Semoga anugrah kota cerdas menjadi motivasi bagi pemerintah sendiri dan masyarakat untuk bersatu padu bersama-sama mewujudkan peningkatan ditahun yang akan datang dalam kehidupan bermasyarakat dalam segala aspek.
Semoga anugrah kota cerdas menjadi motivasi bagi pemerintah sendiri dan masyarakat untuk bersatu padu bersama-sama mewujudkan peningkatan ditahun yang akan datang dalam kehidupan bermasyarakat dalam segala aspek.
SWARA PENDIDIKAN, Balaikota – Pemerintah kota Depok berhasil meraih sebagai Kota Cerdas 2015 peringkat keempat dari 15 nominasi Kota/Kabupaten se Indonesia yang digelar Indeks Kota Cerdas Indonesia (ICKI) dihadiri Wakil Presiden Yusuf Kalla berlangsung diBallroom Hotel Shangrilla Jakarta pada 13 Agustus 2015.
Puncak penganugrahan Kota Cerdas 2015 merupakan rangkaian kegiatan ICKI yang diluncurkan sejak 24 Maret 2015 berdasarkan beberapa kategori penduduk diatas 1 juta diantaranya Surabaya Tangerang Bandung, Depok, Semarang. Selain Kategori lainnya mengenai peningkatan Lingkungan Hidup, Sosial, dan Ekonomi.
Menurut Kepala Dinas informasi dan Komunikasi Kota Depok Fitriawan, Kota Cerdas yang diraih kota Depok dikarenakan progress pada Lingkungan Hidup, Sosial dan Ekonomi mengalami peningkatan selama 10 tahun terakhir.
”Pada aspek lingkungan hidup, peran aktif masyarakat pada tingkat penghijauan dilingkungan masing-masing sudah tumbuh kesadaran untuk menjaga kelestarian alam selain itu terbentuknya ratusan Bank Sampah disetiap kelurahan sampai pada tingkat RW dan RT. Pada aspek sosial kemasyarakatan tingkat kerukunan antar umat beragama dapat mengeliminir potensi konflik dengan landasan persatuan dan kesatuan bangsa sehingga masyarakat memiliki solidaritas sosial antar pemeluk yang berbeda sesuai ketentuan dan kesepakatan yang berlakuditengah masyarakat kota Depok. Disamping itu secara ekonomi masyarakat kota Depok memiliki tingkat kemiskinannya paling rendah diantara wilayah Jakarta, Bogor, dan Bekasi,” Demikian papar Kepala Disinfokom Fitriawan Kota Depok saat dijumpai usai HUT RI ke 70 dilapangan Balai kota Depok.
Ia berharap anugrah kota cerdas menjadi motivasi bagi pemerintah sendiri dan masyarakat untuk bersatu padu bersama-sama mewujudkan peningkatan ditahun yang akan datang dalam kehidupan bermasyarakat dalam segala aspek. demikian harapan Fritriawan. Semoga ( Syahrul Syah/ADV)
Idris Abdul Shomad : “Kesuksesan yang diraih seseorang tidak dapat dilepaskan dari hasil apa yang pernah diajarkan dan didikan seorang guru, karena gurulah banyak yang melahirkan karir seseorang untuk menjadi Walikota, Pengusaha dan Presiden.” (foto.Dok SP)
SWARA PENDIDIKAN, TAPOS – Kesuksesan yang diraih seseorang tidak dapat dilepaskan dari hasil apa yang pernah diajarkan dan didikan seorang guru, karena gurulah banyak yang melahirkan karir seseorang untuk menjadi Walikota, Pengusaha dan Presiden. Demikian Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad mengawali sambutannya dihadapan ratusan guru PGRI se Kecamatan Tapos di Masjid Riyadus Sholihin pada Sabtu (15/8/2015).
Lebih jauh ia mengatakan, ”guru bukan segala-galanya akan tetapi diawali semua dari peran dan tugas seorang guru, oleh karenanya kepentingan bangsa ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga dibutuhkan peran guru.
Dengan tanggung jawab yang besar diemban guru, kedepannya perjuangan untuk meningkatkan kejahteraan dan layanan peningkatan guru tentunya harus diperhatikan lebih serius,” kata Wakil Walikota Depok.
