Swara Pendidikan (Cipayung, Depok) – Masyarakat Kota Depok yang masih mendambakan keberadaan sekolah negeri menyampaikan aspirasi mereka kepada Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok, Siswanto, dalam kegiatan reses masa sidang III, Jumat (3/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Siswanto menyoroti program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) yang digagas Pemkot Depok pada 2025. Menurutnya, program ini memang menjadi solusi jangka pendek karena pembangunan SMP negeri baru terkendala anggaran, khususnya di wilayah Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung. Namun, ia menilai pelaksanaannya masih jauh dari optimal.
“Solusinya Pemkot Depok menjalankan program RSSG. Namun tahun ini kita rasakan memang belum maksimal,” ujar Siswanto saat reses di RT 01/01 Ratu Jaya.
Siswanto menjelaskan, sejak awal reses dirinya ingin menangkap aspirasi masyarakat di luar soal infrastruktur, terutama terkait indeks pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, kebutuhan pendidikan murah dan gratis masih menjadi keinginan utama warga.
Terkait RSSG, Siswanto menilai pelaksanaannya terburu-buru karena waktunya berdekatan dengan PPDB. Dari target 5.000 kuota, hanya terserap sekitar 2.700–2.900 siswa.
“Artinya, memang itu bukti kalau RSSG 2025 ini berjalan kurang maksimal. Di tahun 2026 akan kita dorong semaksimal mungkin, karena kita sudah mengetahui faktor-faktor penyebabnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Siswanto menyoroti kelemahan sarana-prasarana di sejumlah sekolah swasta yang bermitra dengan Pemkot Depok. Ia mencontohkan sebuah SMP yang membuka rombongan belajar untuk 50 siswa, tetapi hanya diisi dua orang karena kondisi sekolah dianggap tidak layak.
“Banyak sekolah yang sudah MOU dengan Pemkot, tapi sarana-prasarananya tidak memadai. Kalau sekolahnya tidak layak, wajar masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di sana,” ungkap mantan jurnalis itu.
Siswanto menegaskan, kelemahan-kelemahan tersebut sudah menjadi catatan penting untuk Pemkot Depok. Ia meminta agar pemerintah memberi prioritas pada perbaikan sarana-prasarana sekolah swasta yang ikut dalam program RSSG.
“Harus ada skala prioritas untuk membangun dan memperbaiki sarana-prasarana sekolah ini,” pungkasnya. (Agus)