren, Y., & Nurbaiti. (2023). Analisis manfaat pengimplementasian basis data di dalam lingkungan sekolah. Jurima: Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, 3(2), 175-180.
Penulis: Dr. Triningsih, M.Pd