Swara Pendidikan (Jakarta Utara) – Daerah marginal kerap identik dengan berbagai permasalahan sosial. Begitu pula Tanah Merah, Plumpang, Jakarta Utara. Kawasan ini sejak lama dikenal dengan stigma “grey area”, dihuni masyarakat yang sebagian besar bekerja serabutan—mulai dari pemulung, pekerja kasar, pengamen, hingga fenomena silver man yang menghiasi perempatan lampu merah. Tidak sedikit pula remaja yang terjerumus ke tawuran, penggunaan lem aibon, bahkan ada yang akhirnya terjebak ke dunia malam (pekerja seks komersial-PSK).
Kondisi sosial ekonomi masyarakatnya berada di bawah garis kemiskinan. Pada masa Gubernur Fauzi Bowo, Tanah Merah bahkan disebut sebagai daerah tak bertuan sehingga warganya tidak memperoleh KTP. Barulah pada masa Gubernur Joko Widodo, identitas kependudukan diberikan secara resmi. Namun, persoalan pendidikan tetap menjadi tantangan besar: sebagian besar anak-anak Tanah Merah tidak mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Hadir sejak tahun 2008, PKBM Obor Berkat Indonesia menjadi secercah harapan bagi warga Tanah Merah. Melalui program kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA), lembaga ini membuka akses pendidikan gratis bagi anak-anak putus sekolah maupun warga yang ingin melanjutkan pendidikan.
Bukan hanya itu, peserta didik juga dibekali berbagai keterampilan praktis seperti sablon, membatik, memasak, hingga teknologi komputer. Tujuannya jelas: agar mereka memiliki bekal untuk mandiri, tidak terjebak pada lingkaran kemiskinan, serta mampu menatap masa depan dengan lebih optimis.
Apa yang dilakukan PKBM Obor Berkat Indonesia sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 31 menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. Sementara Pasal 28C menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan kualitas hidupnya.
Artinya, anak-anak Tanah Merah sama berharganya dengan anak-anak Indonesia lainnya. Mereka berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik.**