SWARA PENDIDIKAN (DEPOK) – Sebanyak 6779 Sekolah Penggerak 2 mulai dari jenjang TK/PAUD, SD, SMP dan SMA dan SLB angkatan 2 Tahun 2022 Gelombang I mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) Sekolah Penggerak.
Kegiatan yang dilaksanakan selama kurang lebih 6 pekan (10 Mei s.d 13 Juni 2022) dilaksanakan secara daring melalui media zoom meeting dan canal youtube KS PS dan Tendik Kemdikbudristek.
Salah satu Sekolah Penggerak yang menjadi peserta Pelatihan Komite Pembelajaran angkatan 2, Feryany Gultom,SPd, MPd (Kepala SDN Cipayung 4 Kota Depok) yang dihubungi SP melalui seluler, menjelaskan tujuan dari Pelatihan Komite Pembelajaran tersebut adalah memahamkan kepada para peserta yang terdiri atas kepala sekolah, pengawas sekolah dan para guru yang telah terdaftar sebagai peserta PKP PSP Angkatan 2 berdasarkan tentang Program Sekolah Penggerak, Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila dan implikasinya dalam pembelajaran sesuai dengan perannya masing-masing.
Pelibaatan para pihak tersebut karena memiliki keterkaitan dengan penetapan satuan pendidikan pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 mulai dari jenjang TK/PAUD, SD, SMP dan SMA dan SLB. Berdasarkan Keputusan Dirjen Penddidikan Anak Usia Dini, Pendas, dan Menengah nomor 030/C/HK.00/22 tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak angkatan II.
Gultom mengatakan, untuk peserta dari Depok ada sebanyak 67 Sekolah Penggerak mulai dari TK/PAUD, SD, SMP dan SMA dan SLB.
“Terdiri dari 17 TK/PAUD, 23 SD Negeri dan Swasta, 18 SMP Swasta, 7 SMA Negeri dan Swasta, serta 2 SLB,” rinci Gultom.
Kepala SDN Cipayung 4, Feryany Gultom yang lolos dan ditetapkan sebagai salah satu dari 23 SD Negeri dan Swasta di Kota Depok sebagai Pelaksana Program Sekolah Penggerak berdasarkan Keputusan Dirjen Penddidikan Anak Usia Dini, Pendas, dan Menengah nomor 030/C/HK.00/22 tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak menjelaskan bahwa secara umum Program Sekolah Penggerak terfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah.
“Mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah. Kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan. Semua pembelajarannya berpusat kepada murid,” paparnya.
“Dari Pelatihan Komite Pembelajaran ini, kami para peserta nantinya selepas PKP ini diharapkan dapat menerapkan sekaligus penyebarluaskan ide atau gagasan kepada para guru yang lain di sekolahnya melalui kegiatan In House Training (IHT),” ungkapnya.
“Intinya, Kepala Sekolah menjadi unit utama untuk melakukan inovasi-inovasi dan Kepala Sekolah menjadi pemimpin inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran murid-muridnya. Jadi kami (Sekolah Penggerak,red) didorong untuk berani mencoba ide atau gagasan-gagasan baru, berani mengambil resiko serta berimaginasi agar terus mendapatkan pogres yang semakin baik menuju hasil yang diinginkan oleh sekolah penggerak. Prinsipnya mencoba dan gagal lalu mencoba lagi dan seterusnya,” ujar Feryany Gultom.
Terpisah. Kepala Bidang (kabid) Pembinaan SD, Wawang Buang berharap 23 SD Negeri dan Swasta di Kota Depok yang terpilih dari ribuan SD diseluruh Indonesia dapat meningkatkan mutu sekolah, mencetak generasi-generasi penerus yang berprestasi, terus berinovasi dan memberikan perubahan bagi dunia pendidikan khususnya di Kota Depok.
Awang berharap di angkatan-angkatan berikut akan lebih banyak lagi sekolah-sekolah yang ada di Depok lolos seleksi penjaringan Program Sekolah Penggerak maupun Program Guru Penggerak.
Dan Awang juga berpesan, kepada kepsek yang nantinya terpilih menjadi pelaksana Program Sekolah Penggerak, diharapkan mampu menjadi manajer dan pembelajar yang baik, bagi para guru dan peserta didik di sekolah yang dipimpinnya. (agus)