Friday, March 14, 2025

Komitmen Bersama Orang tua dan Guru, Penting dalam Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah

Penulis : Eni Yuhaeni,S.Pd  (UPTD SDN Pondokcina 3, Beji Depok)

 

Pandemi Covid-19, menyebabkan terjadinya pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ)  dilakukan secara daring. PJJ daring secara khusus menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis internet, bisa menggunakan perangkat android/HP, Laptop, atau perangkat lainnya yang terhubung dengan jaringan internet.

Kemajuan dibidang teknologi informatika sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya pada model pembelajaran yang saat ini sering dibicarakan.  Banyak pengetahuan baru yang harus dipelajari oleh seorang guru demi meningkatkan kompetensi berbasis IT yang sering disebut  pembelajaran daring.

Pembelajaran daring memiliki kelebihan dan kelamahan. Apa saja itu?

Pertama berlangsung sangat mudah dan cepat. Peserta didik hanya dengan menggunakan Hand Phone, materi pembelajaran sudah bisa diakses.

Kedua penyajian materi juga terlihat menarik dengan mengunakan video, YouTube dan lain – lain.

Ketiga waktu dan tempat pembelajaran menjadi fleksibel, kapan dan di mana peserta didik dapat mengaksesnya.

Keempat cakupan  materi dalam pembelajaran yang berlangsung daring menjadi luas. Jika peserta didik mau mempelajarinya dari berbagai sumber yang ada.

Sementara sisi lain dari kelemahan atau kekurangan pembelajaran daring.

Pertama,  kedalaman  pemahaman materi peserta didik tidak sepenuhnya diketahui oleh guru.

Kedua, minimnya pengawasan guru sehingga peserta didik kurang terarah atau menunda- nunda dengan berbagai alasan.

Ketiga, interaksi dengan guru hanya sebentar.

Keempat, tidak semua peserta didik memiliki seperengkat alat yang bisa digunakan untuk mengakses pembelajaran.

Kelima, jaringan internet yang kurang bagus / tidak stabil, terkadang menjadi kendala.

Keenam, masih ada orang tua yang mengeluhkan pengeluaran untuk pembelian kuota internet menjadi membengkak dalam penerapan pembelajaran daring.

Ketujuh, masih ada peserta didik yang menggunakan  HP secara bergantian dengan adik atau kakaknya saat mengakses pembelajaran secara daring .

Sisi lain dari pembelajaran daring ini adalah kurangnya interaksi langsung antara guru dan peserta didik, serta kurangnya pengawasan guru, karena peserta didik berada di rumah masing-masing maka pelaksanaan dari Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), terasa kurang  maksimal. Mengapa demikian? Penguatan Pendidikan Karakter merupakan salah satu hal penting dalam pembelajaran terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang harus dimiliki peserta didik.

Pembelajaran daring yang berbasis internet, jelas tanpa batas dan berwawasan global. Maka  salah satu filter dari pengaruh negatif adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Pendidikan karakter sejatinya adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai sehingga tertanam  dalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik. Terletak pada aktivitas atau kegiatan  yang melekat, mengiringi, dan menyertai peserta didik dalam proses pembelajaran berupa pembiasaan sikap dan perilaku yang baik.

Sayangnya selama PJJ, tugas guru dalam PPK menjadi kurang maksimal. Mengapa? Pertama, kurangnya interaksi secara langsung antara guru dengan murid. Padahal PPK akan lebih mudah dilakukan jika peserta didik berinteraksi langsung. Melihat bahasa tubuh, kontak mata, melihat keteladanan yang ada pada diri guru dan melaksanakan  berbagai pembiasaan yang ada di sekolah.

Kedua, kurangnya pengawasan guru terhadap peserta didik. Pasalnya, PPK membutuhkan proses yang lama. Berawal dari dipaksa, terpaksa hingga menjadi biasa. Hal ini bisa terlaksana jika ada pengawasan dari guru.

Di masa PJJ, peserta didik tidak berada dekat dengan guru. Interaksi terjadi dalam daring yang berlangsung hanya beberapa menit, sehingga pengawasan guru menjadi berkurang.  Lantas apa yang harus dilakukan guru? Bekerja sama dengan orang tua. Itu kunci utama dalam penanaman PPK.

[blockquote align=”right” author=”Eni Yuhaeni”]Bekerja sama dengan orang tua. Kunci utama dalam penanaman PPK[/blockquote]

Misal, memberikan lembar kegiatan PPK per pekan yang harus diisi oleh peserta didik, ditandatangani orang tua dan guru. Memutar film kisah pejuangan yang menginspirasi. Kisah para nabi, pemberian reward terhadap apapun yang mengarah kepada hal positif.

Walaupun hanya berupa ucapan dan berkomunikasi dengan orang tua tentang perkembangan sikap, motivasi, dan aktivitas peserta didik yang mengarah kepada penanaman pendidikan karakter (PPK).

Komitmen  bersama  antara guru dan orang tua dalam  PPK  mutlak diperlukan. Melalui  pendidikan, pengalaman, pengorbanan, pengaruh lingkungan keteladanan dan pengawasan, secara perlahan menjadi sebuah pembiasaan yang akan tertanam nilai-nilai sehingga menjadi nilai positif yang melandasi sikap dan perilaku peserta didik, seperti religius, nasionalis, gotong royong, mandiri dan integritas. Wallahu a’lam bishawab. ***

Semangat untuk rekan seperjuangan. Salam sehat. Semoga kita semua selalu berada dalam Lindungan Alloh SWT. Aamiin. Maju  bersama Kota  Depok yang berkarakter.

RELATED ARTICLES

Most Popular