Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok) – Meski sudah berdiri sejak 2014 silam dengan dengan SK Operasional Nomor : 903/245/Kpts/Disdik/Huk/2014 dan belum mempunyai fasilitas/sarana gedung sendiri (masih satu atap dengan SD Negeri 31 Mekarjaya dan SDN Mekarjaya 17, Depok-red) namun tak menyurutkan semangat dan tekad kepala sekolah dan guru-guru di SMP Negeri 22 yang berjumlah 25 orang untuk memberikan yang terbaik bagi anak didiknya yang berjumlah 451 siswa.
Terbukti ditengah keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana, siswa-siswi SMPN 22 mampu membuktikan bahwa minimnya fasilitas tidak menyurutkan mereka untuk meraih prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Diantaranya, juara pertama Taekwondo tingkat Jabodetabek, juara pertama lomba majalah dinding tingkat Jabodetabek di SMA Lazuardi, Juara Karate se Jabar di Bekasi, Story Telling tingkat Kota, dan segudang prestasi lainnya.
“Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami mencoba untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi siswa sesuai kemampuan yang kami miliki. terbukti SMPN 22 mampu sejajar dengan sekolah-sekolah lain yang lebih dulu berdiri,” ujar Kepala Sekolah SMPN 22, Budiyanto didampingi Wakilnya Fajar Sirait diruang kantornya. Senin (6/2/17).
Selaku Kepala Sekolah, Budiyanto menyadari keadaan sekolahnya membutuhkan kemandirian dalam hal fasilitas sekolah tepatnya lagi menginginkan gedung sendiri sehingga guru-guru tidak lagi bolak-balik dari SDN Mekarjaya 31 dan SDN Mekarjaya 17. “Anak-anak juga lebih maksimal mengeksplor kemampuan bakat dan minatnya,” imbuhnya.
Meski demikian, Budiyanto mengaku bangga, sebab guru-guru di SMPN 22 tetap menunjukan semangat dan loyalitasnya dalam mengajar. Begitupun anak-anak juga tidak ‘minder’ meskipun status sekolahnya masih menumpang di dua SD yang lokasinya lumayan jauh.
Senada dengan Budiyanto, Wakepsek, Fajar Sirait yang dipercaya untuk melaksanakan tugas memimpin di SDN Mekarjaya 17 saat Kepala Sekolah harus fokus di SDN Mekarjaya 31 mengakui anak-anak memiliki semangat belajar dan tingkat disiplin yang tinggi.
“Ya memang kami akui walaupun belum ditunjang sarana memadai. Namun Alhamdulillah untuk program ekstrakurikuler telah banyak prestasi yang berhasil kami raih. Baik tingkat Kota, tingkat Jabodetabek, maupun, tingkat Propinsi,” ungkap Fajar Sirait yang sudah 30 tahun mengabdi menjadi guru.
Baik Budiyanto maupun Fajar Sirati berharap siswa didiknya bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan terus berpacu dalam prestasi. (gus).
