Eman Sutriadi: PKBM Solusi Kurangi Angka Putus Sekolah

by Editorial
1 Komentar 3338 Pembaca

Eman Sutriadi, Pembina Masyarakat Pemerhati dan Peduli Pendidikan Indonesia (MP3I)

Swara Pendidikan (Depok) – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi solusi efektif bagi anak-anak yang putus sekolah, terutama bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal karena kendala ekonomi, sosial, atau kebutuhan khusus lainnya. PKBM menyediakan pendidikan nonformal yang fleksibel, sehingga para peserta didik bisa belajar tanpa harus mengikuti jadwal ketat seperti di sekolah umum.

Di PKBM, anak-anak yang putus sekolah dapat memperoleh pendidikan dasar, menengah, bahkan keterampilan praktis yang dapat membantu mereka langsung memasuki dunia kerja atau mengembangkan usaha mandiri. Program ini dirancang agar relevan dengan kebutuhan lokal dan kondisi para peserta didik. Beberapa PKBM juga menawarkan program kesetaraan, seperti Paket A, B, dan C, yang setara dengan jenjang SD, SMP, dan SMA, sehingga mereka tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok telah mengambil pendekatan strategis untuk mengatasi angka putus sekolah (APTS) dengan memperbanyak partisipasi masyarakat melalui pembentukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM berfungsi sebagai tempat belajar alternatif bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh sistem pendidikan formal, serta memberikan akses bagi mereka yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan.

Pada tahun 2021, jumlah PKBM di Kota Depok hanya mencapai 45. Namun, pada tahun 2024, jumlah tersebut telah meningkat menjadi 70 PKBM, menunjukkan kenaikan yang signifikan. Peningkatan ini mencerminkan komitmen pemkot Depok melalui Disdik untuk melibatkan masyarakat lebih luas dalam upaya pemberantasan putus sekolah dan mendukung pendidikan nonformal.

Dengan bertambahnya PKBM, diharapkan semakin banyak anak dan remaja di Depok yang mendapatkan akses pendidikan, baik dalam bentuk keterampilan maupun pendidikan dasar. Program ini menjadi salah satu solusi jangka panjang yang dapat membantu menciptakan generasi muda yang lebih berdaya dan memiliki bekal untuk menghadapi tantangan masa depan.

Eman Sutriadi, Pembina Masyarakat Pemerhati dan Peduli Pendidikan Indonesia (MP3I) menyebut, bertambahnya PKBM sebagai solusi kurangi angka putus sekolah di Depok, tidak lepas dari kebijakan Pemkot Depok di bawah kepemimpinan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono, yang terus berupaya mendukung pendidikan inklusif dan berkelanjutan di Kota Depok.

Eman Sutriadi menyatakan bahwa kepemimpinan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono, Pemkot Depok berhasil menghadirkan berbagai program yang efektif dalam memperluas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Program-program ini tidak hanya membantu mengurangi angka putus sekolah, tetapi juga memastikan bahwa pendidikan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.

Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan organisasi pemerhati pendidikan, yang melihat dampak nyata dari program yang yang dijalankan, seperti peningkatan jumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), beasiswa untuk siswa kurang mampu, serta pendampingan belajar bagi anak-anak dan remaja yang memerlukan dukungan khusus.

Dukungan ini memungkinkan mereka yang semula kesulitan melanjutkan pendidikan tetap memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang, sehingga setiap anak di Depok memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diharapkan keberhasilan ini dapat terus berlanjut. (gus)

Baca juga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!

1 Komentar

Anonymous 29/10/2024 - 8:28 pm

Mo nanya2 masalah yg ini gmn pak apakah byr atau grastis

Reply