Swara pendidikan (Cilodong, Depok)- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok Jawa Barat mewaspadai adanya serangan fajar di saat masa tenang penyelenggaraan pemilu 2024 mulai 11-13 Februari 2024.
Hal itu dikatakan Ketua Panwascam Cilodong, Dedi Muliawan kepada Awak Swara pendidikan dikantornya pada Jumat, 9 Februari 2024.
“Pengawasan juga dilakukan saat hari pencoblosan terutama serangan fajar,” tandasnya.
Dedi mengakui memang susah membuktikannya karena tidak ada info yang valid. Kalau desas desus memang ada. Ia menilai serangan fajar merupakan upaya pamungkas untuk meraih suara.
“Kalau sampai ada ditemukan politik uang sanksinya pidana dengan ancaman sanksinya kurungan selama 3 tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan pihaknya akan melakukan apel siaga dan akan melakukan patroli di tempat-tempat strategis untuk memastikan tidak ada kampanye lagi di masa tenang.
Dedi mensinyalir masih ada yang akan melakukan kampanye dimasa tenang karena dengan alasan masih ada dana yang tersedia. “Kalau kami menemukan ataupun ada larangan maka akan kami tindak tegas,” katanya.
Dedi menambahkan, dalam masa tenang tidak diperbolehkan melakukan kegiatan kampanye dan memastikan pemasangan baliho atau banner. Untuk itu partai politik harus mencopot alat peraga kampanye, baik itu gambar baliho atau pun banner.
“Kami harap semua peserta pemilu mentaati aturan,” tegasnya.
Menurut Dedi, pihaknya sudah melakukan pengawasan TPS dari 21 Januari 2024 dan telah melantik 453 personil pengawas TPS.
“Setiap satu TPS satu pengawas untuk memastikan pemungutan berjalan sesuai dengan aturan,” jelasnya. (Agnes)