
Swara Pendidikan.co.id (CIBINONG, BOGOR) – Kepala SMK PGRI 1 Cibinong, Drs. H. Ali Gozali, M.Pd dan segenap civitas akademik SMK PGRI 1 Cibinong mengaku bersyukur dan bangga atas penghargaan yang diberikan YPLP PGRI Provinsi Jawa Barat kepada sekolahnya sebagai sekolah kejuruan satu-satunya dikabupaten Bogor yang meraih predikat “SMK Plus” berdasarkan surat keputusan nomor : 03/YPLP Prov. PGRI/SKEP/C.17, 02 Feb 2017. Dan terhitung sejak dikeluarkan SK tersebut, SMK PGRI 1 Cibinong, berubah nama menjadi SMK Plus PGRI 1 Cibinong. Demikian diungkap Drs. H. Ali Gozali, M.Pd saat ditemui Swara Pendidikan diruangan kantornya Jumat (7/4/17) siang.
Dirinya tidak menyangka jika kerja kerasnya mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan selama sebelas tahun lebih di SMK PGRI 1 Cibinong ini, kinerjanya dipantau, dievaluasi, dan dinilai PGRI Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah apa yang kami raih ini merupakan wujud nyata dari usaha yang telah kami bangun bersama guru-guru dan semua komponen sekolah,” ujar H. Ali yang memiliki motto, “berjuang, berkorban, bersatu, bersaudara, dan berbahagia.”
Lima Pilar Kebudayaan
Pria yang dikenal sederhana dan apa adanya itu mengaku saat pertama kali ditugaskan memimpin SMK PGRI 1 Cibinong pada 5 November 2005 silam, menilai banyak yang hal perlu dibenahi disekolah ini. Karena itu pertama kali yang dia tekankan kepada guru-guru disekolah ini adalah kalian bekerja untuk anak-anak membantu Ali Gozali, jangan bekerja buat Ali Gozali, membantu anak-anak. “Makanya, Gus disini mah kaga kepake sama guah, kalau ada guru yang cuma cari muka dan cari perhatian doangan. Kerja kalo ada kepsek, giliran ga ada kepsek, out,” tandas Ali Gozali blak-blakan.
“Jadi prinsipnya kerja yang bagus adalah mencintai pekerjaan dan rasa memiliki dengan pekerjaan itu,” ujar kepsek yang membawahi 100 orang tenaga pendidik dan kependidikan.
Selain itu, kata Ali lagi, di SMK ini juga diterapkan 5 Pilar Kebudayaan. Yaitu, budaya disiplin, budaya keagamaan, budaya kebangsaan, budaya kreatifitas, dan budaya persaudaraan. “Kelima pilar itu bukan hanya sebatas diatas kertas, tetapi benar-benar dijalankan dilingkungan sekolah,” tandasnya.
Lebih jauh pria kelahiran Bogor, 30 Januari 1963 yang dikenal dekat dengan anak didik dan guru-gurunya itu memaparkan kelima pilar tersebut. Pertama, Budaya disiplin. Bagaimana cara menghargai waktu. Kedua, budaya keagamaan. Tiada hari tanpa baca qur’an. Seluruh siswa yang muslim disini, setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai wajib baca qur’an. Setiap Jumat juga kita wajibkan baca surat Yasin. “Masa sih, 3 tahun sekolah disini ga hapal surat Yasin?” Dan setiap dua bulan sekali kita adakan praktik tawaf/umroh. Hasilnya Alhamdulillah, siswa kami ada yang bisa berangkat umroh,” papar Ali Gozali. Tetapi sambungnya, dia juga tidak diskriminatif dengan siswa yang beragama lain, kita wajibkan juga mereka sesuai agama dan kepercayaannya. “Jadi, tiga tahun anak-anak sekolah disini, selain dapat ijazah juga bisa baca qur’an.”
Ketiga budaya kebangsaan. Di SMK ini, setiap hari besar nasional, wajib hukumnya upacara. karena kalau siswa tidak tahu sejarah nasional, berarti kita telah mengajarkan kesombongan. “Sebab orang sombong cuma dua. Satu, melupakan sejarah. Kedua, tidak tahu berterimakasih,” tandasnya.
