Pada suatu hari di sebuah sekolah jenjang SMP, tepatnya di kelas tujuh, seorang guru mengumumkan berita yang membuat seluruh murid gembira. “Anak-anak, mulai besok kita libur sekolah karena kalian sudah selesai ujian semester!” ujar sang guru. Santi, salah satu murid di kelas itu, sangat senang mendengarnya.
Saat bel berbunyi pukul 16.15, tanda bahwa waktu sekolah telah usai, Santi langsung pulang ke rumah untuk menemui orang tuanya.
“Ayah, Ibu! Besok kita libur. Bagaimana kalau kita liburan ke pantai?” tanya Santi penuh semangat.
Karena Santi mendapatkan peringkat yang baik di sekolah, orang tuanya menyetujui ide itu. “InsyaAllah kita pergi ke pantai, Santi,” jawab ibunya.
“Betul, Santi. Sekarang ganti pakaian dulu ya,” ujar sang ayah. “Baik, Ayah!” balas Santi dengan penuh kegembiraan.
Keesokan harinya, Santi sibuk menyiapkan barang-barangnya. “Apa lagi ya? Baju renang sudah, sunscreen sudah… Oh iya! Aku lupa kacamata renang!” Santi pun mencari kacamata renangnya di gudang dan menemukannya di salah satu kardus. “Ah, ketemu juga. Oh, iya, aku yang menaruhnya di sini saat pindahan,” ucapnya.
Pada malam harinya, tepat pukul 19.36, ibu Santi memanggilnya untuk makan malam. Setelah makan, Santi langsung tidur untuk persiapan esok harinya.
Pagi-pagi sekali, Santi dan keluarganya berangkat ke pantai dengan menggunakan mobil. Namun, di tengah perjalanan, ban mobil mereka bocor. Ayah Santi berusaha menemukan bengkel terdekat. “Alhamdulillah, kita sudah menemukan bengkel!” ujar sang ayah lega. Meskipun harus menunggu lama, Santi tetap sabar. Akhirnya, mobil selesai diperbaiki, dan perjalanan pun dilanjutkan.
Santi dan keluarganya tiba di hotel pukul 20.38 malam. Setelah kelelahan, Santi langsung istirahat di kamar hotel. Keesokan harinya, mereka sarapan bersama di buffet hotel sebelum menuju pantai.
Ketika tiba di pantai, Santi terpesona melihat keindahan dan keramaian pantai. “Wah, pantainya indah sekali!” serunya penuh kagum. Setelah menemukan tempat untuk beristirahat, Santi meminta izin kepada ibunya untuk bermain di tepi pantai. “Boleh, tapi jangan terlalu ke tengah ya, arusnya deras,” pesan ibunya.
Santi menikmati bermain air dan pasir hingga puas, kemudian kembali ke tempat keluarganya. “Bu, aku lapar,” ujarnya. Sang ibu menyuruhnya mengambil roti lapis di keranjang.
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 18.48. Mereka menyaksikan matahari terbenam bersama. “Wah, indah sekali!” ucap Santi dengan takjub. Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat.
Esok harinya, Santi dan keluarganya bersiap-siap pulang. “Liburannya seru banget, tapi melelahkan juga,” ujar Santi di perjalanan pulang. Santi yang kelelahan tidur sepanjang perjalanan.
Setibanya di rumah, Santi langsung bersiap untuk tidur.
Keesokan harinya, di sekolah, Santi menceritakan liburannya kepada teman-temannya. Mereka mendengarkan dengan antusias mulai dari perjalanan hingga pengalaman serunya di pantai. Hari itu, cerita Santi menjadi topik utama di antara teman-temannya hingga waktu pulang sekolah.
Tamat.
Pengirim: Athirah Zahira Nasution
Siswi SMPIT AS SHOF, Depok