
Swara Pendidikan.co.id ( UI, Depok) – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pada Jumat (7/4/17) kemarin memberikan kuliah umum di Auditorium Djokosoetono, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, dengan tema “Membangun Kemitraan Triple Helix Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah”.
Dalam pemaparannya, orang nomor satu di Jawa Barat itu itu menegaskan bahwa kampus adalah pemicu utama kemajuan suatu bangsa.
“Menurut penelitian UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) semakin tinggi tingkat pendidikan suatu bangsa, semakin besar daya beli dan tingkat kesejahteraan ekonominya,“ tandasnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Aher ini menjelaskan, pendidikan penting dalam menghasilkan teknologi. Teknologi penting dalam menghasilkan nilai tambah bagi barang-barang produksi bangsa. Bila suatu barang sudah sampai kepada proses hilirisasi dan mempunyai nilai tambah, maka harga barang tersebut juga bertambah dari sisi ekonomi, dibanding bila hanya dalam bentuk dasar.

“Nilai tambah inilah yang menjadi visi pembangunan ekonomi Jawa Barat yang disebut dengan konsep Jabar Masagi,” jelasnya.
Menurut Aher, Konsep Jabar Masagi adalah pengembangan dari konsep ekonomi triple helix yang terdiri dari, Academician, Business, Community and Government (ABCG) dan 1 (satu) simpul Laws and Regulation.
“Dalam konsep ini komunitas menjadi bagian penting dalam proses perencanaan. Jabar Masagi mempunyai tujuan besar sinergitas semua pilar pembangunan demi membangun masyarakat Jawa Barat,” paparnya.
Dia menambahkan, konsep Jabar Masagi ini sudah dia terapkan dalam beberapa hal selama kepemimpinannya, diantaranya pengembangan ayam lokal di Sentul, pengembangan daun teh menjadi green tea powder, dan perbaikan genetik sapi lokal di Pasundan.
Dalam semua proyek hilirisasi penelitian tersebut, peranan komunitas pertanian dan pertenakan setempat sangat signifikan dalam memotong rantai distribusi, sehingga harga yang didapatkan bersaing dan disukai masyarakat.
Selain memberikan kuliah umum, Gubernur Jawa Barat juga menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan UI terkait hibah beasiswa, kerja sama penelitian masyarakat pesisir Jawa barat, dan hibah berupa 5 buah bus operasional dan 1 unit commuter senilai Rp 4,5 Milyar.
Kuliah umum itu juga dihadiri Rektor UI Prof Muhamad Anis, Walikota Depok,M Idris, Dekan Fakultas Hukum,Prof Topo Santoso, Kepala Sub Direktorat Kerjasama Pemerintah, Dr Suryadi,Kepala BP3 Wil 1 Bogor, Ir Herry Pansila, Mahasiswa PTIK, serta Kepala SMA/K se Kota Depok. (Harlis)
