Swara Pendidikan (Sawangan, Depok)- Seorang Kepala Sekolah harus mengerti kewajiban struktural, memahami guru dan juga lingkungan internal dan eksternal sekolah. Hal tersebut diungkapkan Kepala SMK Annur, Ahmad Latif kepada Jurnalis Swara Pendidikan diruang kerjanya, Rabu (11/9/24).
Menurutnya, tidak ada seorang pun yang hebat di sekolah, karena pekerjaan di sekolah tidak bisa dilakukan oleh satu orang tetapi melibatkan tim secara manejerial.
“Kepandaian seseorang dalam mengelola atau memimpin sekolah tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari seluruh civitas yang ada di sekolah,” ujarnya.
Latif sebagai nahkoda SMK Annur memiliki pandangan sendiri tentang perubahan kurikulum, “Bagi kami perubahan kurikulum tidak menjadi masalah yang terpenting bisa mengantarkan siswa sesuai dengan kompetensinya,” kata Dia.
“Tantangan kami hari ini adalah kemajuan IT, karena proses dan progsesnya cepat sekali. Kami disekolah swasta agak sedikit kuawalahan dalam hal sarana dan prasarananya,” ungkap Latif,
Dia mengaku dengan banyaknya tugas harus tetap profesional dan tidak menjadikan itu sebagai beban. “Membagi waktu harus bisa menempatkan sesuatu yang baik pada tempatnya,” ucapnya.
Menurut Latif, sebanyak apapun pekerjaan yang terpenting tidak tercampur, misalkan ketika saya berada disekolah dan ada tugas dari MKKS, saya harus fokus sebagai kepsek dan pengurus.
“Ketika saya berada dikampus untuk mengajar, jangan membawa urusan sekolah kedalam kampus,” imbuhnya.
Begitu juga ketika saya dirumah sebagai kepala rumah tangga, tidak ada urusan sekolah dan kampus dibawa-bawa kerumah, “Walaupun berat harus tetap dijalani. Diawal-awal ada komplen dari keluarga, tetapi seiring berjalannya waktu keluarga paham, karena apa yang saya lakukan untuk mereka juga,” tutur ayah dari tiga orang anak.
“Memimpin sekolah jangan memakai kaca mata kuda, jangan kaku, jangan hanya melihat aturan tanpa adanya kepedulian yang lain,” pesan Ahmad Latif yang sudah 10 tahun menjabat kepala sekolah kepada rekan sejawatnya dan guru-guru muda. (Amer)