
Swara pendidikan (Bojongsari, Depok)– Libur semester ganjil pada akhir tahun 2024 dimanfaatkan oleh Hati Nurhayati, Kepala SDN Duren Seribu 04 untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung kampung. Hati pulang ke kampung halaman di Tasikmalaya, Jawa Barat, untuk berkumpul bersama keluarga besar serta melaksanakan haul orang tua.
“Saya memanfaatkan waktu libur semester ganjil ini untuk pulang kampung bersama keluarga, meskipun hanya sebentar. Tujuan utama kami adalah untuk bersilaturahmi dengan keluarga, dan juga untuk melaksanakan haul ibu saya pada 25 Desember 2024,” kata hati saat ditemui di SDN Duren Seribu 04, Kamis (2/01/25)
Menurutnya, perjalanan pulang kampung dan silaturahmi keluarga adalah sebuah tradisi yang sangat penting baginya. Ia pun mengenang pesan dari ibunya yang selalu mengingatkannya untuk mengunjungi makam orang tua saat ada kesempatan.
“Kata ibu saya dulu, kalau libur, tengoklah orang tua dan saudara. Jika sudah tidak ada, nyekarlah ke makam,’” kenangnya.
Hati Nurhayati, yang merupakan anak keenam dari delapan bersaudara, selalu menjaga tradisi keluarga ini dengan penuh rasa hormat. Selain haul ibu, Hati juga menyebutkan bahwa mereka melaksanakan haul ayahnya setiap bulan Juni.
“Setiap tahun, kami berkumpul bersama adik-adik dan kakak untuk melaksanakan haul orang tua. Ini menjadi momen penting bagi kami untuk mengenang jasa orang tua sekaligus mempererat tali silaturahmi antar keluarga,” ungkapnya.
Kegiatan haul ini, lanjut Hati, bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua yang telah meninggal, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merefleksikan dan memperkuat ikatan keluarga.
“Momen seperti ini selalu mengingatkan kami untuk saling mendukung dan menjaga hubungan kekeluargaan, yang juga menjadi bagian dari ajaran orang tua kami,” imbuhnya.
Meskipun liburan telah berakhir, Hati mengaku sangat bersyukur karena sudah bisa menjalankan tradisi ini bersama keluarga besar di kampung halaman. Dia berharap bahwa nilai-nilai keluarga yang diwariskan orang tuanya dapat terus dijaga dan diteruskan oleh generasi berikutnya.
“Buat saya, menjaga hubungan sosial, baik dengan keluarga maupun masyarakat, bukan hanya mempererat ikatan antar keluarga, tetapi juga membentuk rasa kebersamaan dan empati di lingkungan sekitar,” tutup Hati. (Dib)