Swara Pendidikan.co.id (Cimanggis, Depok) – Kepala Seksi Pengembangan Kesenian Daerah Disdik provinsi Jabar, Esther Miory yang mendampingi Kepala BP3 Wilayah I Bogor di SMKN 3 Cimanggis Depok saat meninjau pelaksanaan UNBK hari kedua menilai bahwa pelaksanaan UNBK 2017 relatif lancar. Namun dia mengingatkan kepada pihak sekolah untuk tetap menyiapkan genset jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik akibat cuaca yang saat ini masih ekstrim. Katanya, Selasa (04/04) siang.
Terkait penggunaan sistem Ujian Nasional yang berbasis komputer ini, Ester menilai merupakan hal yang sangat bagus untuk diterapkan karena banyak hal positif dan banyak manfaatnya bagi pihak sekolah dan para siswa.
“Dengan berbasis komputer ini, mempermudah serta memperlancar tugas Kepala Sekolah dan Dewan guru,” katanya.
Sementara itu Kepala SMKN 3 Depok Lusi Triana, mengaku senang pelaksanaan UNBK disekolahnya bisa dimonitoring langsung oleh Kepala Balai dan Kepala Seksi Disdik provinsi Jabar. Dia berharap dengan kunjungan ini, siswanya semakin termotivasi meskipun masih menumpang di SMPN 8.
“Untuk UNBK di tahun kedua ini, total peserta UNBK sebanyak 397 siswa, dari lima jurusan, tehnik konstruksi beton dan bangunan (TKBB) 42 siswa, Tehnik Komputer dan Jaringan (TKJ) 85 siswa, perbankan Syariah (PSY) 77, akutansi perkantoran (AP) 125 siswa, Pemasaran (PM) 68. salah satunya anak berkebutahan khusus (ABK) yaitu Johan Joshua kelas XII. Sedang untuk pelaksanaan UNBK kita bagi dalam 3 sesi dengan perangkat komputer sebanyak 80 unit, dengan menggunakan 4 ruangan,” jelas Lusi Triana.
Berharap Miliki Gedung Sendiri
Lusi yang sudah hampir 3 tahun menjabat Kepsek di SMKN 3 ini mengaku belum tahu kapan sekolahnya memiliki gedung sendiri.
“Apalagi sekarangkan tingkat SMA/K sudah dialihkan ke Provinsi, jadi kami tidak tahu. Apakah tahun ini siswa-siswi kami akan tetap disini atau tidak, kami belum tahu. Kami berharap bisa memiliki gedung sendiri, agar tahun depan kita bisa pindah,” kata Lusi lagi.
Dia juga sudah mendengar jika lahan yang berada di wilayah Sukmajaya yang rencana awalnya untuk pembangunan SMAN 14 akan dilanjutkan kembali pembangunannya dan peruntukannya untuk SMKN 3, pasalnya, kata Lusi lagi, diwilayah Sukmajaya belum ada SMK Negeri.
Meski demikian, kata Lusi lagi, selama ini kegiatan belajar mengajar berjalan lancar sebagaimana mestinya.
“Memang untuk proses belajar mengajar anak SMKN 3, masuk siang karena pagi gedungnya dipakai oleh murid SD dan SMP, tapi tak ada masalah kok,” akunya.
Lusi berharap gedung sekolah mereka segera dibangun agar anak-anaknya bisa masuk pagi, dan bisa melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler.
“Kalau masuk pagi, kita masih bisa melaksanakan kegiatan ekstra untuk mengasah kemampuan anak-anak,” tutup Lusi (harlis/gus)