Swara Pendidikan (Cimanggis, Depok) – Memasuki hari ketiga, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) di wilayah Kecamatan Cimanggis. Kegiatan yang dipusatkan di SDN Tugu 10, pada Kamis (18/9/2025) ini diikuti oleh perwakilan dari 22 SDN, terdiri dari kepala sekolah, bendahara, operator, serta bendahara aset.
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Depok, Raden Muchamad Zakkya Fauzan menjelaskan bahwa monitoring BOSP merupakan agenda rutin dan bagian dari tugas pokok Disdik dalam melakukan supervisi kepada sekolah.
“Kegiatan ini rutin, melekat pada tugas kami di Disdik. Tujuannya untuk memastikan penggunaan, pemanfaatan, tata kelola, dan pertanggungjawaban dana BOS berjalan sesuai aturan. Karena keterbatasan waktu dan SDM, saat ini yang difokuskan baru pada aspek keuangan, sementara aspek lain seperti kurikulum, kelembagaan, dan SDM akan dilakukan secara bertahap,” tutur Zakky kepada Swara Pendidikan disela berlangsungnya kegiatan.
Zakky mengatakan, mekanisme supervisi dilakukan oleh dua tim. Tim pertama bertugas memonitor sesuai instrumen di sekolah yang menjadi pusat kegiatan per kecamatan. Sementara tim kedua memantau langsung ke sekolah-sekolah untuk memeriksa belanja modal, aset, serta bukti fisik pemanfaatan dana.
“Kami cek serapan anggaran tahap satu, berapa yang sudah terealisasi, sisanya di mana, apakah dimanfaatkan sesuai kebutuhan, serta kelengkapan dokumen pertanggungjawaban (SPJ). Aset juga dicek langsung di sekolah. Harapannya ada perbaikan sebelum masuk ke audit Inspektorat atau BPK,” jelasnya.
Menurutnya, monitoring ini juga penting untuk menyeragamkan pemahaman sekolah dalam mengelola dana BOSP, jangan sampai ada bias instruksi antara sekolah satu dengan lainnya.
“Rasionalitas belanja harus jelas, manfaatnya nyata, dan bukti dukungnya lengkap. Intinya, sekolah tidak bisa menggunakan dana BOS semaunya, karena sudah ada ketentuan dari Kementerian,” tegas Zakky.
Sementara itu, Kepala SDN Tugu 2, Pandi Achmad yang turut hadir mengikuti kegiatan monev, mengaku kegiatan ini sangat membantu.
“Alhamdulillah dengan monev BOSP ini, kami jadi lebih terarah, tahu mana yang boleh dan tidak sesuai aturan. Transparansi dan akuntabilitas juga lebih terasa. Bahkan banyak sekolah yang tadinya SPJ belum rapi, kini lebih tertata karena ada bimbingan dari Disdik,” ungkap Pandi, yang juga Ketua PGRI Cabang Cimanggis.
Dia mengatakan, monitoring ini sekaligus memberikan solusi praktis bagi sekolah agar tidak salah langkah dalam penyusunan laporan dan pengelolaan anggaran.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan monitoring ini setiap sekolah di Kota Depok semakin akuntabel, transparan, dan konsisten dalam mengelola dana BOSP, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh peserta didik,” tutup Pandi. (Nurjaya SP)