Swara pendidikan (Cipayung, Depok)- Era modern yang terus berkembang, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan penguasaan teknologi pendidikan, kepemimpinan visioner, punya sikap pengambilan keputusan strategis, manajemen perubahan. Demikian dikatakan Kepala SDN Ratu Jaya 2, Nurseha kepada Jurnalis Swara pendidikan diruang kerjanya pada Senin, 9 September 2024.
Diketahui, Nurseha merupakan guru penggerak angkatan 8, di bulan Maret 2024 mendapat SK dari Dinas Pendidikan Kota Depok menjadi kepala sekolah SDN Ratu Jaya 2. Dia pernah mengajar sebagai guru honor di salah satu sekolah swasta daerah Cipayung dari tahun 1994-2006, lalu di SDN Utan Jaya (2006-2020) dan di SDN Ratu Jaya 3, dari tahun 2020-2024.
“Tentu sebagai kepala Sekolah yang masih baru, saya harus beradaptasi dan terus belajar karena harus bisa menguasai berbagai keterampilan,” kata Nurseha.
Dia menceritakan kisahnya setelah puluhan tahun menjadi guru, kemudian mengikuti program Guru Penggerak (GP). “Seorang guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang menerapkan konsep Merdeka Belajar, menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, menjadi kepala sekolah memiliki tantangan tersendiri, karena tidak boleh mandek belajar untuk bisa membawa sekolah kearah yang lebih baik.
“Do’akan dan dukung saya, Insha Allah saya ingin mengantarkan SDN Ratu jaya 2 menjadi sekolah maju dan berprestasi di kecamatan Cipayung dan Kota Depok,” ungkapnya.
Untuk menunjang keberhasilannya, selain meneruskan program-program yang sudah berjalan, Nurseha telah memiliki rencana program yang akan diterapkan. Hal pertama yang ingin dirinya lakukan adalah kembali belajar dan mengingat cara mengimplementasikan ilmu kepada rekan sejawat.
“Penting untuk terus mempelajari pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,” tandasnya.
Hal lain yang sudah diprogramkannya adalah memperbaiki penampilan fisik sekolah agar terlihat lebih indah dan rapih, menata perpustakaan dan ruang-ruang lainnya.
“Dengan memberikan suasana pembelajaran yang nyaman untuk peserta didik, diharapkan mereka lebih semangat lagi belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang ada di sekolah,” harapnya.
Lebih lanjut, Nurseha juga berkeinginan meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui workshop, mengoptimalisasi kombel dengan 3 fase yang dilaksanakan sebulan dua kali supaya para guru bisa saling berkomunikasi, berkolaborasi untuk mewujudkan metode pembelajaran yang edukatif, menarik dan efektif.
“Saya juga akan melakukan pra observasi keseluruh guru untuk meningkatkan interaksi siswa dengan guru,” sambungnya.
Tak lupa, Nurseha meminta dukungan kepada ketua K3S SDN Cipayung, selaku yang sudah dianggap sebagai orang tua. “Terimakasih bu HJ. Nurhayati yang selalu memberikan motivasi yang luar biasa. Semoga ilmu-ilmu yang beliau berikan kepada saya bisa bermanfaat dan saya bisa melanjutkankannya,” tutup Nurseha. (Amer)