Saturday, March 15, 2025
Home Blog Page 523

SIDANG PERDANA GUGATAN MANTAN BUPATI KOTABARU

0
Suasana jalannya sidang perdana di Pengadilan Negeri Kotabaru
Suasana jalannya sidang perdana di Pengadilan Negeri Kotabaru
Suasana jalannya sidang perdana di Pengadilan Negeri Kotabaru

SWARA PENDIDIKAN. CO. ID (KOTABARU) – Aksi unjukrasa gabungan LSM Kotabaru berujung dengan gugatan dari mantan Bupati Kotabaru, H. Irhami Ridjani kepada ketua LP3K RI, Hardiyandi,SH atau yang lebih dikenal dengan Abang Tungku. Gugatan pencemaran nama baik ini bermula dari aksi unjukrasa gabungan dari LSM Kotabaru yang dikoordinir oleh Abang Tungku pada Pebruari 2015 lalu yang saat menyampaikan aspirasinya di depan Gedung DPRD Kotabaru yang diikuti kurang lebih 100 orang pengunjukrasa. Sidang yang digelar hari ini, Kamis (28/01/16) di Pengadilan Negeri Kotabaru terlihat lengang tanpa dihadir oleh pihak dari penggugat dan berjalan cukup singkat. Materi sidang hari ini adalah pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum, Agung Nugroho S, SH membacakan bahwa terdakwa Hardiyandi atau Abang Tungku pada saat unjuk rasa membawa Keranda yang isi salah satu tulisan dikeranda adalah nama Irham,S.Sos dan juga ada tulisan zholim. Hal inilah yang menjadi dasar tuntutan dari mantan orang nomer 1 di Kotabaru, H. Irhami Ridjani yang saat demo itu berlangsung masih menjabat sebagai Bupati Kotabaru untuk melakukan gugatan pencemaran nama baik.

Menurut Jaksa Penuntut Umum, Agung Nugroho S, SH pasal yang dikenakan adalah Pasal 310 ayat 2 dan Pasal 311 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik. Sidang akan dilanjutkan pada tanggal 3 Pebruari 2016 dengan pembacaan eksepsi oleh terdakwa. Terdakawa yang hari ini tanpa didampingi oleh kuasa hukum menyatakan akan hadir dengan didampingi oleh kuasa hukumnya nanti yakni, M. Asikin Ngile, SH , yang pada sidang perdana ini juga turut hadir.

Saat dikonfirmasi oleh awak media, Hardiyandi, SH atau Abang

Hardiyandi, SH atau Abang Tungku
Hardiyandi, SH atau Abang Tungku

Tungku mengatakan, sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu dia mentaati untuk mengikuti jalannya sidang pada hari ini. Namun Abang Tungku juga merasa terkejut karena sidang ini mendadak dan permasalahan ini sudah berjalan 6 bulan. Ababng Tungku juga merasa heran kenapa hanya dia sendiri yang dituntut padahal pada saat unjuk rasa itu berlangsung diikuti oleh gabungan LSM yang ada di Kotabaru. (Deddy)

Gempar Ikan Duyung Terdampar Di Pantai Nusa Dua Tanjung Ujung

0
DUGONG yang MATI KALSEL (dok. Deddy)
DUGONG yang MATI KALSEL (dok. Deddy)
DUGONG yang MATI KALSEL (dok. Deddy)
Dugong yang mati dengan banyak luka disekujur badannya
Dugong yang mati dengan banyak luka disekujur badannya

 

 

SWARA PENDIDIKAN.CO.ID  (KOTABARU)  – Warga Tanjung Ujung Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar Kotabaru, digemparkan dengan informasi ditemukannya seekor ikan Duyung atau Dugong yang terdampar dipantai objek wisata Nusa Dua Tanjung Ujung.

Menurut ibu Masrah yang pertama kali menemukan hewan langka pada Jumat (22/01/16) pagi pukul 07.00 wita mengatakan, saat ditemukan, kondisi ikan duyung atau Dugong tersebut sangat menggenaskan dengan banyaknya bekas luka goresan dan dari dimulutnya juga mengeluarkan banyak darah.

Warga yang penasaran adanya hewan langka yang terdampar di dipantai objek wisata Nusa Dua Tanjung Ujung berbondong bondong mendatangi lokasi tersebut untuk melihat lebih dekat hewan langka itu.

