Pelajar SMAN 3 Depok Diingatkan Bahaya Love scamming

by Redaksi
0 Komentar 91 Pembaca

Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok) – Love scamming, romance scam, atau penipuan cinta dengan tindakan penipuan yang berkedok asmara atau cinta, dapat dikatakan sebagai rayuan dan godaan yang biasanya disampaikan tanpa pertemuan. Pelaku akan melibatkan dan memanfaatkan perasaan korban untuk melakukan penipuan.

Demikian disampaikan Diah Agung Espandari, Head of Anti Scam Community Waspada Scammer Cinta pada seminar terbuka di lapangan upacara SMAN 3 Depok. Kamis (9/11/23). Di ikuti oleh semua dewan guru dan siswa-siswi SMAN 3.

“Informasi seperti ini sangat penting dalam membantu mensosialisasikan bahaya nya scammer cinta karena edukasi seperti ini harus terus dilakukan bukan hanya ke orang dewasa saja tapi juga ke anak-anak remaja disekolah ataupun masyarakat umum,” terang Diah menyampaikan dalam seminarnya.

Hal ini sering kali disepelekan karena kurang pahamnya masyarakat tentang bahayanya scammer cinta ini, kejahatan ini sangatlah berbahaya kalau tidak ada langkah-langkah pencegahannya.

Diah mengingatkan untuk terhindar dari modus ini, hati-hati ketika ada orang asing yang belum dikenal lalu chatingan sama kita, modus dengan cara memberikan perhatian lebih lalu pura-pura baik, bisa saja itu pintu masuk buat mereka merayu dan mendekatkan kita.

“Kegiatan ini kita lakukan karena memang setiap pagi kami selalu ada pembiasaan pagi diantaranya literasi dan sekolah sehat. Untuk literasi nya tadi kami bisa mendapatkan pemahan-pemahan baru, bukan hanya untuk anak-anak tapi juga untuk saya dan para dewan guru. Karena hal seperti ini dulu kan tidak ada. Ini baru ada sekarang di era tekhnologi,” ungkap Kepala SMAN 3 Dra. Hj. Nurlaely.M.pd.

Nurlaely melanjutkan pemakaian tekhnologi ini banyak di pakai oleh anak-anak remaja, maka korbannya pun banyak dari kalangan mereka. Lalu untuk sekolah sehat, kegiatan ini membangun bukan hanya sehat secara fisik tapi juga sehat secara mental.

“Alhamdulillah, kegiatan ini di dukung oleh komite sekolah dan orang tua karena dulu ada anak yang pernah menjadi korban. Awalnya malu tapi pada akhirnya mereka berterus terang. Langsung kita buat langkah preventif mencegah hal itu bisa berkembang,” kata Hj. Nurlaely.

Nurlaely menambahkan adanya sinergitas dan kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua agar anak-anak kita bisa lebih terpantau dan diperhatikan sehingga anak-anak kita tidak menjadi korban kejahatan scammer cinta.

Hadir pada acara seminar ini, Ir.Yusof Marsyal M.T dan istri Kompol Armayni ,S.H., M.H, AKBP Muhammad Yoga Buanadipta llfi,M.H, dan  dr.Yulia Fransisca. (ameer)

Baca juga

Tinggalkan Komentar