ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Klik Pendidikan
    • Info Guru
  • PUBLIKASI SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • GURU MENULIS
    • Artikel
  • TIPS N TRIK
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • KISAH / CERITA INSPIRATIF
  • PRESTASI SISWA/SEKOLAH
Swara Pendidikan
  • Login
Friday, October 3, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Guru Bodoh? Memang Ada?

by SWARA PENDIDIKAN
17 February 2024
in Artikel
0
Guru Bodoh? Memang Ada?

Edi Prasetyo *

          
Edi Prasetyo *

Mendapat julukan Guru Bodoh, tentu hati guru mana pun akan terasa sangat sakit. Bagaimana tidak, orang yang sehari-hari dipercaya mendidik anak-anak, juga menjadi sumber belajar dan teladan bagi siswanya, bisa-bisanya sampai mendapat julukan yang sangat menyakitkan seperti itu? Memang guru bodoh itu ada?

Jika menilik kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan, saat ini seorang guru minimal harus berpendidikan S-1. Selain itu, untuk bisa lulus seleksi guru sungguh tidak mudah. Jadi logikanya, tak ada seorang guru pun yang bodoh. Tapi, mengapa sampai ada guru yang mendapat julukan seperti itu?

Bisa jadi, munculnya julukan seperti itu sebagai akibat dari buruknya kinerja guru. Siswa maupun orang tua siswa yang merasa tidak puas dan kecewa terhadap kinerjanya, kemudian sampai tega memberi julukan seperti itu.

Ketika mengajar misalnya, guru tersebut terkesan tidak memiliki persiapan yang baik. Saat mengawali proses pembelajaran, sama sekali guru tersebut tidak memberitahukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa. Metode yang digunakan pun hanya ceramah. Dalam menerangkan materi pembelajaran, juga terkesan ngalor-ngidul dan melompat-lompat tidak jelas.

BACA JUGA

Dengan Literasi, Aku Ingin Lebih Dekat dengan Si Buah Hati

SEKOLAH SWASTA GRATIS atau BERBAYAR: “Masyarakat Tinggal Memilih, Semua untuk Generasi Unggul”

Guru, Nasibmu Kini

PUSPA QUICK DRAW: Metode Baru Mengenal Seni Rupa untuk Murid SD

Selain itu, guru tersebut juga sangat mendominasi kelas. Siswa hampir tidak pernah diberi kesempatan untuk bertanya. Kalau membuat soal evaluasi, selain pertanyaannya membingungkan juga tidak mengacu pada indikator ketercapaian Kompetensi Dasar (KD). Begitu seterusnya.

Di sisi lain, di saat sedang tidak mengajar, guru tersebut tidak memanfaatkan waktu dengan baik untuk meningkatkan kompetensinya. Dia justru lebih suka mengobrol atau menghabiskan waktu dengan gawainya. Karena itu, meski sudah cukup lama menjadi guru, kemampuan keguruannya seolah tak pernah mengalami peningkatan. Alhasil, ia pun kemudian mendapat julukan sebagai Guru Bodoh.

Sakit hati? Tentu. Tapi jangan sampai menyalahkan siswa, orang tua siswa, atau siapa pun. Guru hendaknya menyadari, bahwa siswa maupun orang tua siswa membutuhkan pelayanan prima dari setiap guru. Hendaknya hal tersebut justru dijadikan cambuk untuk meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan inovasi guru sehingga akan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya.

Jika setiap guru senantiasa mau dan mampu meningkatkan kompetensinya, kreativitasnya, dan inovasinya sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya melayani siswa dengan sebaik-baiknya, maka pada saatnya nanti julukan yang sangat menyakitkan hati itu tentu tak akan ada lagi. Semoga. [*]


Penulis : Edi Prasetyo (Pensiunan guru SMA. Tinggal di Purbalingga, Jateng)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 162

BeritaTerkait

Dengan Literasi, Aku Ingin Lebih Dekat dengan Si Buah Hati
Artikel

Dengan Literasi, Aku Ingin Lebih Dekat dengan Si Buah Hati

by SWARA PENDIDIKAN
6 September 2025
0
0

Di era digital yang serba cepat ini, kita sebagai orang...

Read more
SEKOLAH SWASTA GRATIS atau BERBAYAR: “Masyarakat Tinggal Memilih, Semua untuk Generasi Unggul”

SEKOLAH SWASTA GRATIS atau BERBAYAR: “Masyarakat Tinggal Memilih, Semua untuk Generasi Unggul”

25 August 2025
0
Guru, Nasibmu Kini

Guru, Nasibmu Kini

20 August 2025
0

PUSPA QUICK DRAW: Metode Baru Mengenal Seni Rupa untuk Murid SD

5 August 2025
0

Membangun SDM Unggul dengan Growth Mindset, Future Mindset, dan Innovation Mindset

29 July 2025
0

Kebijakan Sekolah Rakyat: Wujud Negara Kesejahteraan dalam Arus Transformasi Sosial ala Prabowo

23 June 2025
0
Next Post
FMPP Bongkar Siswa Titipan PPDB SMAN 12 Depok, Fantastis Jumlahnya

FMPP Bongkar Siswa Titipan PPDB SMAN 12 Depok, Fantastis Jumlahnya

ADVERTISEMENT
Swara Pendidikan

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In