Viktor salah satu perwakilan warga yang juga anggota KNPI Tanjung Selayar langsung melaporkan temuan tersebut kepada pihak BPSPL (Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut) Pontianak, Fakultas Perikanan dan Kelautan Unlam, DKP Kotabaru serta DKP Provinsi Kalsel.

Karena keterbatasan waktu, tenaga serta lokasi yang cukup jauh untuk sampai ke Desa Tanjung Tengah, Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, lokasi tempat ditemukannya Dugong tersebut, Tim dari BPSPL Pontianak, DKP Kotabaru, serta Dokter Hewan dari Dinas Peternakan Kotabaru baru tiba pada Senin, 25 Januari 2016.

Setelah tiba dilokasi, Dugong berjenis kelamin betina yang panjangnya kurang lebih 3 meter dengan berat hampir 1 ton yang belum diketahui penyebab terdamparnmya hewan langka  ini oleh Tim segera diambil sampel jaringan tubuh berupa kulit, lemak, dan otot untuk dianalisa. Setelah itu langsung dimusnahkan dengan cara dibakar.

Menurut Kepala Desa Tanjung Tengah, Yusnansyah, kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi diwilayahnya , sebelumnya diketahui seekor Paus juga pernah terdampar disekitar wilayahnya. (BPSPL/deddy)

Dugong yang diambil sampel jaringan tubuh berupa kulit, lemak, dan otot untuk dianalisa.
Dugong yang diambil sampel jaringan tubuh berupa kulit, lemak, dan otot untuk dianalisa.
Usai diambil beberapa bagian tubuhnya, Dugong dibakar untuk menghindari hal yang tidak diinginkan
Usai diambil beberapa bagian tubuhnya, Dugong dibakar untuk menghindari hal yang tidak diinginkan

Kondisi SDN 1 Kotabaru Hilir Memprihatinkan

0
Suasana belajar diruang kelas yang sudah tidak layak (Foto. Deddy)
Suasana belajar diruang kelas yang sudah tidak layak (Foto. Deddy)
Suasana belajar diruang kelas yang sudah tidak layak (Foto. Deddy)
Kondisi Mushola sekolah yang sangat memprihatinkan (foto. Deddy)
Kondisi Mushola sekolah yang sangat memprihatinkan (foto. Deddy)

 

SWARA PENDIDIKAN.CO.ID (KOTABARU) – Kondisi SD Negeri 1 Kotabaru Hilir sangat memprihatinkan. Pasalnya, untuk menuju sekolah tersebut harus menaiki ratusan anak tangga yang cukup curam dan sangat menguras tenaga. Apalagi saat musim hujan, sangat licin dan membahayakan keselamatan siswa dan guru.

SDN Kotabaru Hilir yang terdiri dari 6 kelas hanya memiliki 38 siswa, bahkan di kelas IV hanya diisi satu orang siswa. Sekolah yang satu atap dengan SMP Negeri 7 Kotabaru ini sebenarnya sudah tidak layak untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sementara untuk siswa SMP nya hanya 58 orang siswa dengan 3 kelas.

Minimnya siswa disekolah tersebut dikarenakan lokasi yang sulit untuk ditempuh dan tidak bisa dijangkau dengan sepeda motor, disamping faktor keselamatan siswa karena harus naik melewati anak tangga. Itu sebabnya banyak orang tua siswa yang tidak mau menyekolahkan anaknya di SDN 1 Kotabaru Hilir.

“Inilah kondisi di SDN 1 Kotabaru Hilir yang hanya memiliki 38 siswa, bahkan ada satu kelas yakni kelas IV hanya diisi satu orang siswa saja,” ungkap  Kepala sekolah SMP Negeri 7 Kotabaru yang juga PLH SDN 1 Kotabaru Hilir Hj. Candra Kapuri, S.Pd.

“Kepala Dinas pendidikan Kotabaru belum pernah datang ke sekolah kami, hanya sekretaris dan Pak Edy Cahyo saja yang pernah berkunjung. Bahkan Bupati juga sampai saat ini belum pernah datang kesini,” terang Hj. Candra Kapuri lagi.

Dia juga berharap Bupati bisa melihat langsung kondisi di sekolah ini. “Biar tahu keadaan masyarakat dan sekolah kami,” tuturnya.

Lebih lanjut Hj. Candra Kapuri, S.Pd berharap agar sekolah dasar ini bisa direlokasi ketempat lain.

“Memang ada wacana akan direlokasi namun masih menunggu lagi,” katanya.

