Swara Pendidikan (Jepara) – Kepala SDN 02 Kriyan, Dina Rosyada, S.Pd. SD., M.Pd., menegaskan bahwa seorang guru bukan hanya bertugas mengajar sesuai tupoksi, tetapi juga harus menjadi contoh dan sumber motivasi bagi peserta didik. Komitmen itu ia tunjukkan sendiri melalui keterlibatannya langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, bahkan di luar jam reguler.
“Sebagai kepala sekolah, saya hanya bisa memberi contoh dan memotivasi. Salah satunya dengan ikut mengajar dan membimbing siswa,” ujar Dina saat ditemui Swara Pendidikan di ruang perpustakaan sekolah, Jumat (11/7/2025), dalam sebuah sesi edukatif bersama siswa.
Walau masih dalam masa liburan sekolah, Dina tetap membuka ruang belajar bagi siswa yang ingin datang ke sekolah. Di tengah keterbatasan fasilitas, seperti koleksi buku perpustakaan yang minim dan sebagian besar sudah usang, Dina menekankan pentingnya pendekatan emosional.
“Dengan pendekatan yang hangat, anak-anak menjadi lebih aktif dan nyaman berkegiatan di sekolah,” jelasnya.
Sejak resmi dilantik menjadi kepala sekolah SDN 02 Kriyan Kecamatan Kalinyamatan pada 1 Mei 2024 — setelah sebelumnya menjadi guru penggerak di SDN 01 Sengon Bugel, Kecamatan Mayong — Dina langsung dihadapkan pada tantangan besar, terutama hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang jauh dari harapan.
“Awal masuk, saya sempat shock karena hasil ANBK semuanya merah. Tapi justru ini yang memacu saya untuk segera bergerak, berkomunikasi dengan guru, dan menerapkan ilmu yang saya dapatkan selama menjadi guru penggerak,” ungkapnya.
Dina pun mendorong para guru untuk berinovasi sesuai dengan kompetensi masing-masing, yang hasilnya mulai terlihat melalui berbagai prestasi siswa di tingkat kecamatan dan kabupaten. “Prestasi ini bukan hanya membanggakan, tapi juga menjadi sarana untuk membangun branding sekolah di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan tunjangan sertifikasi guru secara bertanggung jawab. “Guru ASN di sekolah ini sudah terverifikasi. Saya berharap tunjangan sertifikasi bisa digunakan untuk pengembangan diri dan mendukung kebutuhan kelas, bukan untuk keperluan pribadi semata,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dina menyampaikan bahwa guru yang ingin maju harus memiliki semangat belajar yang tinggi dan tidak hanya terpaku pada rutinitas mengajar semata. “Kalau guru setelah mengajar langsung pulang tanpa ada progress, saya khawatir siswa-siswa di SD negeri akan tertinggal dari SD swasta,” pungkasnya. **