Swara Pendidikan.co.id (CIAMIS, Jabar) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis mengingatkan ancaman bahaya narkoba di lingkungan pendidikan. Hal itu disampaikan dihadapan puluhan peserta perwakilan Dinas pendidikan Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar saat menggelar Konsolidasi bertajuk “Kebijakan Kota Tanggap Ancaman Narkoba Pada Lingkungan Pendidikan” di Raflesia Ballroom Hotel Santika Tasikmalaya. Selasa (26/10/2021).
30 orang peserta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dinas Pendidikan Kota Banjar, SMPN 1 Ciamis, SMPN 2 Ciamis , SMPN 5 Ciamis, SMPN 1 Cipaku, SMPN 1 Cisaga, SMPN 1 Kawali, SMPN 1 Baregbeg, SMPN 1 Sadananya, MTsN 1 Ciamis, MTs Al-Fadiliyah Darussalam Ciamis, MTsN 4 Buniseuri Ciamis, MTsN 16 Bangunharja Ciamis, SMAN 1 Ciamis, SMAN 2 Ciamis, SMAN 3 Ciamis, SMAN 1 Baregbeg, SMAN 1 Kawali, MAN 1 Darussalam Ciamis, SMKN 1 Ciamis, SMKN 2 Ciamis, SMKN 1 Kawali, SMK PGRI Cikoneng, SMPN 1 Kota Banjar, SMPN 2 Kota Banjar, SMAN 1 Kota Banjar, SMKN 1 Kota Banjar, SMKN 2 Kota Banjar dan MTsN 1 Kota Banjar.
Kepala BNNK Ciamis, Engkos Kosidin, S.Sos., M.Si., dalam sambutan pembukaan menyampaikan apresiasi kepada peserta yang hadir.
“Ini bukti peran serta aktif dari para bapak ibu pendidik dalam menanggulangi masalah narkoba,” katanya.
Engkos, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyatakan kondisi Indonesia telah masuk dalam situasi darurat narkoba, hal ini tidak dipungkiri lagi.
“Ini diperkuat dengan adanya hasil pengungkapan kasus narkoba dengan jumlah barang bukti yang cukup besar, meskipun di masa Pandemi Covid-19 ini masih terjadi, juga ditambah dengan penemuan jenis narkoba baru yang sudah beredar di masyarakat. Hal ini menambah kekhawatiran semua pihak,” terang Engkos
“Kondisi seperti ini tentunya harus menjadi perhatian bersama bahwa penanganan permasalahan narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga perlu adanya peran aktif semua pihak termasuk masyarakat dalam upaya memerangi penyalahgunaan nakoba tersebut,” lanjut Engkos.
“Maka pendekatan seimbang harus dilakukan dalam menangani narkoba dari sisi supply reduction, demand reduction dilakukan semua secara massif,” tambah Engkos.
“Adanya partisipasi lingkungan pendidikan terkait P4GN dengan indikatornya adalah adanya regulasi terkait P4GN, adanya Satgas/Penggiat P4GN dan adanya kegiatan P4GN secara mandiri di lingkungan pendidikan khususnya di sekolah para peserta masing-masing,” ujarnya lagi.
“Kegiatan ini diharapkan juga dapat menyamakan persepsi dan pandangan bersama tentang kebijakan Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) pada Lingkungan Pendidikan, serta menumbuhkan komitmen untuk mengaplikasikan program tersebut secara aktif di lingkungan pendidikan sehingga mampu mewujudkan sekolah Bersinar (Bersih Narkoba),” pungkas Engkos.
Menurut Sub Koordinator P2M BNNK Ciamis, Yudi Sukmayadi, S.H., kegiatan ini dimaksudkan untuk menjalin sinergitas dalam menanggulangi narkoba, juga kegitan ini dipandang sangat penting untuk dilakukan oleh seluruh stakeholder yang ada khususnya di lingkungan pendidikan untuk bersama-sama saling bersinergi sesuai perannya dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan Nakorba.
“Yang menjadi tujuan utama dari program KOTAN ini adalah untuk meningkatkan ketanggapan suatu kabupaten/kota dalam menghadapi ancaman narkoba dengan memperkuat kemampuan antisipasi terhadap ancaman narkoba,” ucap Yudi.
“Diharap dengan pertemuan ini semua peserta yang hadir dapat memahami sekaligus mampu menjalankan program KOTAN, sehingga lingkungan pendidikan bersih narkoba dapat terwujud”, pungkas Yudi.
“Dalam kegiatan ini para peserta tidak hanya menerima paparan materi saja, namun para peserta juga di periksa urinenya”, ujar Yudi
“Hal ini dilakukan bukan berarti dicurigai adanya indikasi peserta yang menyalahgunakan narkoba, namun sebagai bagian dari melaksanakan program kegiatan pemberdayaan masyarakat anti narkoba melalui test urine di lingkungan Pendidikan, juga sebagai langkah awal deteksi dini,” jelas Yudi.
“Deteksi dini untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba dan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih narkoba,” tandasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan materi dan sesi diskusi dengan para narasumber, Kepala BNNK Ciamis, Engkos Kosidin, S.Sos., M.Si., dengan materi “Peran Aparatur Sipil Negara Dalam Pelaksanaan Fasilitasi P4GN” dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Jawa Barat, Ir. Herry Pansila, M.Sc., dengan materi “Peningkatan Kompetensi Satuan Pendidikan Dalam Menumbuhkembangkan Karakter Siswa”.
Harlis Syam