Ia menambahkan, ”upaya peningkatan mutu guru dan layananannya akan diperbaiki setiap tahunnya pada system tata kelola kesejahteraan guru, tentunya akan diimbangi dengan anggaran belanja pemerintah kota,” tambah Idris.
Wakil Walikota Depok berharap kepada para guru tetap bersabar atas upaya yang dilakukan pemkot Depok untuk terus meningkatkan system tata kelola kejahteraan dan layanan mutu guru yang nantinya pada tiap tahun akan ditingkatkan sesuai APBD kota Depok, sebab kesabaran guru juga menjadi teladan bagi anak didiknya. Harap orang nomor dua dikota Belimbing.
Tampak hadir dalam cara halal bihalal PGRI Tapos, pihak Muspika dan Kepala UPT Pendidikan TK/SD Tapos dan jajarannya serta Ketua PGRI Kec.Tapos Wakimin. (Syahrul)
– Ikrar bersama sebagai anggota pramuka Kwartir cabang Depok kembali diucapkan mulai dari jajaran Kwarcab hinga tingkat ranting
Ikrar bersama sebagai anggota pramuka Kwartir cabang Depok kembali diucapkan mulai dari jajaran Kwarcab hinga tingkat ranting (foto.dok.SP)
SWARA PENDIDIKAN-PANCORAN MAS – Ikrar bersama sebagai anggota pramuka Kwartir cabang Depok kembali diucapkan mulai dari jajaran Kwarcab hinga tingkat ranting dipimpin Ketua Kwarcab terpilih Herry Pansila Prabowo di stadion Merpati Jumat (13/8/2015) malam.
Dalam sambutan Ketua Kwarcab gerakan pramuka kota Depok Herry Pansila mengingatkan akan janji pramuka untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Negara sebab para anggota pramuka merupakan pewaris bangsa yang melanjutkan cita-cita kemerdekaan para pendahulu-pendahulunya. Demikian Herry Pansila mengingatkan dihadapan peserta ikrar bersama.
Ketua Kwarcab yang belum genap sebulan dilantik menggantikan Sariyo Sabani berharap kepada jajaran Kwarcab dan Mabigus untuk dapat meningkatkan peran aktif gerakan pramuka sebagai organisasi yang memiliki sejarah yang panjang serta dapat mengisi kemerdekaan dengan prestasi dan keteladan sebagai Pembina. Kembali Herry mengingatkan.
Sebelumnya acara diawali upacara dan atraksi pramuka penggalang perwakilan gugus sekecamatan Pancoran Mas. Ikrar bersama yang diucapkan seluruh pengurus Kwarcab dan Kwarran ditengah-tengah api unggun membuat suasana bertambah khidmat. (syahrul)
Nur Mahmudi Isma'il memberikan wejangan kepada anggota PGRI se Sukmajaya (foto dok. SP)
Nur Mahmudi Isma’il memberikan wejangan kepada anggota PGRI se Sukmajaya (foto dok. SP)
SWARA PENDIDIKAN, SUKMAJAYA – PGRI Kec Sukmajaya Gelar Halal Bihalal bersama Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail diikuti ratusan PGRI se-Kecamatan. Sukmajaya dalam rangka menyambut suasana Idul Fitri dibulan syawal 1436 Hijriah di Masjid baiturrahim pada Kamis (13/8/2015).
Dalam sambutannya Walikota Depok Nurmahmudi Ismail berpesan, “makna Idul Fitri terkait profesi guru untuk intropeksi selama menjalankan tugas agar dapat sejalan dengan nilai-nilai luhur tugas seorang guru sehingga tanggung jawab yang dilakukannya menjadi amal soleh,” ujar orang nomor satu dikota Depok.
Ia berharap tugas sebagai guru sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan dunia pendidikan yang sedang berkembang.
“Arah pembangunan kota Depok menjadi acuan bagi para pendidik untuk memberikan informasi kepada peserta didik sehingga sumberdaya manusia yang dibutuhkan selain mengenal akan bangsanya, tetapi juga mengetahui perkembangan tempat tinggal kotanya,” harap Walikota Depok.
