Swara Pendidikan (Depok) — Sebanyak delapan kepala sekolah dari Kota Depok mengikuti pelatihan Training of Trainer (ToT) Calon Pengajar Pembelajaran Mendalam bagi Pimpinan Satuan Pendidikan yang digelar oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung intensif selama enam hari, dari 17 hingga 22 Juni 2025, di Hotel Travelo, Bandung.
Dari total 104 peserta yang hadir, delapan di antaranya berasal dari Depok. Mereka adalah Syamsul Riaal (SDN Tanah Baru 1), Saepullah (SMP Islam Ramah Anak), Stevy Amalia (SMP Putri Mazaya Assunnah), Ditta Kristina Putri (TK Restu Ibu), Nurul Istiana (TK Seruni), Usep Kasman (SMAN 1), Dadi (SMAN 14), dan Tinasari Pristiyani (SMAN 10 Depok).
Kegiatan ini bertujuan membekali para kepala sekolah dengan kapasitas sebagai fasilitator pelatihan, khususnya dalam menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam—suatu pendekatan yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif, reflektif, dan bermakna dalam proses belajar.
Trisno Ikhwanudin, Penanggung Jawab Kegiatan, menegaskan pentingnya mentalitas pertumbuhan (growth mindset) di kalangan kepala sekolah. “Ketika ada perubahan, ketika ada tantangan, kita terima dengan lapang dada. Ilmu dari fasilitator TOT harus diamalkan agar kita menjadi manusia yang bermanfaat,” ujarnya dalam sambutan penutupan.
Evaluasi internal menunjukkan angka partisipasi tinggi: 98,26% dalam penilaian fasilitator dan 94,23% terhadap pelaksanaan TOT secara keseluruhan. Angka ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme dan semangat belajar dari para kepala sekolah.

Saepullah, perwakilan peserta dari SMP Islam Ramah Anak, mengungkapkan pengalaman barunya dalam mengikuti pelatihan ini. “Awalnya saya kaget, karena icebreaking-nya unik seperti gerakan nunduk, tapi ternyata itu membuka cara berpikir baru. Pembelajaran mendalam ternyata bisa menyentuh aspek sosial dan emosional, bukan sekadar metode di kelas,” tuturnya.
Ibu Yuliana, selaku Pejabat Pembuat Komitmen BBGTK Jabar, dalam penutupan menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam bukan sekadar implementasi kurikulum, tetapi menuntut guru dan kepala sekolah untuk membangun proses belajar yang kontekstual dan berdampak.
Ia juga menyinggung strategi pelaksanaan pelatihan lanjutan di daerah sasaran. Pelaksanaan akan dilakukan secara bertahap, tergantung kesiapan daerah dan kebijakan BOS. “Kami akan bekerja sama dengan dinas pendidikan dan KCD. Pelatihan menggunakan dana BOS, jadi kontraknya akan dilakukan langsung dengan kepala sekolah,” jelasnya.
Ia meminta para calon fasilitator untuk bersabar dan fleksibel, karena pelaksanaan di tiap wilayah tidak bisa dilakukan secara serempak. “Mekanisme revisi anggaran berbeda-beda di setiap daerah. Tapi kami terus dorong agar pelatihan bisa berjalan secepatnya,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pengucapan syukur secara bersama, dan harapan agar peserta pulang dengan semangat baru dalam menyemai perubahan di sekolah masing-masing. Kota Depok, dengan delapan wakilnya, menunjukkan komitmen serius untuk menjadi bagian dari transformasi pendidikan nasional melalui pendekatan pembelajaran mendalam.**
Editor: Gus JP