Sementara menurut stafnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotabaru yang coba dikonfirmasi dikantornya sedang keluar kota. Awak media hanya berhasil menemui Edy Cahyo Kabid Sekolah pertama, yang membenarkan bahwa ada rencana rekolasi untuk SMP Negeri 7 Kotabaru kelokasi baru tanah milik Pemkab.

“Ini kami sudah rapat dengan Pemkab paling lambat 2017 sudah bisa difungsikan, dan untuk sekolah dasarnya menurut saya lebih baik di droping kesekolah disekitar situ,” katanya.

Senada dengan Edy Cahyo, Koordinator Pengawas Sekolah Disdikbud Kotabaru, Hasbullah, S.Pd. mengatakan bahwa untuk rencana itu memang ada, hanya saja untuk menghilangkan atau membalik nama sekolah tersebut tidak semudah itu, karena urusannya dengan Pusat. Untuk sementara ini, kata Hasbullah, sambil menunggu semua siswanya lulus dulu, baru kita akan relokasi. Jadi lanjut Hasbullah, ada alasan mutlak untuk itu.

”Memang sekolah SDN 1 Kotabaru Hilir itu sangat memprihatinkan,” pungkasnya.

Melihat kondisi yang memperihatinkan ini, baik orang tua murid maupun guru yang mengajar disitu berharap agar Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kotabaru lebih proaktif dan bisa melihat kondisi riil di masyarakat, karena yang mereka butuhkan adalah pendidikan yang aman, nyaman, dan sehat untuk masa depan anak-anak mereka. (deddy)

Hj. CandraKapuri, S.Pd, Kepsek SMP-Negeri7 Kotabaru yang juga PLH SDN1 Kotabaru Hilir. (foto. deddy)
Hj. CandraKapuri, S.Pd, Kepsek SMP-Negeri7 Kotabaru yang juga PLH SDN1 Kotabaru Hilir. (foto. deddy)
Nor Halisa satu-satunya siswa kelas IV di SDN 1 Kotabaru Hilir. (foto. Deddy)
Nor Halisa satu-satunya siswa kelas IV di SDN 1 Kotabaru Hilir. (foto. Deddy)

Kisah Sukses Laskita Pradnya Paramita.

0
Herry Pansila Prabowo
Herry Pansila Prabowo
Herry Pansila Prabowo

Swara Pendidikan (Depok). Dara muda dari Bandung ini masih sangat belia, baru 20 tahun. Ia adalah pemilik bisnis kaos kaki yang sukses, dengan brand VoriaSocks. Kisah usaha Sita (nama panggilannya) dimulai dari rasa sakit hati karena diledek oleh teman-teman SMAnya.

Ceritanya saat itu dilakukan tes IQ di sekolahnya. Ternyata skor IQ hanya 90-an, jauh dibawah rata-rata, sedikit lagi masuk kategori idiot. Sejumlah temannya meledek dia. “Kamu tidak akan bisa sukses Sita, karena IQ-mu jongkok”. Begitu ledek teman-temanya sambil tertawa terbahak.

Hati Sita terluka. Ia acap menangis sendirian di kamarnya, sembari mengenang ledekan dan cibiran temannya yang menyakitkan hati. Sita lalu bertekad untuk membuktikan prasangka yang salah itu. Meski IQ-nya pas-pasan, Sita yakin tetap bisa meraih sukses. Dan Sita percaya dengan pepatah lama ini : Massive Success is the Best Revenge.

Benar, sebab cara terbaik untuk membalas cibiran orang lain yang meremehkan potensi dirimu adalah bukan dengan emosi dan kemarahan. Namun dengan prestasi dan sukses yang luar biasa.

Begitulah, Sita lalu memulai usahanya. Ia pertama kali memulai bisnisnya dengan bisnis kuliner. Alhamdulilah, semuanya gagal.

Ya paling epik adalah saat ia merintis usaha kuliner ayam goreng dengan merk “Ayam Rusak”. Ia beri logo usahanya dengan gambar ayam yang diperban kepala dan kakinya.

Sial, usaha itu juga gagal dan logo ayam diperban justru membawa karma. Sita kecelakaan saat mengurus usaha ini; dan sekujur wajah dan kakinya diperban penuh luka. Persis dengan gambar ayam diperban dalam logonya.

Ia mengenang dengan senyum pahit : hati-hati bikin logo mas. Bisa membawa karma.Namun jalan rezeki acap datang dari arah yang tak terduga-duga. Saat jalan-jalan di Pasar Baru Bandung ia melihat kaos kaki dengan motif cantik yang dijual dengan harga 45 ribu per lusin. Ia langsung borong kaos kaki itu, dan punya feeling : produk ini pasti laku kalau aku jual kembali.

