ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Internasional
    • KABAR DAERAH
    • MEGAPOLITAN
    • Klik Pendidikan
    • Info Pendidikan
    • Info Guru
  • KABAR SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • MENULIS
    • Artikel Guru
    • Artikel Dosen/Mahasiswa
    • Opini
  • TIPS EDU
    • Edu Info
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • INSPIRASI PENDIDIKAN
  • JEJAK PRESTASI
Swara Pendidikan
  • Login
Wednesday, November 19, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Cerbung – “Cinta Pertama” (bagian ke dua)

Penulis: Ulink Syesa*

by SWARA PENDIDIKAN
18 November 2025
in RUANG SASTRA
0
Cerbung – “Cinta Pertama”

Cinta Pertama- gmbar ilustrasi

          

Lena dan Rizal menengok berbarengan ke arah suara yang menyapa mereka itu.

Rizal sedikit menyipitkan mata elangnya pada sosok tinggi semampai berambut sebahu dan berkulit sawo matang. Sementara Lena beranjak dari duduknya dan langsung memeluk sosok semampai itu seraya berseru, “Ajeeenngggg …”

“Apa kabar kamu, Len?” Ujar sosok semampai yang ternyata bernama Ajeng itu membalas pelukan Lena.

“Kabar ku baik, kamu?”

BACA JUGA

Puisi – Untuk Ibuku Tercinta

Puisi –  PGRI Selalu di Hati

Puisi – “Nak, ini tangan ibumu!”

Puisi – “Lentera Bangsa”

“Aku pun baik, Len” Ajeng sepintas melirik ke arah Rizal yang sedari tadi berdiri mematung memperhatikan tingkah kedua gadis yang ada di depan matanya.

“Emm.. Len, apakah dia Rii-”

“Ya, dia Rizal” Potong Lena.

“Yang sering aku ceritain ke kamu, Jeng” Lanjutnya.

“Zal, kenalin nih teman aku.”

“Ajeng.” Ajeng mengulurkan tangannya pada Rizal, Rizal terhenyak dan menyambut uluran tangan Ajeng.

“Emm, hai, Rizal.” Ujarnya, dan segera melepaskan tangannya.

“Aku bertemu pertama kali dengan Ajeng di toko buku tanpa sengaja Zal, buku yang aku cari ternyata sama dengan yang ia cari, dan lucu nya buku itu tinggal satu-satu nya ya Jeng, hahaha!” Lena dengan antusias menceritakan awal perkenalannya dengan Ajeng sebelum mereka menjadi teman seperti sekarang.

“Lalu siapa yang akhir nya jadi pemegang buku yang kalian cari itu?” Tanya cowok ganteng yang parasnya agak mirip pesineteron Lucky Perdana itu sambil meneguk air mineral botolan.

“Kami bacanya barengan, makanya jadi akrab kayak gini” Jawab Ajeng disertai senyuman tipis.

Waktu beranjak sore, mereka menghabiskan waktu weekend mereka dengan seru di rumah Lena yang asri.

…

Waktu berlalu, bulan berganti, sejak hari itu, hari di mana Lena memperkenalkan sahabat kecilnya pada teman yang belum lama dikenalnya di sebuah toko buku itu, Ajeng dan Rizal pun terlihat semakin akrab saja.

Saat mereka sedang nongkrong bertiga tak jarang Rizal dan Ajeng saling mencuri pandang, sementara Lena sangat menyadari hal itu, sesekali terbersit rasa tak nyaman di hati Lena saat melihat pemandangan itu.

“Ada apa dengan diri ku?” Gumam Lena dalam hati.

Ajeng melirik Arloji di pergelangan tangan kanan nya. “Hmmm, guys, udah jam delapan nih, aku dilarang balik terlalu malam sama nyokap.” Ujarnya.

“Oh ya udah kalo gitu Jeng, biar Rizal yang anterin kamu pulang ya.” Ujar Lena.

“Aku?” Rizal menunjuk hidungnya sendiri.

“Iya lah.” Ketus Lena, “siapa lagi emang?” Lanjutnya.

“Hmm, gak usah, biar aku pesan taksi aja.” Sela Ajeng, merasa tidak enak ada di antara kedua nya.

“Udah nggak apa-apa, Jeng, biar Rizal sedikit berguna ada di sini” Tukas Lena sedikit meledek.

“Ayo, Jeng, aku antar.” Rizal mengedipkan sebelah matanya ke arah Ajeng.

“Baik lah!!” Jawab Ajeng, lalu diraihnya tas kecil miliknya yang terpampang di atas meja lalu ia menghampiri Lena dan cipika cipiki sebentar, Lena pun membalas nya. “Hati-hati ya, Jeng. Zal, pelan-pelan bawa motornya, awas kalo ada yang lecet pada temanku ini.” Ujar Lena.

