Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Baru-baru ini, kementerian meluncurkan tujuh program unggulan yang bertujuan membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek pendidikan, mulai dari pemerataan guru hingga penguatan karakter siswa.
Berikut ini adalah rincian ketujuh program inovatif tersebut:
1. Redistribusi Guru ASN ke Sekolah Swasta: Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas
Langkah strategis ini bertujuan mengatasi kesenjangan mutu pendidikan antara sekolah negeri dan swasta. Dengan menempatkan Guru ASN di sekolah-sekolah swasta yang membutuhkan, Kemendikbudristek berupaya memastikan semua siswa, tanpa terkecuali, mendapatkan akses pembelajaran dari tenaga pendidik yang kompeten.
2. Pembaruan Sistem Manajemen Kinerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Untuk meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas, sistem manajemen kinerja bagi pendidik dan tenaga kependidikan akan diperbarui. Sistem ini akan menyediakan penilaian yang lebih objektif, umpan balik yang konstruktif, serta dorongan untuk pengembangan kapasitas berkelanjutan.
3. Transformasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)
Kemendikbudristek mendorong penerapan sistem SPMB yang lebih adil, transparan, dan inklusif. Reformasi ini bertujuan menghilangkan praktik-praktik yang tidak sehat, serta menjamin kesempatan yang setara bagi semua calon peserta didik untuk mengakses pendidikan sesuai minat dan bakat mereka.
4. Penguatan Karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Untuk membangun generasi yang berintegritas dan bertanggung jawab, Kemendikbudristek mengembangkan program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Program ini menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini, mendorong sikap mandiri, gotong royong, serta semangat kebangsaan.
5. Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Transformasi pedagogi melalui pendekatan deep learning akan difokuskan pada pengembangan pemahaman konseptual, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Siswa tidak hanya diajak menghafal, tetapi juga memahami dan menerapkan ilmu secara kontekstual.
6. Pengenalan Kecerdasan Koding dan Kecerdasan Buatan (AI)
Sebagai respons terhadap kebutuhan era digital, Kemendikbudristek mengintegrasikan koding dan AI dalam kurikulum. Tujuannya adalah membekali siswa dengan literasi teknologi masa depan, serta menyiapkan mereka menghadapi tantangan industri 4.0.
7. Penerapan Sistem Evaluasi Baru Tes Kemampuan Akademik (TKA)
Sistem evaluasi pendidikan diperbarui dengan TKA yang lebih komprehensif. Evaluasi ini mengukur kompetensi siswa secara holistik, termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi, pemahaman konsep, dan penerapan pengetahuan.
Ketujuh program unggulan ini mencerminkan visi Kemendikbudristek untuk menciptakan sistem pendidikan yang adil, berkualitas, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Pelaksanaannya membutuhkan kolaborasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan—guru, kepala sekolah, siswa, orang tua, serta masyarakat.
Dengan sinergi dan komitmen bersama, diharapkan program-program ini dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan dalam wajah pendidikan Indonesia. Semoga. **
Arif Suryadi, M.Pd.
Kepala SDN RRI Cisalak