Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok)- Anggota DPRD Kota Depok, Mohamad Nur Hidayat, mengkritisi ketimpangan antara predikat Kota Layak Anak (KLA) yang diraih Pemerintah Kota Depok dan realita kondisi fasilitas anak di lapangan. Menurutnya, masih banyak wilayah padat penduduk di Depok yang belum memiliki ruang terbuka atau taman bermain yang layak bagi anak-anak.
“Anak-anak di wilayah padat penduduk terpaksa bermain di jalan raya karena tidak tersedia ruang terbuka yang aman. Ini tentu membahayakan keselamatan mereka, mengingat lalu lintas kendaraan bermotor cukup padat,” ungkap Mohamad Nur Hidayat, yang akrab disapa Bang Dayat, saat diwawancarai Swara Pendidikan di Sukmajaya, Selasa (12/8/2025).
Dia menilai, penghargaan Kota Layak Anak tingkat Nindya yang baru-baru ini diterima Pemerintah Kota Depok dari pemerintah pusat harus disertai dengan pemerataan pembangunan fasilitas ramah anak di seluruh wilayah, bukan hanya di pusat kota, komplek perumahan, atau kawasan perumnas.
“Fasilitas layak anak jangan hanya ada di wilayah elite atau yang tertata dengan baik. Justru wilayah perkampungan padat penduduk yang membutuhkan perhatian lebih karena warganya cenderung minim akses terhadap ruang bermain yang memadai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bang Dayat mendesak Pemerintah Kota Depok untuk mengevaluasi kembali komitmen serta implementasi kebijakan Kota Layak Anak, agar tidak hanya menjadi slogan atau capaian administratif semata. “Pembangunan ruang bermain anak yang aman dan terjangkau harus menjadi bagian dari prioritas kebijakan daerah,” ujarnya.
Sebagai solusi konkret, Bang Dayat mengusulkan agar Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok dapat melakukan pembebasan lahan di wilayah padat penduduk yang tidak memiliki lahan kosong, untuk kemudian dibangun taman lingkungan atau taman RW yang bisa digunakan sebagai ruang bermain anak.
“Konsepnya bisa seperti pembebasan lahan untuk posyandu di tingkat RW. Kalau posyandu saja bisa dibangun dengan pembebasan lahan, seharusnya ruang bermain anak juga bisa mendapat perhatian yang sama,” pungkasnya. (Jaya)