Swara Pendidikan (Sawangan, Depok)– Muhammad Fajri, seorang praktisi pendidikan sekaligus penulis buku-buku pendidikan menjadi narasumber dalam kegiatan workshop penyusunan kurikulum yang berfokus pada penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) di SD Negeri Cinangka 05 pada Selasa, 15 Juli 2025.
Muhammad Fajri menjelaskan tujuan workshop untuk membekali para guru agar mampu merancang perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan mendalam.
Menurutnya, pembelajaran yang berkualitas harus tidak hanya menyentuh aspek kognitif, tetapi juga membangun kesadaran, makna, serta keceriaan dalam proses belajar.
“Workshop ini saya rancang dengan porsi 30 persen teori dan 70 persen praktik. Jadi, guru-guru tidak hanya paham konsep, tapi juga langsung bisa menerapkannya di kelas,” kata Fajri saat ditemui di sela kegiatan.
Dia menambahkan, para guru diarahkan untuk menyusun dokumen perencanaan pembelajaran yang mencakup tiga tahapan penting, yakni pemahaman, penerapan, dan refleksi.
“Ketiga langkah ini merupakan elemen wajib dalam pembelajaran mendalam, meskipun tidak semua elemen dari profil pelajar Pancasila harus masuk dalam setiap rancangan,” ujarnya.
Selanjutnya, dokumen perencanaan pembelajaran yang baik harus mencerminkan prinsip-prinsip mindful, meaningful, dan joyful learning. “Ketiganya harus tampak, baik secara eksplisit maupun implisit dalam kegiatan belajar,” jelasnya.
Fajri juga menyoroti bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka saat ini perlu diperkuat dengan esensi pembelajaran mendalam. Kurikulum ini dinilai lebih fleksibel, namun tetap perlu ditopang oleh pendekatan yang memberi ruang pada pemahaman konsep secara utuh dan kontekstual.
Terkait penerapan coding dalam kurikulum, saya sarankan diterapkan di kelas 5. Tapi kalau sekolah dan siswa sudah siap, serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai, tidak menutup kemungkinan bisa dimulai lebih awal, tentu disesuaikan dengan kemampuan siswa,” pungkasnya. (Dib)