See. Action bisnis acap hanya diputuskan dalam sekejap, dengan intuisi dan keberanian. Bukan dengan dipikir dan dianalisa terus menerus tapi no actions.

Sita lalu memasang dan menjual kaos itu di akun instragram. Feeling Sita benar, kaos kaki itu laris manis. Sita langsung memburu langsung supplier kaos kaki itu. Ia juga menyewa jasa desainer freelancer untuk mendesain kemasan kaos kakinya agar tampak berkelas. Ia juga menghire freelance fotografer untuk memotret produk-produknya ke Instagram. Sebab elemen visualisasi amat krusial agar sukses berjualan di Instagram.

Sita bilang : IQ saya mungkin dibawah rata-rata. Tapi saya paham bagaimana memanfaatkan keahlian orang lain untuk membesarkan bisnis saya.

Pesan itu layak dikenang. Anda tidak perlu pandai dalam segala hal. Sebab Anda bisa memanfaatkan kepandaian dan keahlian orang lain untuk membesarkan bisnismu.

Jualan Sita dengan brand Voria Socks kini makin laris. Omzetnya dalam sebulan bisa tembus Rp 200 juta perbulan. Dengan profit margin sekitar 40%, ia bisa meraup profit bersih hingga Rp 80 juta/bulan. Sebuah pencapaian yang masif untuk anak muda dengan usia baru 20 tahun. Dan harap diketahui, Sita hanya lulus SMA. Ia tidak melanjutkan kuliah karena ya itu tadi, skor IQ-nya pas-pasan.

Ada orang dengan IQ pas-pasan bisa menjadi jutawan. Sebaliknya, ada orang dengan IQ tinggi dan lulusan S1 tapi penghasilannya pas-pasan. Itulah misteri kehidupan.

Untuk sukses bisnis kadang yang dibutuhkan bukan sekedar kecerdasan akademik dan bangku kuliah yang hanya teori belaka. Yang kadang lebih menentukan adalah “kecerdasan jalanan” atau street smart.

Semoga kisah sukses Laskita Pradnya Paramita owner Voria Socks dapat memberikan inspirasi  kita semua. (Herry Pansila Prabowo)

lihat juga Laskita Pradnya Paramita di http://bandungekspres.co.id/2015/dendam-positif-berbuah-omzet-ratusan-juta/

GIAT WALIKOTA DEPOK

0
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail bersama Kepala Dinas Pendidikan Herry Pansila Prabowo saat membawa sepeda untuk diberikan kepada Chiko dan Rinto.(Dok SP)
Foto bersama Walikota Depok didampingi Kadisdik dengan para siswa -siswi berprestasi (Dok SP)
Foto bersama Walikota Depok didampingi Kadisdik dengan para siswa -siswi berprestasi (Dok SP)
 WALIKOTA DEPOK NURMAHMUDI DAN KADISDIK PEMBERIAN SIMBOLIK IJASAH DAN PIAGAM PENGHARGAAN (Dok SP)
WALIKOTA DEPOK NURMAHMUDI DAN KADISDIK PEMBERIAN SIMBOLIK IJASAH DAN PIAGAM PENGHARGAAN (Dok SP)
Pemberian sepeda dari Walikota Depok langsung dicoba Rinto disaksikan Kadisdik bersama Kepala UPT Pendidikan dan Kepsek SMPN 6.(Dok SP)
Pemberian sepeda dari Walikota Depok langsung dicoba Rinto disaksikan Kadisdik bersama Kepala UPT Pendidikan dan Kepsek SMPN 6.(Dok SP)
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail bersama Kepala Dinas Pendidikan Herry Pansila Prabowo saat membawa sepeda untuk diberikan kepada Chiko dan Rinto.(Dok SP)
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail bersama Kepala Dinas Pendidikan Herry Pansila Prabowo saat membawa sepeda untuk diberikan kepada Chiko dan Rinto.(Dok SP)

Nur Ngajar Paket C dICILODONG (2) Nur Ngajar Paket C Dicilodong Nur Ngajar Paket C di Cilodong Nur Ngajar Paket C

PERJALANAN SEJUTA MAKNA
PERJALANAN SEJUTA MAKNA

12218283_689795677822571_1955428525_o

Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail pimpin apel siaga banjir
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail pimpin apel siaga banjir
Nur Mahmudi memeriksa barisan
Nur Mahmudi memeriksa barisan
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail bersama Kadis Pendidikan Herry Pansila Prabowo
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail bersama Kadis Pendidikan Herry Pansila Prabowo
Walikota Depok Nur Mahmudi Isma'il
Walikota Depok Nur Mahmudi Isma’il

