
Swara Pendidikan.co.id , (Kotabaru, Kalsel). Acara peresmian Wisata Kuliner Siring Laut dan Lomba Design Motif Batik Khas Kotabaru diresmikan oleh Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar, SH dan wakil Bupati Kotabaru, Ir. Burhanudin. Wisata Kuliner yang menjadi ikon baru wisata di Kotabaru terletak dipusat kota yang berhadapan dengan Gedung DPRD Kotabaru ini hampir tiap sore hingga malam penuh pengunjung. Bukan saja yang berasal dari Kotabaru namun ada juga yang khusus datang tiap malam minggu dari kabupaten tetangga Tanah Bumbu. Bahkan banyak juga yang berasal dari kota-kota lain untuk menikmati malam sambil memandang laut dan menikmati menu makanan dan minuman yang beraneka ragam.
Acara Peresmian ini juga diselingi dengan Lomba Design Motif Batik Khas Kotabaru yang diikuti oleh 105 pelajar dan 40 orang masyarakat umum. Pemenang lomba design motif batik khas Kotabaru ini nantinya designnya akan dipakai pada saat Hari Jadi Kabupaten Kotabaru yang akan datang. Ini akan jadi aset daerah yang akan dikembangkan untuk tujuan pariwisata di Kotabaru.

Disela-sela acara Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar, SH dan Wakil Bupati Kotabaru, Ir. Burhanudin keliling di area wisata untuk mencicipi makanan dan minuman yang di jual di gerai pedagang yang ada di lokasi Wisata Kuliner tersebut. Bupati juga tampak memberikan contoh gambar pada para pelajar peserta Lomba Design Motif Khas Kotabaru.
Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar,SH yang dimintai keterangan oleh awak media yang meliput mengatakan bahwa meminta para pengrajin di Kotabaru agar motif dari batik khas Kotabaru agar ditonjolkan karena kedepannya pemkab ingin mengembangkan wisata. Sayed Jafar juga menyatakan bahwa Kotabaru jangna sampai kalah dengan kabupaten-kabupaten lain.

” Mereka sudah membudaya kemana-mana, kalu kita sampai saat ini tidak ada yang bisa dibanggakan” kata Sayed Jafar.
Namun saat wartawati media ini mau minta konfirmasi kepada pihak panitia, salah satu kerabat Bupati menanyakan dari media mana. Saat dijawab oleh wartawati tersebut mengenalkan diri, kerabat tersebut mengatakan media yang tidak “TOP” seharusnya yang meliput adalah media yang “TOP”.
Hal ini sangat bertolak belakang dan sangat diskriminatif karena beberapa waktu lalu pasca pelantikan dan serah terima jabatan, awak media dari Swara Pendidikan dan Swara Pembangunan menemui Bupati Kotabaru. Kepada beliau disampaikan agar Bupati yang baru bisa memberikan ruang informasi yang luas kepada media terkait pencapaian hasil pembangunan di Kabupaten Kotabaru yang nantinya akan di sosialisasikan kepada masyarakat.

Saat itu Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar, SH merespon sangat baik dan ingin agar ada sinergi yang baik antara Pemkab dan semua insan Pers yang ada di Kotabaru. Agar informasi peluang investasi bisa tersebar di seluruh wilayah nusantara. Namun dengan kejadian hari ini, Sabtu (19/3/2016) sangat bertolak belakang dengan yang sudah disampaikan oleh Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar, SH.
“iyalah, jangan sampai gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga,” ujar Agung dari salah satu media harian. (deddy amier/thalita)