Swara Pendidikan.co.id (CILODNG, DEPOK) – Hasil rapat sosialisasi penggabungan (regrouping) SDN Kalibaru 1 dan 4, disambut positif sejumlah perwakilan orang tua dan komite serta tokoh masyarakat setempat, Senin (27/01/2020). Rapat yang digelar di SDN Kalibaru 1 disampaikan, mulai tahun ajaran baru 2020/2021, SDN Kalibaru 4 akan menginduk ke SDN Kalibaru 1.
Kepala seksi (Kasi) Pembinaan Kelembagaan Dinas Pendidikan Kota Depok, Dadi Mulyadi, SPd, yang ditemui Swara Pendidikan di SDN Kalibaru 1, menjelaskan bahwa kebijakan penggabungan (regrouping) bukan hal yang baru, dan tidak serta merta, tetapi berdasarkan kajian mendalam. Dari kajian tersebut, jelasnya, keluar kebijakan perlu adanya penggabungan atau penyatuan kembali, seperti halnya di SDN Kalibaru 1 dan 4 ini. Jelasnya.
Dikatakan Ayah – sapaan akrab Kasi Pembinaan Kelembagaan, penggabungan sejumlah sekolah di Kota Depok sudah dimulai sejak 2018.
“Awalnya dari 273 SD Negeri se Kota Depok, kemudian di tahun 2019, di merger menjadi 246 sekolah, dan di 2020 ini, ada 23 titik yang akan di merger, sehingga nantinya total SD Negeri di Kota Depok tinggal 221 SD Negeri,” terangnya.
Ayah menilai, penggabungan ini berdampak bagi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan peserta didik. Sebab ini terkait dengan pemeliharaan, pembiayaan, pemerataan guru, serta pembelajaran yang kondusif, yang muaranya pada visi Kota Depok yang unggul, nyaman, dan religius.
“Jadi intinya, jika pengelolaan sekolah satu manajemen, satu kepemimpinan, akan berimbas pada efesien dan efektif. Dan yang tidak kalah penting akan muncul iklim dan suasana sekolah yang sehat, juga kondusif, disamping mengurangi persaingan yang tidak sehat, contohnya, saat penerimaan siswa baru,” paparnya.
“Ini yang perlu dipahami masyarakat, terutama orang tua murid,” tandasnya.
Kasi Pembinaan Kelembagaan Disdik optimis, penggabungan ini akan menjadikan sekolah lebih baik lagi kedepan. (Agus)