Swara Pendidikan.co.id – (Depok)
Kondisi bangunan yang memprihatinkan di SDN Curug Dua (Curdu) saat Endang Wahyudi menjabat Kepala SDN Curdu di tahun 2016 mendorong dirinya berpikir keras untuk tetap bisa melaksanakan kegiatan belajar secara efektif sekaligus menyelesaikan pembangunan yang terhenti, hal itu dituturkan Kepala SDN Curdu diawal tugas keduanya sebagai Kepala Sekolah
Pasalnya kondisi pembangunan yang mangkrak menimbulkan proses kegiatan belajar mengajar nyaris membuat resah semua pihak disekolah tersebut terutama orang tua siswa.
“Diawal saya memimpin di SDN Curdu pada tahun 2016, dorongan orang tua siswa terkait pembangunan rehab sekolah yang belum selesai menjadi tuntutan dan tanggung jawab dan itu tidak mudah, langkah pertama secepatnya melaporkan ke Dinas Pendidikan agar dapat dilanjutkan untuk pembangunan lanjutan 4 ruang kelas dan 2 MCK.”
“Dampak tidak terselesaikan pembangunan ruang kelas menyebabkan siswa sebagian belajar menumpang di SD Negeri Curug Tiga dan Curug Lima hampir setahun lebih namun Alhamdulilah ditahun 2016 dapat diselesaikan dengan kategori pembangunan darurat,” tutur Endang diruang kantornya.
Menurutnya kendala pembangunan akibat kurang profesionalnya perencanaan pembangunan dan teknis pelaksanaan sehingga meninggalkan persoalan bagi sekolah sebagai pengguna.
“Ditahun 2017 usulan lanjutan untuk mendapatkan kembali 4 ruang kelas baru dan 2 mck dengan membongkar bangunan lama yang sudah rusak mulai dimatangkan perencananaannya oleh pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Perumahan dan Pemukiman,”urai Endang.
“Kalau perencanaan serta usulan disingkronkan kepihak sekolah maka hasilnya seperti ditahun 2017 Desember dapat selesai seperti saat ini, jadi tidak berjalan sendiri – sendiri,”tukasnya.
Bangkitkan Motivasi Sekolah
Sementara itu jumlah siswa SDN Curdu 700 orang ditahun ajaran 2017 -2018 terdiri dari 18 rombel melaksanakan kegiatan mengajar pagi dan petang dengan rata – rata jumlah perkelasnya 36 siswa.
Sebelumnya ditahun ajaran 2015-2016 jumlah siswa hanya mencapai 600 orang serta kegiatan non akademis vakum seperti drumband, olahraga bela diri, tari dan yang lainnya. Begitupun kegiatan belajar mengajar mengalami kesulitan dikarenakan menumpang di dua SDN sehingga peningkatan akademis sulit tercapai dan guru harus bolak balik mengajar dan membuat persiapan serta laporan.
Namun ditahun 2016 seiring pembangunan yang diusulkan dirinya sebagai Kepala Sekolah juga mengakomodir permintaan orang tua untuk kegiatan non akademis mulai dibangkitkan seperti bernyanyi solo dan olahraga beladiri sekaligus menyatukan visi dan misi sekolah bersama dewan guru.
Upaya memotivisir seluruh potensi sekolah dilakukannya Endang sebagai Kepala SDN Curdu yang pernah meraih guru berprestasi ditingkat kota ditahun 2012 ini dengan intensitas komunikasi dan koordinasi dari berbagai pihak, hal itu dilakukan dengan penuh amanah tanggung jawab sebagai pendidik dan dipenuhi hati yang ikhlas.
Dikarenakan dirinya meyakini semua pekerjaan didasari niat yang baik dan atas seijin dari Yang Maha Pencipta, tanpa itu mustahil generasi bangsa akan lahir menjadi bangsa yang cerdas dan berkarakter kuat secara moral.
“Alhamdulillah dukungan kerjasama dewan guru, orang tua siswa dan tokoh masyarakat untuk turut serta mensukseskan program sekolah yang juga didukung Pemkot Depok sehingga pembangunan berhasil menjadi 8 lokal ditahun 2017 selain itu sumbangan yang dipelopori komite untuk halaman sekolah juga dapat selesai,”syukur Endang yang pernah meraih Kepala Sekolah Berprestasi tingkat kota ditahun 2016.
Kepala sekolah yang murah senyum ini juga mengungkapkan kiat dirinya untuk tetap bersabar dengan berbagai persoalan dan tuntutan tanggung jawab meningkatkan mutu pendidikan sekolahnya dengan prinsip – prinsip sebagai pendidik.
“Jangan kita terpaku oleh keadaan akan tetapi bagaimana merubah keadaan dengan mengkomunikasikan secara bijak tanpa harus mencari kambing hitam,”ujar Endang yang pernah bertugas pertukaran Kepala Sekolah ke Kabupaten Maluku ditahun 2015 dari program Kemendikbud.
Kedepannya ia berharap mendapat lanjutan bantuan pembangunan disekolahnya kepada pihak Pemkot Depok sebab kondisinya disalah satu bangunan sekolahnya yang paling ujung juga dalam keadaan rusak berat dan bangunan gentengnya sudah dalam keadaan miring.
Mudah – mudahan bantuan lanjutan untuk gedung kelas belajar ditahun 2018 yang sudah diusulkan terrealisasi dikarenakan dapat membahayakan kalau suatu saat runtuh, karena itu kita harus antisipasi dari awal untuk direhab besar,”harap Kepala SDN Curug Dua.
Kerja Sama Yang Kuat Hasilkan Kesuksesan
Menurut Ketua Panitia acara peresmian gedung kelas baru dan dirangkai perayaan Maulid Ibu Marlina yang sekaligus pengurus komite mengatakan dukungan untuk sekolah memang diperlukan sebab tanggung jawab pendidikan harus dipikul bersama,”kata Marlina yang akrab disapa Mama Caca.
“Dari awal Sekolah dipimpin Pak Endang kita secara intens berkomunikasi untuk turut berperan agar pendidikan tetap terlaksana semaksimal mungkin;”tutur Mama Caca.
Ia berharap sebagai wujud rasa syukur dengan diresmikannya gedung kelas baru oleh Walikota Depok, M. Idris yang dirangkai Maulid Nabi Besar SAW, semakin menambah spirit kami untuk terus memajukan pendidikan SD Negeri Curdu lebih optimal baik kegiatan akdemis maupun kegiatan non akademisnya,” harap Mama Caca
Disela acara peresmian gedung Curdu secara spontanitas salah seorang tokoh masyarakat Prayit berharap kepada Walikota Depok agar mempertahankan tugas Kepala Sekolah Endang Wahyudi untuk tetap menjadi Kepala Sekolah di SDN Curug Dua sampai masa pensiun yang didukung bersama Ketua Komite Soebekti dengan alasan selama menjabat sebagai Kepala Sekolah mampu menciptakan komunikasi yang baik dan iklim kerjasama dengan semua pihak. (Syahrul)
![](http://swarapendidikan.co.id/wp-content/uploads/2018/01/ol7.jpg)
Usai peresmian gedung poto bersama Walikota Depok dan jajarannya juga perwakilan Muspida serta bersama Kepala SDN CUrdu, Dewan Guru dan Orang Tua Siswa