Swara Pendidikan.co.id (Cipayung, Depok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Wakil Wali Kota, Imam Budi hartono (IBH) menerima penyerahan surat akte wakaf lahan SDN Cipayung 2 seluas 862 meter persegi yang berlokasi di Jl. Raya Cipayung No.13, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung dari ahli waris almarhum H. Mohammad Idris yang di serahkan langsung oleh Djaeni, putra almarhum H. Mohammad Idris.
Acara serah terima dilaksanakan di SDN Cipayung 2, disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, H. Wijayanto, Kabid Sarpras Disdik, Sumarna, Kabid SD, Wawang Buang, K3S Kec. Cipayung, H. Zaenal Arifin, Camat Cipayung, Hasan Nurdin, Kasie Ekbang, Roih, Lurah Cipayung Jaya, Zayadi, Kepala SDN Cipayung 2, Titin Supriatin, Guru SDN Cipayung 2, serta Pembina MP3I (Masyarakat Pemerhati Peduli Pendidikan Indonesia), Eman Sutriadi, SE. Kamis (17/03/22).
Dalam sambutannya, putra almarhum H. Mohammad Idris, Djaeni menceritakan bahwa orang tuanya sejak tahun 1975 sudah bernazar mewakafkan lahannya untuk SDN Cipayung 2 yang sudah berdiri sejak tahun 1975 tepatnya pada 1 Januari 1975.
Djaeni mengisahkan, ketika itu hampir sepuluh kepala sekolah yang memimpin di SDN Cipayung 2, ditawarkan untuk mengurus sertifikat wakaf. Tapi semuanya tidak ada tanggapan.
“Saya berfikir, kok kesannya maksa amat, yak. Padahal saya mau wakafkan,” ungkap Djaeni kala itu.
Djaeni melanjutkan ceritanya. Ketika SDN Cipayung 2 ini dipimpin Pak Mujaya, saya tawarkan lagi, bahkan saya sampaikan ke beliau, adapun nanti kalo ada kekurangan legalitas saya akan cari, dan alhamdulillah giriknya ketemu. Tapi selama Pak Murjaya menjabat kepsek di SDN Cipayung 2 juga tidak berhasil, sampai Pak Murjaya pensiun. Akhirnya mentah lagi. Tuturnya.

“Setelah Pak Mujaya pensiun, alhamdulillah ada ibu kepala sekolah yang baru yang mau melanjutkan untuk mengurus sertifikat wakaf ini. Adapun persyaratan untuk menjadi hak milik SDN Cipayung 2, saya siap tanda tangan dan bantu jika ada kekurangan yang dibutuhkan. Buat saya, nazar orang tua kesampaian dan utamanya amal jariyah orang tua saya diterima Alloh swt, dan anak-anaknya sehat, panjang umur, dan banyak rezki,” ucapnya.
Djaeni juga mengisahkan, sempat dulu ada orang yang mau membeli lahan ini Rp 3 milyar.
“Saya jawab, saya cuma mau meneruskan nazar orang tua saya. Yang ditinggalin sama orang tua saya, pertama, satu masjid Jami Assafi’iah dan kedua, lahan SDN Cipayung 2. Itu yang mau di wakafkan orang tua saya,“ ungkapnya.
“Dan Masjid, alhamdulillah sekarang lagi sedang di urus juga,” lanjutnya.
Tempat yang sama, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dalam sambutan menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas nama Pemerintah Kota Depok dan pribadi kepada keluarga besar ahli waris almarhum H. Mohammad Idris yang diwakili oleh Djaeni, atas keikhlasannya mewakafkan lahan SDN Cipayung 2 menjadi aset Pemkot.
Juga kepada Kepala Sekolah SDN Cipayung 2, Titin Supriatin yang sudah berupaya keras untuk bisa mewujudkan harapan dari ahli waris Almarhum H. Mohammad Idris.