GIAT UPT PENDIDIKAN PANMAS

0
Kepala UPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas Sukarjo saat memberikan sambutan didampingi Pengawas dan Ketua Tim Diklat Ade Sukma (Dok SP)
Kepala UPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas Sukarjo saat memberikan sambutan didampingi Pengawas dan Ketua Tim Diklat Ade Sukma (Dok SP)
Kepala UPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas Sukarjo saat memberikan sambutan didampingi Pengawas dan Ketua Tim Diklat Ade Sukma (Dok SP)
IBU WAKIL WALIKOTA AJAK SISWA SDN ANYELIR 2 TELADANI PARA PEJUANG KEMERDEKAAN
Ibu-wakil-memberikan-tumpeng-kepada-kepsek-Anyelir-2 (FOTO.DOK SYAHRUL – SP)

DSCN0045

Dok. Swara Pendidikan
Dok. Swara Pendidikan

SMA Negeri 1 Depok Raih Predikat Sekolah Paling Jujur Se Indonesia

0
Laksmi bersama siswa didiknya menunjukan penghargaan dari Kemendikbud.
Laksmi bersama siswa didiknya menunjukan penghargaan dari Kemendikbud.
Laksmi bersama siswa didiknya menunjukan penghargaan dari Kemendikbud.
Presiden RI Jokowi pose bersama Kepsek dan guru SMAN 1 Depok
Presiden RI Jokowi pose bersama Kepsek seluruh Indonesia yang mendapat penghargaan sekolah jujur

Swarapendidikan.co.id (Depok) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) memberikan penghargaan kepada SMA Negeri 1 Depok predikat sekolah paling jujur dalam menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) se-Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan pada 21 Desember 2015 di Istana Negara.

Kepala Sekolah SMAN 1 Depok, R Laksmi Gantini, yang ditemui SP mengaku tidak menyangka pembinaan yang selama ini ia terapkan di sekolah mendapat penilaian khusus dari Kemendikbud RI. Pasalnya selama ini apa yang ia terapkan disekolah seperti bersalaman jika bertemu guru, menjaga tutur kata, dan perilaku sopan santun, serta mengajarkan kejujuran kepada seluruh siswa dan guru termasuk penjaga sekolah untuk melapor ke sekolah jika menemukan barang milik guru atau siswa yang tertinggal.

“Penghargaan ini membuat kami semakin terpacu untuk berinovasi meningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya prestasi akademik, tetapi juga pendidikan karakter anak didik,” tutur Laksmi, diruang kantornya. Jumat (8/1/2016).

Secara terpisah, Wakil Kepala SMAN 1 Depok, Deden Suriasah, mengatakan bahwa predikat sekolah berintegritas dalam penyelenggaraan UN sudah dipantau sejak tiga tahun terakhir ini.

“Selama melaksanakan UN, di SMAN 1 Depok tidak pernah ada temuan indikasi kecurangan, sehingga tim pemantau berkeyakinan bahwa SMAN 1 Depok memiliki komitmen kuat dalam mempertahankan kejujuran,” ujar Deden.

“Pemantauan dari tim dilakukan sejak 2013 sampai 2015. Indikatornya bukan hanya mengembangkan kepintaran saja, tapi mengembangkan karakter, di antaranya karakter jujur dan sopan santun,” lanjut Deden dan mengaku bahwa nilai-nilai tersebut ditanamkan sejak siswa baru yang menempuh pendidikan di sekolah ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Kabidmenjur) Dinas Pendidikan Kota Depok, Tatik Wijayati, memberikan apresiasi kepada SMAN 1 Depok yang meraih peringkat kelima se-Indonesia sekolah paling jujur dalam menyelenggaraan UN.

“Mudah-mudahan dengan adanya penghargaan ini dapat menjadi ujung tombak lahirnya sekolah-sekolah di Depok yang membudayakan sikap jujur di lingkungannya, sehingga integritas kejujuran dapat dengan mudah diwujudkan,” pungkas Tatik.