“Bawel ah.” Sahut Rizal sambil menyalakan motor Ninja 4 warna merah miliknya, Lena pun mencibir.

…

Malam kian beranjak larut, dinginnya angin malam meyeruak melalui celah-celah ventilasi kediaman rumah Alm. Bapak Effendi. Namun ada hati yang sedang tidak baik-baik saja, gelisah, pikirannya kemana-mana.

Jemari lentik itu menyikap gorden jendela ruang tamu, matanya tajam menusuk kegelapan malam dari celah jendela, hening, tak ada tanda-tanda suara mesin motor meraung menghampiri rumah tersebut, kembali ditutupnya gorden jendela itu. Perasaannya semakin tak menentu, campur aduk, nano-nano, pokok nya susah dijelaskan lah.

Lena mengayunkan langkah kecilnya menaiki anak tangga yang menuju kamarnya, raut wajahnya muram, matanya berkaca-kaca seperti ada tangis yang dibendungnya.

“Perasaan apa ini? Aku nggak suka dengan ini..” rutuk nya dalam hati.

Pagi pun tiba…

Lena duduk berhadapan dengan kakaknya di meja makan, sementara mbak Rini selaku asisten rumah tangga di kediaman keluarga Lena, tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk nona majikannya itu.

Dari lorong kamar tamu, Rizal muncul dengan pakaian santainya. Seketika aroma parfum maskulin menyeruak memenuhi ruang makan tersebut.

“Pagi Nindy, pagi Len!” Sapa nya pada kedua kakak-beradik yang cantik-cantik itu.

“Pagi, Zal.” Sahut Nindy, sementara Lena tampak cuek ke Rizal.

Cowok ganteng itu menarik kursi dan duduk di sebelah Lena.

“Kenapa kau?” Tanyanya ke Lena.

“Nggak apa-apa.” Ujar Lena.

“Oh iya, lusa aku balik ke Sukabumi.” Kata Rizal seraya tangannya mengolesi roti tawar dengan selai cokelat kacang kesukaannya.

Deegghhh

Jantung Lena sedikit berdetak mendengar itu.

“Kok singkat banget kamu disini, Zal?” Tutur Nindy.

“Masa cuti ku sudah habis.” Jawab cowok berzodiak Capricorn itu sambil mengunyah.

“Kamu mau ikut, Len?” Tanyanya, yang ditanya tampak sedikit terkejut sebelum akhirnya menggelengkan kepala.

“Kenapa?”

“Nggak papa.” Jawab Lena singkat.

Rizal mengernyitkan dahinya, ia merasa ada yang aneh pada diri sahabat kecilnya itu, sesaat suasana di meja makan pun menjadi hening. Nindy yang sedari tadi khidmat menikmati santapan sarapan paginya beranjak dari duduknya sambil berujar, “aku duluan ya.. ada kelas pagi.” Tuturnya.

“Oke Nin, hati-hati.” Rizal mengangkat kelima jarinya.

Kini hanya tinggal Lena dan Rizal di meja makan itu, sepintas Rizal menoleh dan memperhatikan Lena.

“Kamu kenapa, Len? Ada yang aneh aku perhatiin.” Tanya Rizal.

Lena terhenyak, diletakkannya cangkir kopi yang sedari tadi digenggamnya, “aku mau mandi, ada janji sama teman ku pergi hari ini.” Tutur Lena seraya bangkit dari duduk nya.

Belum sempat ia menjauh dari meja makan, tangan Rizal pun meraih pergelangan tangan kiri Lena, Lena tersentak dan menoleh pada Rizal.

Penulis: Ulink Syesa (tinggal di Cipayung, Depok)

To be continued …

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 14

BeritaTerkait

Puisi – Untuk Ibuku Tercinta
Puisi

Puisi – Untuk Ibuku Tercinta

by SWARA PENDIDIKAN
18 November 2025
0
0

Karya - Ameer Assadillah

Read more

Puisi –  PGRI Selalu di Hati

18 November 2025
0
Puisi – “Nak, ini tangan ibumu!”

Puisi – “Nak, ini tangan ibumu!”

18 November 2025
0

Puisi – “Lentera Bangsa”

1 November 2025
0

Puisi “Anak Bangsa”

1 November 2025
0

Cerbung – “Cinta Pertama”

1 November 2025
0
Next Post

Puisi -  PGRI Selalu di Hati

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT
https://datapers.dewanpers.or.id/media/certificate

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER / MAGANG
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER / MAGANG
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In