Tampak hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila didampingi Kepala UPT Sukmajaya beserta jajarannya serta Ketua Tim Peggerak PKK kota Depok Nur Azizah Tahmid dtengah acara berlangsung. (Syahrul)
Kadisdik foto bersama dengan para pejabat lama dan baru
SWARA PENDIDIKAN, CILODONG – Acara lepas-sambut pejabat struktural dan fungsional dilingkungan dinas pendidikan kota Depok berlangsung secara sederhana dan penuh haru. Acara yang digelar di Aula Sasono Mulyo, Cilodong itu dihadiri seluruh jajaran UPT Pendidikan se-kota Depok, kepala sekolah SD hingga SMA/K serta Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya. Kamis (30/7/2015).
Dalam sambutan singkatnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila Prabowo mengingatkan pentingnya perubahan fungsi pada organisasi pemerintah.
“Perubahan susunan organisasi pemerintah terkait mutasi dan rotasi serta promosi jabatan sudah selayaknya dipatuhi, sebab Aparatur Sipil Negara merupakan orang yang siap mendapatkan tugas kapan dan dimana saja,” ujar Herry.
Herry berharap tugas apapun yang didapatkan bagi setiap ASN merupakan amanah yang wajib dijaga dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain lepas sambut, acara juga dirangkai dengan halal bihalal Idul Fitri 1436 H. (Syahrul)
MTs. Al-Husna Depok sukses menggelar kegiatan pengenalan peserta didik baru
SWARA PENDIDIKAN Sawangan – MTs. Al-Husna Depok sukses menggelar kegiatan pengenalan peserta didik baru atau lebih dikenal dengan Masa Orientasi Madrasah (MOM) tahun pelajaran 2015/2016 didua tempat yang berbeda diikuti lebih dari 200 peserta yang berlangsung disekolah dari tanggal 27 Juli dan berakhir pelaksanaan MOM dibumi Wisata Edukatif Alam Segar Sawangan Depok pada Sabtu 1/8/2015.
Dalam sambutan pembukaan MOM, Kepala madrasah MTs. Al-Husna Depok Drs. Edi Suhaedi mengatakan “ini kali yang ketiga kegiatan MOM digelar yang diikuti siswa baru di Mts. Al-Husna Depok, oleh karenanya pihak sekolah menyikapi penuh kebanggaan, kegembiraan dan juga amanah besar yang dititipkan oleh orang tua murid terhadap lembaga pendidikan di MTs. Al-Husna Depok sebagai rumah kedua bagi para siswa sekalian,”demikian sambutnya.
Pelaksanaan Mom itu sendiri berbeda dari unsur per-ploncoan dengan tidak mengenakan atribut yang aneh-aneh, yang biasa dipakai siswa baru ataupun diiringi bentakan. Di MOM ini, siswa dianggap bayi yang baru lahir, maka harus disambut dengan suka cita bukan disiksa atau didera.
Edipun menerangkan,”para siswa harus diperkenalkan dengan lingkungan Madrasah, baik guru, kurikulum, lingkungan belajar, kakak kelas dan lain-lain agar tumbuh sikap memiliki dan mencintai Madrasahnya,”terangnya.
Dalam kegiatan penutupan yang berlangsung pada tempat yang berbeda dihari Sabtu (1/8/2015) dihadiri seluruh peserta dan panitia serta dewan guru MTs Al-Husna dan juga orang tua. Seluruh peserta didik baru diajak untuk bertadabbur dengan alam, kegiatan makan bersama, fun game, api unggun dan pesta kembang api serta permainan outbound diarea Alam Segar Sawangan,rasa kebersamaan yang dibangun menyatu antara pihak guru,siswa dan orang tua siswa tidak memiliki jarak seperti keluarga besar.
Kesan positip didapat dari salah satu orang tua murid baru Muhammad Sartono mengatakan, “kegiatan ini sangat bagus untuk membentuk sikap mandiri para siswa dan juga memupuk keberanian diri para siswa, apa lagi dengan adanya fun game dan outbound menambah antusias para siswa baru untuk mengikuti kegiatan tersebut.”