IBH juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pembina MP3I, Eman Sutriadi yang telah membantu mengkoordinasikan antara sekolah dengan dinas Pendidikan, bidang sarpras dan Pemda Kota Depok. Serta berkoordinasi dengan ahli waris terkait serah terima lahan.
IBH berharap proses peralihan dari akte wakaf menjadi sertifikat Hak Milik Pemkot Depok secepatnya bisa terwujud sehingga bisa menjadi aset Pemkot Depok.
“Saya berharap proses ini bisa dikawal dengan baik. Mudah-mudahan tahun ini jadi. Nanti kalau belum jadi-jadi, ibu Titin belum boleh dipindah. Iya kan pak kadis,” ujar IBH kepada Kadisdik Wijayanto.
IBH juga memberikan jam tangan kesayangan miliknya kepada Djaeni.
Senada dengan IBH, apresiasi juga disampaikan Kadisdik Wijayanto. Dikatakan Kadisdik, sebenarnya di beberapa tempat juga ada warga yang ingin mewakafkan lahannya.

“Sebagai contoh, di wilayah Sawangan-Bojongsari, misalnya, salah satunya Madrasah Ibtidaiyah yang dikelola oleh perusahaan Arco. Itu rencananya akan di hibahkan ke Pemkot Depok. Tetapi nanti kita akan berkoordinasi dulu dengan Kemenag karena terkait guru-gurunya, sarprasnya, kurikulumnya, itu semua akan kita komunikasikan dengan Kemenag, tetapi kami akan fasilitasi itu semua,” ujar kadisdik, H. Wijayanto.
Sebelumnya, Kepala SDN Cipayung 2, Titin Supriatin, MPd menjelaskan kronologis pertemuannya dengan keluarga almarhum ahli waris.
Titin menceritakan, saat dirinya diberikan amanah memimpin di SDN Cipayung 2 pada Januari 2022, dengan SK Walikota pada 30 Desember 2021 lalu. Banyak hal yang harus dia kenali terkait sekolah yang di amanahkan.
“Saya melakukan banyak komunikasi dengan beberapa pihak yang sudah mengenal sekolah ini lebih lama. Salah satu komunikasi yang saya lakukan adalah terkait legalitas sekolah dalam hal sertifikat tanah,” ujarnya.

“Ternyata SDN Cipayung 2 ini surat-suratnya masih berbentuk akte wakaf dari almarhum. H. Muhammad Idris yang di nadzirkan ke putra beliau atas nama Bapak Djaeni Bin H. Muhammad Idris. Sebelum keberadan saya di sekolah ini, kepala sekolah sebelumnya sudah berupaya untuk mengurus menjadi sertifikat. Namun dari tahun 2020 sampai dengan saat ini tidak selesai. Saya coba komunikasi dengan Pak Djaeni untuk membantu prosesnya. Kemudian saya beranikan diri berkordinasi dengan Kabid Sarpras, Bapak Sumarna. Temasuk berkordinasi dengan kelurahan Cipayung Jaya. Alhamdulillah semua berkas yang diperlukan untuk kepengurusan sertifikat tanah sudah lengkap dan siap untuk diajukan menjadi sertifikat.
Nah di sini, saya menyerahkan kepengurusan sertifikat ini kepada Pemerintah Kota Depok. Karena belajar dari yang sebelumnya, jangan sampai ada kegagalan lagi dalam kepengurusan sertifikat ini.

Saya juga berkordinasi dengan Bapak Djaeni terkait penyerahan lahan sekolah supaya dapat diurus surat-suratnya oleh Pemkot Depok. Alhamdulillah beliau sangat mendukung segala upaya dan proses yang dilakukan. Termasuk juga Pak Eman Sutriadi, Pembina MP3I, yang ikut membantu mengkoordinasikan antara sekolah dengan Dinas Pendidikan, bidang sarpras, dan Pemda Kota Depok. Serta berkoordinasi dengan ahli waris terkait serah terima lahan.
Alhamdulillah, kami mendapatkan berita baik melalui Pak Eman, bahwa penyerahan lahan sekolah dari ahli waris kepada Pemerintah Kota Depok, akan diterima oleh Wakil Walikota Depok, Bapak Ir. H. Imam Budi Hartono di damping Kadisdik, Bapak H. Wijayanto,” papar Titin Supriatin menceritakan upayanya membantu mewujudkan nazar ahli waris yang sempat tertunta cukup lama.
Dia berharap, apa yang dilakukan di SDN Cipayung 2 dapat menjadi contoh bagi sekolah lain yang mungkin mengalami kendala yang sama terkait pengurusan sertifikat tanah. (agus)
