Swara Pendidikan (Jakarta) – Upaya kolaboratif lintas elemen masyarakat dalam membantu para penyintas bencana di Sumatra terus diperkuat. Kitabisa dan Salam Setara, bekerja sama dengan ParagonCorp serta Baitul Maal Merapi Merbabu (BM3), memberangkatkan dua pesawat charter Armada Kemanusiaan Peduli Bencana Sumatra yang membawa total 30 ton bantuan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (12/12/2025).
Penyaluran bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dari 30 penggalangan dana yang digerakkan oleh para influencer, komunitas, dan public figure melalui platform Kitabisa. Sejumlah galang dana lain, termasuk yang diinisiasi Ferry Irwandi, akan disalurkan pada tahap distribusi berikutnya. Bantuan juga berasal dari sinergi bersama Ustadz Salim Fillah serta berbagai organisasi kemanusiaan.
“Atas izin Allah, kami berkolaborasi bersama lembaga kemanusiaan, korporasi, akademisi, hingga musisi yang mewakili masyarakat Indonesia. Bencana ini terlalu berat untuk ditangani sendiri, sehingga perlu dihadapi bersama-sama. Semua pihak memiliki peran kunci,” ujar Ustadz Salim Fillah seusai prosesi pelepasan armada bantuan.
Dua pesawat bantuan tersebut diterbangkan ke lokasi yang berbeda. Pesawat pertama menuju Aceh dengan membawa makanan siap saji, genset, perangkat Starlink, paket filter air, perlengkapan sanitasi, serta bantuan logistik lainnya. Distribusi bantuan ini dikoordinasikan oleh BM3 dan akan disalurkan ke wilayah Takengon, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah.
Sementara itu, pesawat kedua menuju Medan membawa makanan siap saji, 500 paket bantuan container box berkapasitas 30 liter, bubur bayi, paket filter air, serta produk-produk ParagonCorp untuk kebutuhan sanitasi. Bantuan ini akan disalurkan ke wilayah Langkat, Tapanuli, dan Aceh Tamiang.

Corporate Affairs ParagonCorp, Astri Wahyuni, menyampaikan bahwa ParagonCorp turut mendukung dengan menyediakan charter pesawat kargo untuk mempercepat distribusi bantuan dari Jakarta ke daerah terdampak.
“Kami terus berkomunikasi dengan para mitra, termasuk Kitabisa, dan mendapatkan informasi bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah alat transportasi untuk membawa bantuan ke lokasi bencana. Harapan kami, kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan tidak berhenti sampai di sini,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ahmad Mujahid, Executive Director Salam Setara yang mewakili ekosistem Kitabisa. Ia berharap bantuan yang dikirimkan dapat segera diterima oleh para penyintas.
“Mohon doanya semoga bantuan yang kita terbangkan hari ini dapat diterima oleh keluarga-keluarga yang membutuhkan di Sumatra,” ujarnya.
Pelepasan Armada Kemanusiaan ini juga dihadiri sejumlah public figure penggerak donasi serta para mitra kemanusiaan, di antaranya Rumah Zakat, IA ITB, dan komunitas PAPMM–IPB (Persatuan Alumni Pelajar Mahasiswa Minang dan IPB). Kolaborasi lintas elemen ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga fase pemulihan pascabencana di Sumatra.
Memasuki pekan kedua pascabanjir, banjir bandang, dan longsor, dampak bencana masih dirasakan oleh para penyintas di berbagai wilayah Sumatra. Bantuan terus disalurkan secara bertahap seiring berjalannya penggalangan dana dari berbagai kalangan melalui Kitabisa.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 11 Desember 2025, bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah berdampak pada 52 kabupaten, menyebabkan 157 ribu rumah rusak, lebih dari 2.000 fasilitas umum terdampak, 990 orang meninggal dunia, 225 orang dinyatakan hilang, serta lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka. (Gus JP)