Selain itu kegiatan ini juga merupakan bentuk pengenalan sekolah kepada masyarakat dan wujud keterlibatan MTs. Al-Husna dalam membangun putra-putri bangsa yang gemilang di masa mendatang dengan membangun keterlibatan peran aktif orang tua diawali dengan mengajak orang tua siswa untuk melihat langsung penutupan MOM,” demikian kesan Sartono.(Tani /Mulyadi)
Swara Pendidikan, Sawangan. Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar SMK PGRI 1 Depok pada 28 – 29 Juli 2015 diikuti 94 peserta didik baru, 14 pembimbing dari pengurus OSIS dan Dewan Guru, terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini, SMK PGRI 1 Depok memilih Gonku Landscape and Nursery di Situ Pengasinan, Sawangan, Depok. sebagai MPLS.
“Semangat melestarikan lingkungan alam Heri ‘Gonku di tanah seluas 6000 m2 ini diharapkan dapat diserap oleh peserta didik baru SMK PGRI 1 Depok, sehingga tumbuh semangat yang sama pada diri seluruh peserta didik baru untuk melestarikan lingkungan,” terang Kepsek SMK PGRI 1 Yudi Herawan.
Dalam sambutan pembukaan MPLS, Yudi menyampaikan tiga hal yang harus dijaga oleh seluruh peserta didik baru yaitu menjaga tutur kata yang baik dalam berkomunikasi, menjaga kebersihan lingkungan, serta menumbuhkan budaya antri, Yudi juga menyampaikan sekilas tentang konsep pendidikan welas asih yang akan digulirkan SMK PGRI 1 Depok dalam membina peserta didik melalui proses kegiatan belajar nantinya.
Heri Gonku yang juga pemilik Gonku Landscape and Nursery pada kesempatan itu berbagi kisah tentang semangatnya dalam melestarikan lingkungan. Ia memberikan semangat kepada para peserta untuk tidak lagi bermimpi menjadi karyawan, tetapi harus mulai konsisten membangun keahlian diri dan kelak menjadi seorang pengusaha yang beri manfaat bagi orang banyak.
Selain Heri Gonku, Logo Situmorang yang juga mengelola Gonku Landscape and Nursery. menyampaikan sejarah Gonku Landscape and Nursery, dan konsep Pak Heri yang menjadikan tempat tersebut sebagai sentra tanaman hias Kota Depok.
“Kita ingin merubah mindset bahwa tempat yang aman bukanlah tempat yang dibangun tembok tinggi di sekelilingnya, serta dijaga oleh puluhan satpam yang justru hanya akan membuat suasana menjadi eksklusif dan tertutup dari warga sekitar, tetapi “aman” adalah ketika kita mampu berinteraksi dengan masyarakat atau warga di sekitar tempat tinggal kita, dan mereka merasakan manfaat dari kehadiran kita di tengah mereka, sehingga terbangunlah suasana kebersamaan dan salin menjaga,” terang logo.
Hadir pula pada kesempatan menjelang penutupan kegiatan, Wijayanto, Kepala badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok dan Kang Dayat dari Komunitas Ciliwung yang memberikan sentuhan tersendiri saat menyapa para peserta didik SMK PGRI 1 Depok.
Kang Wijay (sapaan akrabnya-red) memaparkan program-program BLH diantaranya merekrut peserta didik SMK PGRI 1 Kota Depok sebagai Kader Lingkungan Hidup yang disambut dengan antusias oleh seluruh peserta didik dan guru yang hadir saat itu. (Agus)
KEPALA UPT PENDIDIKAN CIMANGGIS MULYADI SAMBUT KEHADIRAN WAKIL WALIKOTA DEPOK IDRIS ABDUL SHOMAD PADA ACARA HALAL BI HALAL PGRI KEC. CIMANGGIS (DOK. SYAHRUL-SP)
SWARA PENDIDIKAN -CIMANGGIS. Ratusan anggota PGRI Kec. Cimanggis padati acara halal bihalal yang digelar UPT Pendidikan TK/SD Se-Kecamatan Cimanggis dimasjid Jami Nurul Huda dihadiri Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad, Kepala UPT pendidikan Cimanggis Mulyadi dan mantan Kepala UPT Pendidikan Ardanih serta ketua PGRI Cimanggis dan perwakilan Muspika pada Sabtu (8/8/2015).
”Kegiatan halal bihalal merupakan agenda rutin silaturrahim tahunan usai hari raya Idul fitri, sebab pertemuan ini dapat memberikan informasi positif serta mengajak para guru untuk berperan aktif demi kepentingan bersama.” Ujar Kepala UPT Pendidikan Cimanggis Mulyadi kepada SP.
