Kecelakaan maut Bus pariwisata yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok yang terjadi pada Sabtu (11/5/24), menurut saya kalaupun harus ada yang di beri kritik, evaluasi, dan atau pertanggungjawaban adalah panitia tour, pengusaha travel, pemilik Bus, oknum nakal, serta para pihak lainnya, baik swasta maupun institusi pemerintah yang terkait dengan keamanan serta kelayakan kendaraan (bus). Bukan kegiatan study tournya.
Bahwa banyak hal yang juga harus di kritik dan dievaluasi ke pihak sekolah/yayasan/panitia tentang dan terkait kegiatan study tour siswa dan atau outing class. Gak harus nunggu ada musibah.
Sebelum dan sudah musibah, ada atau tidak ada musibah kita (masyarakat) harus selalu mengawasi, mengkritik, dan mengevaluasi kegiatan study tour siswa maupun outing class yang diselenggarakan oleh sekolah negeri maupun sekolah swasta.
Tapi setidaknya musibah yang terjadi menimpa siswa SMK Lingga Kencana dapat menjadi momentum bersama (masyarakat/ortusi) untuk bersama peduli pada kritik & evaluasi terhadap kegiatan study tour/outing class yang di selenggarakan oleh sekolah/yayasan.
Pemerintah Kota Depok (eksekutif dan legislatif) mestinya mengambil langkah nyata untuk “menjewer” pengusaha travel, panitia tour, pemilik bus, oknum nakal, serta para pihak yang terkait baik swasta maupun institusi pemerintah yang melalui proses hukum dapat di buktikan bersalah.
Jangan hanya menangani korban kecelakaannya saja, apalagi jika sekedar mengirim karangan bunga bela sungkawa semata.**
Penulis: Rasikin bin Ridwan