SwaraPendidikan (Jepara) – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah dengan memperkuat kapasitas para pendidik melalui pelatihan digital. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah peluncuran program pelatihan coding dan kecerdasan buatan (AI) bagi guru-guru SD dan SMP.
Hal itu disampaikan Kepala Disdikpora Jepara, Ali Hidayat, S.Pd., M.M, usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jepara, Rabu (9/7/2025). Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali para guru dengan keterampilan digital yang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, dan menarik bagi siswa.
“Tahun ini, pemerintah juga meluncurkan program pelatihan coding dan AI khusus bagi guru SD dan SMP. Ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan dunia pendidikan menghadapi era digital,” ungkapnya.
Selain penguatan kapasitas guru, Ali Hidayat juga menyampaikan bahwa proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini mengalami perubahan penting. Jika sebelumnya petunjuk teknis (juknis) SPMB disusun oleh dinas, kini Pemkab Jepara langsung mengambil alih penyusunannya. Meski demikian, jalur-jalur penerimaan tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kebijakan lain yang turut diberlakukan adalah pembatasan jumlah rombongan belajar (rombel) di tiap angkatan sekolah, yakni maksimal 28 siswa per rombel untuk SD dan 32 siswa untuk SMP. Pembatasan ini dimaksudkan untuk menjaga mutu pembelajaran dan memastikan pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Jepara.
Sebagai bentuk apresiasi, Ali menambahkan bahwa pemerintah daerah akan memberikan insentif khusus bagi sekolah-sekolah yang menunjukkan performa unggul, terutama sekolah yang telah menjadi bagian dari program Sekolah Penggerak.
“Ini adalah bentuk penghargaan atas upaya sekolah dalam melakukan transformasi pendidikan. Diharapkan seluruh sekolah terdorong untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik,” pungkasnya.**