Terkait dengan rencana segera dibangunnya gedung PGRI Kota, Mulyadi menyambut positif. Pasalnya dengan adanya gedung milik sendiri, selain mengurangi biaya sewa untuk pertemuan secara general, proses pembinaan dan pelatihan guru dalam meningkatkan kompetensinya bisa maksimal sehingga . berdampak pada mutu pendidikan. Demikian dikatakan Mulyadi. (Syah)
Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, dinas pendidika kota Depok bersama dinas pendidikan Halmahera Selatan sepakat menjalin kerjasama melalui program pertukaran tenaga pendidik (guru) selama satu tahun. Kerjasma ini dimaksudkan untuk saling berbagi pengetahuan mengenai penerapan managemen sistem pendidikan, program pengajaran, pembinaan sumber daya manusia, maupun tata kelola pendidikan dan sarana prasarana pendidikan. Demikian dikatakan Kadis pendidikan Herry Pansila diruang kerjanya gedung D’bale lantai 4 beberapa waktu lalu.
“Kerjasama ini merupakan hasil kunjungan kerja disdik depok pada Juni 2015. pada kunker tersebut, kami saling berbagi pengetahuan mengenai penerapan managemen sistem pendidikan, program pengajaran, pembinaan sumber daya manusia, maupun tata kelola pendidikan dan sarana prasarana pendidikan,” terang Herry.
Herry berpesan kepada mereka yang ditempatkan disana bisa beradaptasi dengan cepat dan bisa saling bersinergi dengan guru-guru di Halsel sekalgus dan menjaga nama baik dan citra dinas pendidikan kota Depok. (Harlis)
Banyak kalangan menilai kunci kesuksesan ditentukan oleh seberapa tinggi pendidikan seseorang. Tidak jarang parameter kesuksesan seseorang diukur dari selembar ijasah formal. Faktanya tidak melulu kesukesan itu ditentukan oleh tingginya jenjang pendidikan seseorang. Banyak juga orang sukses tanpa harus sekolah tinggi-tinggi.
Lalu seperti apa seseorang tanpa latar pendidikan formal bisa meraih kesuksesan? Berikut petikan wawancara Swara Pendidikan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok yang juga lulusan terbaik Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat I dan II angkatan Ke –XXXIX Ir. Herry Pansila Prabowo, MS.c disela acara lepas-sambut pejabat struktural dinas pendidikan kota Depok di Sasono Mulyo, Cilodong. Pada Kamis (30/7/2015).
Apakah untuk meraih kesuksesan harus kuliah terlebih dahulu?
Pada umumnya setiap orang berlomba mengejar pendidikan tinggi untuk meraih kesuksesan. Padahal tidak juga. Banyak orang yang sukses bukan berasal dari lulusan perguruan tinggi. Mereka yang sukses tanpa harus sekolah tinggi karena mereka memiliki mimpi di luar realitas. Mereka tidak menjadikan kemiskinan, kegagalan, kekurangan fisik dan lain-lain sebagai hambatan untuk meraih mimpi.
Banyak orang sukses berasal dari lulusan perguruan tinggi, tetapi tidak sedikit pula lulusan perguruan tinggi, gagal sukses disebabkan pertahanan mentalnya lemah. Mereka tidak berani menghadapi tantangan hidup dan khawatir yang berlebih jika harus menjalani sesuatu yang penuh dengan resiko. Hampir 10 juta lulusan dari perguruan tinggi yang menganggur.
Apa kuncinya sehingga mereka bisa sukses tanpa kuliah?
Sebetulnya kita harus mengetahui dulu perbedaan orang yang sukses tanpa mengenyam perguruan tinggi dengan mereka yang bersekolah tinggi namun tidak sesukses mereka atau pun belum sukses.
Mereka yang sukses tanpa perlu ijazah pendidikan tinggi ini sesungguhnya sangat pintar khususnya dalam bidang keahlian tertentu. Jiwa wirausaha/entrepreneurnya lebih kuat dibandingkan mahasiswa yang kebanyakan dari mereka hanya tahu teori saja. Dengan kemampuan yang dimiliki, mereka mampu membaca dan menciptakan peluang. Berbeda dengan mereka yang lulusan perguruan tinggi. Jangankan membuka usaha sendiri, mencari pekerjaan saja sulit. Ini membuktikan bahwa orang bisa sukses tanpa perlu sekolah tinggi.