Keempat, lanjut dia. Budaya kreatifitas. Setiap tahun kita gelar lomba kreatifitas antar jurusan dan antar sekolah, sesuai bakat dan minat siswa. Tujuannya selain siswa memiliki kompetensi akademik yang mumpuni, juga agar siswa mempunyai kompetensi non akademik yang bagus. Sekaligus menggali serta mengembangkan bakat dan minat serta meningkatkan kreativitas siswa-siswi di bidang non akademik. Sebab selama ini, ujarnya, siswa bergelut dengan teori formal didalam kelas. inilah momen menyegarkan fikiran dengan mempraktekkan diluar kelas. Seperti yang turnamen futsal yang saat ini sedang berlangsung.
Terakhir budaya persaudaraan. Di SMK ini, kata Ali Gozali, tidak boleh ada diskriminasi, semua sama. Status sosialnya apa, dan darimana asalnya, semua harus kita anggap saudara.
“Lima pilar ini yang menjadikan SMK PGRI 1 Cibinong semakin dikenal luas dan banyak diminati orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya disini,” papar Ali yang memiliki 1154 siswa dari 5 jurusan, Administrasi Perkantoran, Akutansi, Pemasaran, Tehnik Komputer dan Jaringan, serta MM dengan program Bisnis dan manajemen.
Kepsek yang juga pernah membina para pengamen jalanan dengan mendirikan Bengkel Ahlak Al Ghazali ini menilai dengan lima pilar ini banyak perubahan yang signifikan di SMK PGRI 1 Cibinong.
“Ini yang membuat SMK PGRI 1 Cibinong mendapat apresiasi berupa piagam penghargaan sebagai sekolah plus dari pemprov jabar. Dan itu resmi,” ujar Ali Gozali sambil menunjukan piagam penghargaannya.
Dengan perubahan nama SMK PGRI 1 Cibinong menjadi SMK Plus PGRI 1 Cibinong, dia bertekad mempertahankan dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Sebab menurutnya, pemberian nama sekolah Plus itu bukan sekolah yang membuat sendiri, tetapi ini merupakan hasil kerja keras yang dia bangun bersama guru-guru dan semua komponen sekolah selama belasan tahun yang dinilai langsung oleh pemerintah.
Pesan Ali Untuk Siswa Kelas 12

Kepala SMK Plus PGRI 1 Cibinong itu juga mengaku bersyukur sejak hari pertama hingga hari terakhir pelaksanaan UNBK disekolahnya yang diikut sebanyak 364 siswa dan dibagi dalam tiga sesi, berjalan lancar tanpa kendala.
“Alhamdulillah semua lancar tanpa hambatan, bahkan kami bangga pelaksanaan UNBK mendapat perhatian khusus dari Kepala BP3 Wilayah 1 Bogor, Herry Pansila dan juga dari Bandung,” ungkapnya.
Kepada siswa didiknya yang telah mengikuti UNBK, dirinya berpesan bahwa kalian punya masa depan dan itu ada ditangan kalian. “Mau dibawa sukses bisa sukses. Mau dibawa hancur bisa hancur, dan itu tergantung kalian. Kalau dibawa sukses membutuhkan proses, tetapi kalau mau hancur tidak perlu proses,” pesannya.
Dia menegaskan, “masa depan adalah milik kamu bukan milik orang lain. Jadi jangan coba-coba menanamkan ketergantungan pada orang lain. Sebab hidup, mati. Dirimu sendiri. Sukses, gagal juga dirimu sendiri. Tidak bisa melibatkaan orang lain. Manfaatkan ilmu yang kalian terima selama tiga tahun belajar disekolah ini. Jangan lupa bahwa kesuksesan tergantung dari doa ibu-bapak kamu. Sebab tidak ada orang tua yang berdoa untuk mencelakakan anak, tetapi setiap orangtua pasti berdoa agar anak-anaknya sukses. Jadi sukses selalu buat anak-anak dan songsonglah masa depan mu karena itu milik kamu,” demikian wejangan Kepala SMK Plus PGRI 1 Cibinong, Drs. H. Ali Gozali kepada siswa-siswi kelas 12 yang disampaikan melalui Swara Pendidikan. (gus)