Adapun peringkat yang diduduki SMA/MA/SMAK se-Indonesia, antara lain SMAN 3 Surakarta, Jawa Tengah dengan nilai 98.07, MAN Insan Cendekia, Gorontalo, (97.85) SMA Kolase Loyola, Semarang (97.81), SMAK Yos Sudarso, Batam (97.79), SMAN 1 Depok (97.53), SMAN 1 Jember (97.51), SMAN 3 Malang (97.41), SMAN 1 Bantul (97.09), SMAN 8 Yogyakarta (96.79), serta SMA Regina Pacis Bogor (96.69).

Untuk tingkat SMK se-Indonesia, diraih oleh. SMKN 2 Klaten (100),  SMKN 2 Surakarta (99.70), SMKN 2 Yogyakarta (99.66), SMKN 1 Negeri Cimahi (99.27), SMKN 8 Malang (99.07), SMKN 26 Jakarta (99.06), SMKN 1 Singosari, Malang (98.87), SMKN 57 Jakarta Selatan (98.61), SMKN 1 Cerme, Gresik (98.45), SMK Immanuel Pontianak (98.37), serta SMKN 14 Jakarta Pusat (98.17). (Harlis/gus).

UPTP PANMAS GELAR DIKLAT PEDOMAN PEMBUATAN SOAL- SOAL

0
Kepala UPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas Sukarjo saat memberikan sambutan didampingi Pengawas dan Ketua Tim Diklat Ade Sukma (Dok SP)
Kepala UPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas Sukarjo saat memberikan sambutan didampingi Pengawas dan Ketua Tim Diklat Ade Sukma (Dok SP)
Kepala UPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas Sukarjo saat memberikan sambutan didampingi Pengawas dan Ketua Tim Diklat Ade Sukma (Dok SP)

SWARA PENDIDIKAN.CO ID

Penyelenggaran Diklat yang diikuti perwakilan guru –guru seUPT Pendidikan TK/SD Pancoran Mas sebagai upaya peningkatan kualitas guru dalam memahami pedoman kisi- kisi soal berlangsung dikantor UPTP Panmas dimulai pada hari Kamis  selama dua hari 7-8/1/2016.

Pelaksanaan Diklat diawal minggu pertama tahun 2016 tersebut menurut Kepala UPT Pendidikan Panmas Sukarjo sebagai langkah peningkatan professionalitas guru dalam hal memahami penyusunan kisi- kisi soal agar mampu menyesuaikan pembahasan materi yang diajarkan dapat disesuaikan dengan soal – soal semisal ulangan harian, dan mid semester saat diberikan kepada siswa.

“Ini kali pertama pelaksanaan Diklat tentang penyusunan kisi – kisi soal sebab kemampuan ajar dan evaluasi menjadi tuntutan profesi guru agar kualitas pembahasan dan bahan soal yang nantinya diterapkan disekolah masing –masing dapat menjadi bahan evaluasi atau penilaian kemampuan siswa agar lebih terukur,”jelas Kepala UPT Pendidikan Panmas.

Kedepannya ia berharap kebersamaan dalam membangun pendidikan dasar juga turut melibatkan semua pihak baik SD Negeri dan Swasta artinya kemampuan mengembangkan pembahasan dan kisi –kisi soal dari pihak SD Swasta dapat disinergikan pada pelaksanaan Diklat Pedoman Penilaian atau pembuatan kisi –kisi soal,”harap Karjo.

Nada yang sama diterangkan Ketua tim Diklat Ade Sukma Nurzaini bahwa dasar dari pelaksanaan sesuai UU Sisdiknas dan UU guru dan dosen terkait peran guru, karena tuntutan perubahan dalam kontek perbaikan kualitas atau mutu pendidikan menjadi kewajiban guru itu sendiri yang tentunya harus dikelola dengan baik.

“Bahan pembahasan sudah seharusnya seiring perkembangan sosial karena itu pihak guru harus memiliki pedoman dalam menyusun kisi – kisi seperti halnya mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang terus berkembang,”terang Ade sekaligus sebagai Pengawas SD UPTP Panmas.

Ia mencontohkan saat guru mengambil pembahasan soal dari LKS (lembar kerja siswa) dalam pembahasan tersebut siswa harus mengenal lingkungan sosialnya seperti tempat tinggal atau pengurus lingkungannya,artinya pertanyaan yang diberikan seharusnya umum bukan pertanyaan wilayah Kecamatan lain.

“ Siswa tinggal diKecamatan Panmas akan tetapi pertanyaannya siapakah Camat Tapos, itukan aneh dan membingungkan siswa,”contohnya.