Dan langkah awal untuk mengembangkan peta kehidupan ini adalah dengan berani bermimpi. Mimpi dengan kondisi sadar, bukan saat tidur. Mimpi yang ingin dicapai dalam hidup. Banyak orang berhenti bermimpi sesaat setelah mereka selesai kuliah dan masuk ke kehidupan nyata karena akhirnya sadar akan “realita” kehidupan. Bermimpi merupakan suatu kecakapan yang sulit diajarkan dan dipelajari. Banyak orang yang sudah tidak mempunyai keberanian untuk bermimpi atau memikirkan impian mereka.
Lalu apa yang perlu diperbaharui ?
Sesuai dengan gambaran sukses tadi, yang perlu kita memperbaharui adalah cara berfikir kita. Apa yang dulunya dipandang sebagai hal yang penting – seringkali – seiring berkembangnya tingkat kesadaran dan spiritual seseorang. Yang penting menjadi kurang penting, atau bahkan tidak penting lagi, dan sebaliknya. Apa yang dulunya dianggap tidak penting, sekarang menjadi penting untuk dicapai.
Begitupun dengan model pembelajaran yang ada sekarang ini, sudah saatnya paradigma pembelajaran harus dirubah. Ada sedikit kekeliruan dimana guru atau orang tua lebih menekankan pada nilai. Bukan pada minat dan bakat anak. Misalnya, jika anak mendapatkan nilai IPA jelek sedangkan nilai olahraganya atau seni lebih bagus. Orangtua cenderung memberikan les privat daripada mengembangkan minat dan bakat sang anak.
Berikan dukungan yang disukai anak untuk mendapatkan nilai bagus. Jangan memaksakan kehendak agar anak diminta untuk menyukai apa yang tidak ia sukai. Orang tua tidak perlu khawatir jika si anak mendapatkan nilai merah di sekolah, karena terkadang merah berarti kesuksesan.
Yang perlu dipahami para guru maupun orang tua bahwa kunci sukses anak didik adalah bila ia mampu mengembangkan potensi bakat dan minatnya menjadi profesi yang pada akhirnya melahirkan kemandirian sosial dan ekonomi bagi orang lain. Misalnya saja, dia membuka usaha atau jasa yang tentunya hal ini akan memberikan kesempatan kerja bagi orang lain.
Intinya spirit belajar yang mengarah kepada pengembangan minat dan bakat harus ditumbuhkan pada setiap diri anak. Sehingga potensinya akan lebih terarah secara positif.
Jadi, sekarang ini yang harus dilakukan adalah merubah mindset dikalangan orang tua, guru dan siswa. Kuliah bukan jaminan untuk meraih kesuksesan.
Merubah Mindset, Maksudnya ?
Mindset terdiri dari dua kata, “mind” dan “set”. Mind berarti pikiran, akal, atau ingatan. Set adalah kumpulan, atau perangkat. Secara harafiah mindset diartikan sebagai kumpulan pikiran atau akal. Tetapi mindset yang saya maksud disini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja.
Kebanyakan orang umumnya dalam bertindak pasti didorong oleh pola berfikirnya. Pola pikirlah yang menggerakkan, mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang bertindak. Itulah sebabnya jika kita melarang seseorang untuk tidak melakukan suatu hal atau sebaliknya mendorong untuk melakukan sesuatu, pertama yang harus kita pengaruhi lebih dulu adalah pola pikirnya. Jalan pikirannya dulu yang dirubah.
Mengapa? jika kita tidak merubah pola pikirnya lebih dulu maka tidak akan menghasilkan sebuah perubahan yang permanen. Jadi kalau kita ingin merubah perilaku seseorang dengan hasil yang lebih permanen atau lebih baik, maka yang pertama kali harus dipengaruhi adalah pola pikirnya.
Misalnya. Kalau ada siswa didik yang malas belajar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah merubah pola pikirnya. Mengapa belajar itu penting, berikan nasehat kalau mau pinter, mau berhasil, mau jadi orang sukses, kita harus menjabarkan syarat-syarat bagaimana menjadi orang yang sukses dengan memberi contoh-contoh tentang orang-orang yang sukses meraih cita-cita. Mereka yang sudah berhasil meraih cita-cita, sudah pasti mereka bekerja keras dan terbiasa mendisiplinkan diri.
