Swara Pendidikan (Pancoranmas, Depok)– Festival Lomba Literasi Siswa Indonesia (FELSI) tingkat Kota Depok resmi dibuka pada Selasa (22/4/2025) di SD Negeri Depok Jaya 1. 132 peserta dari 11 kecamatan siap berkompetisi dalam ajang tersebut.
Acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan kentongan oleh Kasi Kelembagaan Dinas Pendidikan Kota Depok, Gunawan S.E. kemudian pemukulan kentongan dilanjutkan oleh Ketua K3S SD Negeri Kecamatan Pancoranmas, Heny Herawati.
Gunawan mengatakan, kegiatan FELSI ini bertujuan untuk mendorong siswa agar dapat mengembangkan potensi diri mereka, baik dalam bidang akademis maupun non-akademis.
“Kegiatan ini penting untuk menumbuhkan semangat siswa dalam meningkatkan potensi dan bakat mereka. Tentunya, kita semua harus memberikan dukungan agar anak-anak kita bisa berprestasi sesuai dengan bakat dan minat mereka, tidak hanya dalam bidang akademis tetapi juga di bidang non-akademis,” kata Gunawan dalam sambutannya.
Menurut Gunawan, ajang Felsi merupakan wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam berjuang dan berpikir kritis, serta diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan setelah mereka lulus dari sekolah dasar.
“Selamat bertanding! Kami berharap prestasi kalian tidak hanya berkembang di tingkat sekolah dasar, tetapi juga terus berlanjut hingga tingkat SMP dan seterusnya. Tentunya, ini semua memerlukan doa dan dukungan dari kita semua,” ucapnya memberi motivasi.
Sementara itu, Ketua K3S SD Negeri Kecamatan Pancoranmas, Heny Herawati memberikan semangat kepada seluruh peserta yang telah terpilih sebagai perwakilan dari masing-masing kecamatan di Kota Depok.
“Ada 18 juri yang sudah disiapkan untuk perlombaan ini, di antaranya dari unsur pengawas, kepala sekolah, dan pemerhati pendidikan serta kebudayaan. Kami berharap, dengan adanya juri yang berkompeten, ajang ini dapat melahirkan juara-juara hebat yang dapat membanggakan Kota Depok,” ungkap Heny.
Heny menjelaskan waktu perlombaan FELSI tingkat Kota Depok ini akan berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu. Hari pertama, akan dilaksanakan penyisihan yang diikuti oleh peserta terbaik, yaitu juara 1 dan 2 dari setiap kecamatan. Pada hari kedua, 6 finalis akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara.
“Kompetisi ini memiliki makna yang sangat penting bagi peserta didik. Melalui perlombaan ini, mereka diajarkan tentang perjuangan, bahwa untuk meraih sesuatu yang kita inginkan, kita perlu memiliki semangat dan daya juang yang tinggi,” imbuhnya. (Amr)