
SWARA PENDIDIKAN (SUKMAJAYA, DEPOK) – Kelompok Kerja Kepala Sekolah Negeri (K3SN) Kecamatan Sukmajaya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Depok, dan PGRI Cabang Sukmajaya menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka, K13, dan Administrasi Pembelajaran bagi semua guru PKK, ASN, dan honorer untuk meningkatkan kompetensi dan professionalisme pendidik dan tenaga kependidikan menghadapi tahun ajaran baru 2022/2023. Bertempat di diaula Gedung PGRI Sukmajaya. Rabu (3/8/22)
Kegiatan yang diikuti 150 peserta, dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, H. Wijayanto. Dia juga menyampaikan apresiasinys atas terselenggaranya workshop ini.
Dalam sambutannya, kadisdik, H. Wijayanto menyampaikan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan amanah Mas Menteri.
“Awalnya IKM ini hanya untuk sekolah penggerak, tetapi tahun 2022 awal, Mas Menteri meminta seluruh sekolah mulai mengimplementasikan KM ini. Walaupun di dalammnya ada 3 opsi. Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Namun ketiga opsi ini dikembalikan kepada sekolah masing-masing untuk melaksanakannya. Dan sesuai arahan pak Menteri, Depok akan menggunakan KM,” ungkap Wijay.

Wijayanto juga menyampaikan empat isu strategis yang dicanangkan disdik Depok ditahun 2022/2023. Pertama, Aksesibilitas Layanan Pendidikan, kedua, Peningkatan Kualitas dan Mutu Pendidikan, ketiga, Relevansi Pendidikan, keempat, Penyelenggaraan Tata Kelola Pendidikan yang Akuntabel. Dikesempatan yang sama, Ketua panitia workshop yang juga Ketua K3SN Kecamatan Sukamajaya, Arif Suryadi mengatakan bahwa tujuan digelarnya kegiatan ini dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal, terutama dalam tahap awal tahun pelajaran 2022-2023.
Arif menilai masih ditemukan beberapa kendala, antara lain kurangnya pemahaman para pendidik dan tenaga kependidikan maupun pihak terkait terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka yang terintegrasi di dalamnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka sebelumnya setelah dievaluasi dan dibandingkan dengan beberapa pendapat ahli ternyata masih ditemukan kekurangan yang perlu diperbaiki,” ujar Arif.
Karena itu, lanjut Arif, selain untuk mengcover perkembangan iptek dan globalisasi diperlukan berbagai upaya untuk memperbaiki isi dari Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan Sekolah Dasar yang dikompilasi dengan K13.
Sehingga katanya lagi, bertolak dari kondisi di atas maka Dinas Pendidikan Kota Depok perlu menjalin kerjasama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Negeri Kecamatan Sukmajaya Kota Depok dan PGRI cabang Sukmajaya dimana bertekad untuk memperbaiki dan merevisi pembuatan Kurikulum sinergi dengan peningkatan kompetensi dan propesionalisme bagi guru ASN, dan PPPK dilingkungan Kecamatan Sukmajaya Kota Depok untuk membuat administrasi pembelajaran yang tepat di tahun pelajaran 2022-2023 melalui berbagai tahapan, diantaranya melalui workshop yang dilaksanakan selama empat hari (3-6 Juli 2022).
“Sasaran dari program Workshop IKM, K13 dan Administrasi Pembelajaran adalah guru ASN, dan PPPK yang mengalokasikan dana sertifikasi 20% nya untuk pengembangan diri secara terprogram dilingkungan Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, serta para PTK Sekolah Negeri Kecamatan Sukmajaya baik yang pernah ataupun yang belum pernah menerima pelatihan IKM, K13 dan Administrasi Pembelajaran tahun 2022. Total peserta kurang lebih 150 peserta,” Jelasnya.
Arif menambahkan, “Ada 5 goal yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini. Pertama, Perencanaan Implementasi Kurikulum Merdeka. Hal pertama yang mendasar adalah membuat struktur kurikulum.
Kedua, Merencanakan keberhasilan profil pelajar pancasila. Dimana kurikulum operasional, diharuskan untuk mengimplementasi dengan baik terhadap budaya sekolah, maupun kegiatan belajar mengajar untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Ketiga, merencanakan keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan menyusun modul ajar atau perencanaan pembelajaran.
Keempat, mampu memformulasikan prinsip pembelajaran dan asesmen. Karena dalam Implementasi Kurikulum Merdeka ini memiliki kewenangan untuk menyusun visi, misi, dan tujuan daripada kebijakan kurikulum pembelajaran dan asesmen sekolah.
Kelima, diharapkan guru memiliki kompetensi digital dengan mengembangkan potensinya melalui pengoptimalan sebuah system belajar .id khususnya dalam mempublikasikan karya, proyek, dan knowledge melalui sites dengan akun belajar.id,” papar Arif (harlis)