Swara pendidikan (Tapos, Depok) – Akses pendidikan di Indonesia yang terbatas seringkali menjadi kendala utama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Banyak anak dari keluarga kurang mampu terpaksa harus putus sekolah karena kesulitan finansial, yang berujung pada meningkatnya angka putus sekolah (APTS) sehingga memperbanyak kuota pengangguran.
Mengatasi tantangan ini, enam kepala SMK swasta kota Depok (Danan Wuryanto Pramono SS, S.Kom, M.Pd (SMK Forward Nusantara), Sulastri S.Pd (SMK Multicom), Irma Dewi S.ST, Bdn, MKM (SMK Pelita Ilmu), Dian Kurniawan S.ST.M.Par (SMK Harmas), Saripudin S.Pd, dan Ahmad Samrodin S.Kom, M.Pd (SMK Bina Mulia) meluncurkan program pendidikan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Star School sebagai solusi untuk meningkatkan taraf pendidikan di masyarakat.
PKBM Star School hadir sebagai alternatif bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan mengikuti pendidikan formal, untuk memastikan ke absahaannya, PKBM Star School melakukan visitasi perpanjangan izin operasional yang dihadiri oleh Kasi Dikmas Sugeng Kusnadi S.AP dan penilik M.Sumardi S.Pd, M.Pd.Senin (18/11/24).
Kasi Dikmas Sugeng Kusnadi S.AP mengatakan ada 79 PKBM yang berada dalam naungan dinas pendidikan kota Depok.
“Tentunya dengan adanya 79 PKBM ini cukup efektif membantu pemkot Depok untuk mengurangi angka putus sekolah (APTS),”tambahnya.
Menurutnya peran pemkot kota Depok selalu mensupport PKBM yang ada, diantaranya memberikan BOP dan memberikan insentif bagi guru pengajar. Insha Allah ditahun depan ada kenaikan, semoga ini bisa menambah semangat agar PKBM bisa lebih efektif dalam memberikan pengajaran dan pendidikan.
“Ada sekitar 7000 lebih siswa yang sudah di luluskan dari PKBM, untuk anak-anak lulusan PKBM tetap semangat karena ini bagian dari pilihan bahwa PKBM bukan sekolah yang termarjinalkan tetapi ini adalah alternatif untuk mendapatkan pendidikan yang layak karena setiap anak di kota Depok memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang adil dan setara,”ujarnya.
Sementara penilik M.Sumardi S.Pd, M.Pd melihat PKBM Star School dari waktu ke waktu selalu ada progres, progresnya adalah dari pilihan program keterampilan unggulan, diantaranya barista, desain komputer dan yang terbaru bahasa Jerman.
“Dengan adanya program-program keterampilan tersebut bisa membuat Star School menjadi PKBM percontohan di wiliyah Tapos. Tidak menutup kemungkinan ketika konsisten selama 2-3 tahun bisa menjadi PKBM percontohan di kota Depok,”tuturnya.
Dia menambahkan akan terus mendorong agar Star School bisa konsisten memberikan pelayanan pendisikan yang terbaik.
“Harapan saya terkait akreditasi, tata kelola dan lainnya bisa terkelola dengan baik sehingga Star School bisa berguna bagi masyarakat luas dalam upayanya mencerdaskan SDM kota Depok,” tutupnya. (Ameer)