Swara Pendidikan (Jepara) — Di tengah keterbatasan sarana prasarana, para guru di SDN 3 Pancur, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, tetap konsisten melahirkan ide-ide kreatif demi pendidikan berkualitas. Salah satunya melalui kegiatan Jamping (Jum’at Pahing), sebuah program bernuansa Islami yang dilaksanakan rutin setiap hari Jumat yang bertepatan dengan pasaran Pahing dalam kalender Jawa.
Meski halaman sekolah masih berupa tanah yang licin dan becek saat hujan, atap plafon di beberapa kelas belum terpasang, bahkan fasilitas air belum memadai, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pendidik untuk berinovasi.

“Jamping bertujuan membentuk karakter Islami, membiasakan siswa pada nilai-nilai agama, mempersiapkan mereka mengikuti lomba-lomba Islami sejak dini, sekaligus mengenalkan budaya dan istilah tanggal Jawa,” ujar Umi Nur Hidayah, guru SDN 3 Pancur, didampingi Kepala Sekolah Candra Anggunika Yetina, Jumat (9/8/2025).
Rangkaian kegiatan Jamping cukup beragam, mulai dari apel pagi, salat dhuha, khotmil Qur’an, istighosah, hingga khutbah yang disampaikan langsung oleh guru. Para siswa juga aktif terlibat, seperti menjadi pembawa acara, sehingga tumbuh rasa percaya diri dan tanggung jawab.
Kendala teknis seperti keterbatasan air untuk berwudhu saat salat dhuha maupun belum optimalnya fasilitas belajar tidak menjadi penghalang. Justru, menurut pihak sekolah, kondisi ini memacu kreativitas guru dan siswa untuk mencari solusi.
Selain itu, program ini juga menjadi sarana motivasi bagi siswa yang belum lancar membaca Al-Qur’an.
“Kami berharap mereka terinspirasi dari teman-temannya yang sudah mahir, sehingga semakin termotivasi untuk belajar,” tambah Umi.
Dengan dukungan seluruh warga sekolah, SDN 3 Pancur menargetkan Jamping dapat terus menjadi media pembinaan karakter, menumbuhkan kecintaan pada agama dan budaya, serta mencetak generasi muda yang cerdas sekaligus berakhlak mulia.**