Sementara itu para peserta yang berjumlah total 54 guru merupakan perwakilan dari 800 guru yang diseleksi dari 7 gugus seUPT Panmas kedepannya agar mampu memahami pedoman penilaian kemampuan siswa dengan memahami naskah atau sumber dan memiliki program dengan berbagai indikator serta bisa menterjemahkan kisi – kisi soal baik program KTSP maupun program Kurtilas.

Disamping itu fungsi KKG (kelompok kerja guru) lebih terorganisir dan terarah dalam perbaikan mutu pendidikan,”dengan diklat ini dapat lebih mengoptimalkan potensi guru dan satuan KKG agar nantinya kemampuan para peserta dapat menularkan kesemua guru yang ada diPanmas,’ujarnya.

Ade menandaskan kedepannya jangan ada lagi soal –soal pengulangan dari tahun ketahun yang cenderung mengesampingkan perubahan sosial sehingga mempengaruhi pengetahuan atau mutu pendidikan yang mengakibatkan prestasi atau pengeahuan sosial siswa tidak berkembang,”tandasnya. (Syahrul)

Dinas Pendidikan Bersama BNN Kota Depok Ajak Kepsek Waspadai Modus Peredaran Narkoba Lewat Jajanan Sekolah

0
Dok. Swara Pendidikan
Dok. Swara Pendidikan
Dok. Swara Pendidikan

Swara Pendidikan.co.id (Balaikota, Depok).  Ratusan Kepala Sekolah dari tingkat SD hingga SMA/K mengikuti acara sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Pengedaran Gelap Narkotika (P4GN) di Aula lantai 10 Gd. Dibaleka 2. Selasa (05/01/2016).

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan kota Depok bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Depok itu dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila Prabowo.

Dalam sambutannya, orang nomor satu dijajaran Dinas Pendidikan kota Depok berpesan kepada Kepala Sekolah dan guru untuk bisa sosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa didik maupun orang tua siswa.

“Hati-hati bahaya narkoba, karena pelajar merupakan sasaran empuk bagi para pengedar narkoba. Bahkan kalau ada jajanan sekolah yang meragukan, jangan sungkan-sungkan, ajak BNN untuk langsung meneliti,” tandas Herry Pansila.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, Muhammad Syaefudin Zuhri, juga berpesan kepada seluruh kepala sekolah di Kota Depok untuk peduli terhadap jajanan yang ada dilingkungan sekolah. Pasalnya, saat ini marak ditemui pedagang yang mencampurkan zat aditif pada makanan yang dijajakan.

Zuhri menambahkan, sudah banyak ditemui pedagang makanan di beberapa sekolah yang mengandung zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan anak.

“Kepala Sekolah dan elemen terkait juga harus turut memberikan penyuluhan serta informasi kepada seluruh siswa untuk berani menolak jika diberikan minuman atau makanan oleh sembarang orang. Karena Narkoba juga dapat dicampurkan pada minuman atau makanan,” terang Zuhri.

Zuhri menghimbau kepada seluruh kepala sekolah di Kota Depok, baik tingkat SD, SMP, hingga SMA/K dapat mengajak siswanya untuk waspada terhadap segala modus peredaran gelap Narkoba melalui makanan dan minuman yang dijual dilingkungan sekolah.

“Tentunya ini untuk menciptakan masyarakat sehat tanpa Narkoba,” tandasnya.

“Mari sama-sama kita berantas Narkoba di kalangan pelajar agar mereka terhindar dari barang haram tersebut,” pungkas Muhammad Syaefudin Zuhri.

Selain sosialisasi P4GN, BNN kota Depok juga memberikan penghargaan kepada 4 Kepala Sekolah atas kerjasama dalam sosialisasi P4GN. Antara lain, Kepsek SMKN. 1. SMAN 6, SMPN 7. dan SDN Sukmajaya 1 serta Kepala UPTP Sukmajaya. (agus/harlis)

Dok. Swara Pendidikan
Dok. Swara Pendidikan
Dok. Swara Pendidikan
Dok. Swara Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan , Herry Pansila Prabowo (batik) bersama Kepala BNN Kota Depok, Muhammad Syaefudin Zuhri. (Dok. Swara Pendidikan)
Kepala Dinas Pendidikan , Herry Pansila Prabowo (batik) bersama Kepala BNN Kota Depok, Muhammad Syaefudin Zuhri. (Dok. Swara Pendidikan)
penghargaan kepada 4 Kepala Sekolah atas kerjasama dalam sosialisasi P4GN. Antara lain, Kepsek SMKN. 1. SMAN 6, SMPN 7. dan SDN Sukmajaya 1 serta Kepala UPTP Sukmajaya (dok. Swara Pendidikan)
penghargaan kepada 4 Kepala Sekolah atas kerjasama dalam sosialisasi P4GN. Antara lain, Kepsek SMKN. 1. SMAN 6, SMPN 7. dan SDN Sukmajaya 1 serta Kepala UPTP Sukmajaya (dok. Swara Pendidikan)

