Swara Pendidikan (Jepara) – SMP Negeri 5 Jepara kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan prestasi olahraga, khususnya di cabang atletik. Hal tersebut disampaikan oleh Aryo Susanto, Guru IPS sekaligus Waka Sarpras SMPN 5 Jepara, yang juga memiliki lisensi resmi sebagai pelatih atletik dari World Athletics serta wasit PB PASI. Wawancara dilakukan pada Senin (24/11/2025), didampingi Lina Listyaningrum, Waka Kesiswaan SMPN 5 Jepara dan juga Edy Suyanto, Kepala Sekolah SMPN 5 Jepara.
Menurut Aryo Susanto, SMP Negeri 5 Jepara memiliki rekam jejak yang panjang dalam prestasi atletik. Prestasi tertinggi diraih pada 2019, ketika sekolah ini menjuarai Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional di Semarang. Setelah masa pandemi, kompetisi kembali aktif pada 2023, dan tahun ini sekolah sukses meraih Juara 1 Lompat Jauh Putra KU 14–15 dengan lompatan 6,21 meter melalui atlet Muhammad Adim Febrianto, siswa kelas 9. Prestasi tersebut sekaligus memastikan Adim lolos ke Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026, karena melampaui limit lompatan 6,00 meter.
Selain lompat jauh, sekolah kini fokus pada pembinaan jalan cepat dan sprint melalui kerja sama dengan Pemkab PASI Jepara. Atlet yang menunjukkan potensi kemudian diarahkan untuk bergabung dalam program latihan tingkat kabupaten. SMPN 5 Jepara juga tercatat sebagai sekolah yang berhasil melahirkan atlet berprestasi, salah satunya Muhammad Fannes, juara 1 Popda Provinsi cabang Jalan Cepat 5.000 meter serta juara 1 Kejurnas Baueroksokap di Kendal.
Waka Kesiswaan, Lina Listyaningrum, menjelaskan bahwa sekolah konsisten memfasilitasi minat dan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler yang rutin dilaksanakan setelah KBM. Khusus atletik, latihan digelar 3–4 kali dalam seminggu, selain kegiatan olahraga lain seperti basket, futsal, dan handball.
” Berharap siswa semakin termotivasi untuk mengembangkan bakat serta mampu menorehkan prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 5 Jepara, Edy Suyanto menyampaikan kendala terkait pendanaan liga kompetisi. Ia menilai beberapa lomba yang tidak melalui mekanisme resmi Dinas Dispora sangat menyulitkan sekolah dalam pembiayaan, dikkarena penggunaan dana BOS hanya dapat digunakan jika terdapat surat resmi dari dinas terkait.
“Sering muncul kegiatan dari pihak luar yang tidak melalui Dispora. Ketika ada biaya pendaftaran atau keikutsertaan, kami kesulitan membiayai karena tidak bisa menggunakan dana BOS tanpa surat resmi,” ujar edy.
Dikatakannya, seharusnya penyelenggara kompetisi dapat berkoordinasi lebih awal dengan Dispora agar sekolah dapat menyesuaikan rencana anggaran tahunan.
Meskipun demikian, lanjutnya, Melalui berbagai pembinaan dan dukungan yang ada, SMP Negeri 5 Jepara bertekad terus mengembangkan potensi atletik dan mencetak atlet-atlet muda berprestasi yang mampu mengharumkan nama sekolah maupun Kabupaten Jepara di tingkat provinsi maupun nasional,” pungkas Edy.**





Saya berharap,semoga basket di SMP 5 Jepara lebih di perhatikan,khususnya pada tim laki laki,agar kita semua bisa mencari bakat dari olahraga basket
“basket di SMP 5 harus di support lagi,karna kami siswa yang mengikuti basket SMP 5 laki laki,sudah sangat suka dengan basket,harapan saya,basket bisa lebih diperhatikan”
“basket di SMP 5 harus di support lagi,karna kami siswa yang mengikuti basket SMP 5 laki laki,sudah sangat suka dengan basket,harapan saya,basket bisa lebih diperhatikan”