Swara Pendidikan (Jepara) — SMP Negeri 1 Jepara terus menunjukkan komitmennya dalam menjawab tantangan era digital melalui pengembangan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada potensi peserta didik. Hal ini disampaikan Kepala SMPN 1 Jepara, Lisna Handayani, M.Pd., dalam wawancara bersama Swara Pendidikan, Jumat (11/7/2025), di ruang kerjanya.
“Dunia pendidikan terus bergerak maju dan menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat. Kami secara aktif mengembangkan metode pembelajaran inovatif serta memastikan para guru siap menghadapi dinamika zaman. Oleh karena itu, berbagai pelatihan, baik daring maupun luring, kini menjadi kewajiban bagi para pendidik untuk mengasah dan mengembangkan kompetensi mereka,” ujarnya.
Lisna Handayani yang sebelumnya menjabat di SMPN 5 Jepara dikenal sebagai pemimpin sekolah yang penuh dedikasi. Selama kepemimpinannya, berbagai prestasi berhasil diraih sekolah tersebut. Kini, masyarakat Jepara, terutama para orang tua, menaruh harapan besar agar prestasi SMPN 1 Jepara semakin meningkat di bawah kepemimpinannya. Selain dikenal sebagai sekolah favorit, SMPN 1 Jepara juga memiliki jejak sejarah yang kuat dalam melahirkan alumni berprestasi, termasuk pejabat dan tokoh masyarakat.
Komitmen sekolah terhadap kemajuan pendidikan terlihat dari pendekatan yang diterapkan untuk memfasilitasi kebutuhan siswa berdasarkan karakteristik dan potensinya. Untuk siswa yang memiliki kemampuan luar biasa, sekolah menyediakan ruang untuk pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Kompetisi Sains Nasional (KSN), hingga Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).
“Kami juga berkomitmen penuh mendukung perkembangan siswa berkebutuhan khusus sesuai potensi mereka. Dukungan ini mencakup pengembangan kemampuan sosial, keterampilan hidup (life skill), serta aspek lain yang relevan. Kami menekankan pentingnya inklusivitas, tanpa membeda-bedakan perlakuan antara siswa unggul dan siswa berkebutuhan khusus. Semua anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegas Lisna.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peningkatan mutu pendidikan tidak hanya bertumpu pada pengembangan kurikulum dan pelatihan guru, tetapi juga bergantung pada kolaborasi seluruh pihak. “Dukungan dari orang tua, masyarakat, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dari sisi fasilitas, SMPN 1 Jepara juga terus berinovasi. Perpustakaan sekolah kini telah bertransformasi menjadi perpustakaan digital yang memberikan akses lebih luas terhadap sumber-sumber pengetahuan. Laboratorium sekolah pun akan segera dioptimalkan sebagai pusat pembelajaran interaktif yang mendukung praktik dan eksplorasi siswa.
“Dengan berbagai inisiatif ini, kami bertekad menciptakan lingkungan belajar yang adaptif, inklusif, dan mampu memaksimalkan potensi setiap peserta didik di era digital,” pungkas Lisna Handayani. **