DARI KOTA DEPOK KEKOTA KEPULAUAN HALMAHERA

0
SDN Amasing Kec. Bacan Kab Halmahera. (Dok SP)
Endang bersama Kepsek SDIT Insan Kamil (Dok SP)
Endang bersama Kepsek SDIT Insan Kamil (Dok SP)
SDN Amasing Kec. Bacan Kab Halmahera. (Dok SP)
SDN Amasing Kec. Bacan Kab Halmahera. (Dok SP)

SWARA PENDIDIKAN.CO.ID – CIMANGGIS- LAPORAN DARI HALMAHERA

Perjalanan mengajar diKabupaten Halmahera terhitung 10 hari dari tanggal 30/11- 8/12/2015 merupakan tugas kali pertama mengajar diluar kota Depok hal itu diungkapkan Kepsek SDN Harjamukti 4 Endang Wahyudin kepada Swara Pendidikan. Lokasi SD yang ditempuh melalui motor boat dari tempat penginapan membutuhkan waktu dua jam untuk sampai kelokasi serta membutuhkan biaya satu kali perjalanan 500 ribu rupiah.

Lingkungan SDN Amasing dan SDIT Swasta Insan Kamil terletak diKecamatan Bacan Kabupaten Halmahera merupakan salah satu sekolah yang menjaga kebersihan dan masih asri serta luas lahan yang mendukung dan hal itu membutuhkan perhatian semua pihak sekolah untuk menjaga lingkungan sekolah.

Pihak guru yang dimotori Kepala Sekolah saat datang dipagi hari senantiasa melakukan aktifitas membersihkan lingkungan sekolah,begitu juga saat pra siswa hadir mereka secara bersama-sama membersihkan sekolah dari halaman sekolah sampai ruang kelas,”tutur Kepsek SDN Harja Mukti 4 Endang Wahyudin saat dijumpai dikantor UPT Pendidkan Cimanggis Jumat,11/12/2015.

Menurut Endang program pertukaran guru mengajar merupakan pogram nasional pihak Kemendikbud untuk berbagi wawasan dan ilmu pengetahuan antar guru didaerah,”yang menarik adalah kekompakan para guru saat menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mereka tidak sungkan – sungkan turut menyapu bersama para siswa dan itu dilakukan setiap hari saat datang kesekolah pukul 06:30 sampai pukul 7:30.

Kebersihan adalah bagian pembiasaan sikap dan pembentukan karakter para siswa dan hal itu dicontohkan oleh para guru terutama keterlibatan Kepala Sekolah,”terang Endang.

Ia pun berseloroh,”kalau itu diterapkan dilingkungan Sekolah Dasar dikota Depok dapat mengurangi pegawai sekolah yang ditugaskan diantaranya untuk menjaga kebersihan sekolah,”selorohnya.

Dengan jumlah lebih 250 ribu jiwa serta terdiri ratusan pulau diKabupaten Halmahera yang terletak diPropinsi Maluku Utara dan memiliki 218 Sekolah Dasar yang tersebar dikepulauan Halmahera menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dikepulauan tersebut.

Endang mengakui kondisi demografi kota Depok menjadikan pendidikan lebih mudah seperti halnya lokasi dari rumah sampai kesekolahnya masih terhitung terjangkau bila dibandingkan dengan diHalmera,selain itu koordinasi dengan pihak Dinas pendidikan kota Depok lebih efektif dan efisien,”akunya.

Selain itu menurutnya dua lokasi SD tersebut memilki kemampuan yang berbeda dalam penggunaan IT,”falilitas internet dan infokus diSD Negeri belum difungsikan disebabkan belum mengetahui bagaimana mereka mengoperasikannya alat tehnologi Informasi tersebut,berbeda halnya dengan sekolah swasta SDIT Insan Kamil yang sudah mampu menggunakan faslitas tehnologi informasi.

“Intinya kelebihan dan kekurangan pendidikan dasar diHalmahera menjadi pengalaman yang berharga yang bisa memberikan inspirasi bagi sekolah dasar dikota Depok minimal disekolah saya,”tandas Endang. (Syahrul)