Melarang atau memarahi saja tidak cukup, karena hanya merubah sementara. Ia akan mau disiplin, atau mau belajar, jika mendapat pengawasan orang tuanya. Lepas pengawasan kembali kepada kebiasaan jeleknya. Ini artinya mindsetnya belum berubah. Jadi ubahlah mindset atau ubah pola pikirnya maka akan berubah pula pola kerjanya.
Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Tugas para orang tua dan pendidik adalah bagaimana melogiskan cita-cita mereka menjadi kenyataan dan bukan sekedar khayalan. Cita-cita itu adalah tujuan hidup. Maka berikan pemahaman bahwa cita-cita itu bisa dicapai lewat disiplin, kerja keras, kreatif, serta dukungan semua pihak. Mindset ini yang harus dibangun sejak usia dini. Arahkan potensi mereka sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga apa yang mereka cita-citakan menjadi kenyataan 10 atau 20 tahun kemudian.
Bagaimana dengan siswa putus sekolah bisakah mereka meraih sukses ?
Sangat bisa. Yang terpenting mereka punya keinginan kuat untuk meraih cita-cita yang sempat terputus. Dan titik tekannya bukan pada siswa putus sekolah, tetapi bagaimana pada akhirnya mereka memiliki ijazah baik formal maupun non formal. Jika mereka tidak ingin melanjutkan ke jenjang formal, kita akan tawarkan ke jenjang non formal sesuai dengan keahliannya. Sehingga nantinya keahliannya bisa menjadi profesi. Itu sebabnya kuliah bukan jaminan meraih sukses.
Ada sedikitnya 200 lembaga kursus yang sudah siap untuk bekerja sama dengan dinas pendidikan. Yang penting sejauh mana minat warga depok untuk melanjutkan pendidikan. Ini yang harus mereka sadari bahwa kedepan pendidikan merupakan bagian penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Karena Indonesia akan dihadapkan pada perdagangan bebas, maka perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang terampil yang memiliki keahlian dibidang tertentu. Ini yang perlu mereka sadari pentingnya ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Oleh karena itu Peran serta kepedulian masyarakat perlu dikuatkan untuk mengajak dan mencari warga dilingkungannya yang belum memiliki ijazah.
Agar masyarakat termotivasi bahwa kesuksesan itu tidak harus sekolah tinggi-tinggi, seperti apa upaya konkret Dinas Pendidikan?
Dinas pendidikan terus mendorong melalui Gerakan Depok Belajar dengan membuka kelompok belajar (Kejar) Paket A, B, dan C sebanyak-banyaknya diseluruh kecamatan, secara gratis baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, agar mereka yang putus sekolah bisa mendapatkan ijazah. Kita juga terus berikan pemahaman tentang paradigma pendidikan yang tidak hanya sekedar formal an sich.
Kejar Paket C juga akan kita tambah dengan program kejuruan sesuai dengan pfrofesi yang mereka inginkan dan nantinya bisa lebih bermanfaat setelah mereka lulus. Apakah nantinya mereka akan bekerja dijalur formal, atau mengembangkan keahlian yang mereka miliki dengan berwirausaha atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Itu dikembalikan ke mereka. Dinas pendidikan hanya memfasilitasi saja. seperti misalnya Mukmin Hilman Hawali, lulusan Kejar Paket C tahun lalu yang lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan lulus seleksi perguruan tinggi negeri jurusan di Institut Tehnologi Sepuluh Nopember, jurusan Biologi.
Tahun ini kita juga tengah matangkan program sekolah berbasis peminatan yang kita mulai dari jenjang SD sampai SMA, sehingga masyarakat bisa memilih sekolah sesuai dengan bakat dan minat yang mereka inginkan. Salah satunya SMK Negeri 4 jurusan Kedirgantaraan dikecamatan Tapos yang tahun ini resmi kita buka. Semoga saja lulusan dari sekolah kejuruan tersebut bisa menjadi pilot yang handal yang membawa harum kota Depok. Semoga. (agus/syahrul)